The Most Wanted Vampire In Hi...

By naowrite_

47.5K 1.9K 407

Seorang perempuan bernama Janelle Risterita Roust yang notabenenya seorang perempuan keturunan vampire bergel... More

Vampir
°•1
°•2
°•3
°•4
°•5
°•6
°•7
°•8
°•9
°•10
°•11
°•12
°•13
°•14
°•15
°•16
°•17
Janelle Risterita Roust
Jihan Christina Roust
Amerio Preka
Refa Raziel Melvin
Aloydia Rene Ecrin
°•18
°•19
°•20
°•21
°•22
°•23
°•24
°•25
°•26
°•27
°•28
°•29
°•30
°•31
°•32
°•33
°•34
°•35
°•36
°•37 Special Part (Story Of Character)
°•38
°•39
°•40
°•41
°•42
°•43
°•44
°•45
°•46 Chapter Khusus Penjelasan
°•47
°•48
°•49
°•50
°•51
°•52
°•53
°•54
°•55
°•56
°•57
°•58
°•59
°•60
°•61
°•62
°•63
°•65
°•66
°•67
°•68
°•69
°•70 🔞
Epilog

°•64

102 6 0
By naowrite_

Segala yang kau dengar, segala yang kau rasakan, segala yang alami, yang kau lihat dan yang kau jalani, adalah sebuah penyesalan. Penyesalan yang berakhir hal baik, penyesalan yang berakhir hal buruk. Semuanya adalah atas dasar genggamanmu. Pilihanmu akan menentukan jalan hidupmu sampai mati.

"Ma, coba gigit cokelat ini, tebak huruf apa ya!" Farel mengarahkan Rita untuk duduk di sebelah Dea yang membawa sebuah kotak cokelat desain mewah.

"Kau tau sekali mama sangat menyukai cokelat, baiklah, apa ini nama calon istrimu?" Dea tersenyum hingga membuat Rita ingin sekali memeluknya. Senyumnya cantik walau Farel tampak lebih mirip ke Melvin, goresan indah di bibirnya ternyata berasal dari Dea. Diam-diam Rita mengagumi wanita di hadapannya, walau sudah pernah bertemu sebelumnya.

"Oke, ini huruf pertama. Cokelat ini aku pesan dari pabrik cokelat terbaik."

"Baiklah, baiklah. Cepat, mama tidak sabar ingin memeluk calon istrimu, dia sangat harum hanya dengan duduk bersebelahan denganku." Dea menerima sebuah cokelat yang diberikan oleh Rita.

"Huruf...," Dea tersenyum ketika merasakan cokelat lumer di balik lidahnya. Begitulah cara ia menikmati cokelat. "R..."
Rita menyuapi cokelat kedua, "I? Atau i?" Farel tidak menjawab, Rita mengambil cokelat ketiga, "T? Sepertinya aku bisa menebaknya... Berikan yang terakhir!" Rita menyuapkan yang terakhir, "A!" Farel membuka penutup mata Dea sehingga ibunya bisa melihat calon mantunya yang hanya akan ia lihat sebanyak tiga kali seumur hidup. Persiapan, Pertunangan, Perkawinan.

"Hallo Rita?" Dea memang tidak merasa asing dengan gadis ini, dia memang sudah pernah bertemu dulu. "Kau yang dulu bersama anakku kemari karena aku khawatir kan?"

"Ya, itu aku, Tante." Rita tersenyum manis, dan ia sangat terkejut ketika Dea justru langsung memeluknya.

"Jangan panggil aku Tante, kau wajib memanggilku mama." Dea balas tersenyum. Ia meraih kedua tangan Rita. "Firasatku mengatakan kau adalah anak baik dan aku membaca kau memiliki satu rahasia besar yang akan memberikan kebahagiaan, tetapi rahasiamu jugalah masalah besar yang akan kau hadapi, nak. Jika kau adalah pilihan anakku, maka menikahlah dengan anakku." Dea menatap mata Rita yang dilapisi softlens warna hitam legam.

"Terima kasih, Mama." Rita tersenyum penuh kehangatan. Rasanya ia tidak ingin berjauhan dengan Dea, tetapi tidak bisa, Farel tetap harus bersamanya. Vampir tidak bisa hidup berdampingan dengan manusia. Itu sudah peraturan.

"Aku punya permintaan, ma. Mungkin ini akan membuat mama keheranan."

"Ada apa? Katakan saja, akan aku rundingkan dengan Melvin."

"Aku tidak ingin pernikahanku dihadiri penuh oleh kolega mama dan papa, aku hanya ingin dihadiri oleh keluargaku dan keluarga Rita saja. Hanya keluarga besar kita dan keluarga besar Rita. Tidak lebih dari lima puluh orang, ma."

"Kenapa? Semakin banyak yang datang, kalian akan merasa bahagia..."

"Tidak, ma. Aku ingin memberi ruangan bahagiaku dalam pernikahan kali ini."

"Ya, akan aku bicarakan dengan Melvin. Kita akan undang seluruh keluarga utama kita. Kapan kau mau menikahi dia?"

"Bulan depan..."

"Cepat sekali? Kau sudah mengenal orang tuanya?"

"Begini, papa itu adalah Bosnya Rita, nama papanya Christopher dan mamanya Carolina, mereka bekerja dalam satu perusahaan di IOVD, tentu saja aku mengenal mereka. Dan aku juga sudah pernah bertemu dengan sepupu Rita, eh ya adiknya namanya Jihan, pokoknya mama akan berkenalan dengan mereka ketika bertemu. Mereka cantik dan sangat tampan. Mama akan suka mereka." Farel terlalu antusias.

"Apa yang butuh mama persiapkan sebagai tanda mama siap mengambil Rita sebagai menantu mama?"

"Tidak ada Tante—"

"Panggil mama, kau adalah calon mantuku, sayang..."

"Baiklah, ma. Mama tidak perlu memberi aku apapun, cukup adakan apa yang Farel minta, aku sudah sangat bahagia."

"Tidak—"

"Aku sayang mama, mama laksanakan saja apa yang Farel inginkan, apa yang dia suka, itulah yang aku sukai."

"Menantuku benar-benar menakjubkan." Dea memeluk Rita lebih erat. Farel tersenyum bahagia,

"Nasi gorengku pasti sudah dingin, ayo kita nikmati...!"

°•°•°•°•°•°

"Kakak?" Ecrin menggenggam tangan Ellios yang sangat dingin bertolak belakang dengan suhu tubuhnya sebagai manusia biasa.

"Aku tidak menyangka bisa bermimpi bertemu denganmu..." Ellios membuka matanya perlahan-lahan namun penglihatannya sangat kabur, sehingga wajah Ecrin yang nge-blur ia kira mimpi.

"Tidak mimpi, ini aku."

"Apa kabarmu? Siapa yang merawatmu hingga sebesar ini? Maaf, aku dulu tidak bisa mencarimu, karena aku diambil oleh Raja vampir yang menyerang wilayah kita dulu." Ellios memutuskan untuk menutup mata saja, percuma membuka kalau ia hanya melihat cahaya putih dan bayangan benda.

"Aku juga tak ingat, intinya ketika aku berumur sepuluh tahun, aku diberi sebuah tempat tinggal yang sangat bagus, yang sampai saat ini aku rawat. Seorang wanita bernama Utami yang memberiku segalanya, dia yang membawa masa depanku hingga aku bisa bekerja sembari mengenyam pendidikan. Hingga ketika umurku lima belas tahun, dia meninggal dan memberikanku banyak sekali harta warisan. Dia tidak memiliki anak."

"Baguslah, harusnya kau tidak usah saja bertemu denganku, aku hanya membawa malapetaka untukmu, Ecrin. Aku kakak yang buruk."

"Apa lukamu masih sakit? Kudengar vampir regenerasi dengan sangat cepat."

"Ya, aku lumayan pulih hanya saja jantungku yang tertusuk membutuhkan waktu untuk pulih. Apa kau pemburu vampir? Kau pasti bertanya-tanya kenapa kakakmu malah menjadi vampir."

"Ya, aku pemburu vampir, tetapi aku tidak akan membunuhmu."

"Aku tidak berpikir kau akan membunuhku, aku malah berpikir kau melihatku dengan tatapan menjijikkan."

"Aku malah tidak menyangka bisa menemukanmu, latar belakang aku membenci vampir adalah karena mereka membunuh ayah, ibu.."

"Ibu tidak mati, hanya saja dia kehilangan ingatannya dan sekarang menjadi selir dari raja yang pernah menolongku. Merissa, sangat cantik dan mirip denganmu, Ecrin."

"Benarkah?"

"Ya, sangat mirip hingga aku merasa ingin sekali menyadarkannya walau aku tau dia tidak akan pernah bisa kembali. Hah, aku hampir lupa mengucapkan, terima kasih telah menolongku dan memberiku tempat tinggal."

"Kau kakakku, aku akan membantumu semampuku karena hanya tersisa kita berdua. Aku ingin menjalani kehidupanku denganmu walau kita berbeda dunia."

"Apa kau mengenal Rita dan Jihan? Ascher dan Riska?"

"Ya mereka satu keluarga bukan?"

"Ya..."

"Kenapa kakak ingin membunuh mereka?"

"Dulu aku sama sekali tidak bermusuhan dengan mereka, aku malah berteman baik ketika menjadi vampir biasa, dan ketika Curious menyampaikan bahwa Merissa akan dikembalikan seperti semula dan boleh pergi untuk mencarimu, aku tertarik untuk mengikuti apa kemauannya. Ayahnya memiliki dendam dengan raja Cornelius, ayah sepupu Riska dan Ascher. Cinta ayahnya pada istri Cornelius membutakan ia untuk membalaskan dendam ayahnya karena ayahnya tewas ketika memperebutkan istrinya itu."

"Aku ingin bertemu ibu..." Ecrin menunduk sedih.

"Kau benar-benar membenci vampir?"

"Ya, karena mereka merebut keluargaku..."

"Kau bersedia membantuku?"

"Apa yang bisa kubantu?"

"Berbaikanlah dengan Rita dan Jihan, Rita akan menikah, hadirilah pernikahannya dan kita akan membalaskan dendam kita pada Curious bersama-sama. Kita rebut mama dari vampir kejam itu!" 

"Menikah? Dengan Farel pasti. Aku tidak bisa menghadirinya! Tidak bisa!" Ecrin sedikit menaikkan nadanya.

"Kau mencintai lelaki itu?"

"Sangat mencintainya, walau aku pernah menolaknya."

"Dia sahabatmu, sama sekali tidak mau? Kau bisa menghadiri bersama dengan Bo."

"Darimana kakak tau Bo?"

"Kami sudah berkenalan ketika kau tidur kemarin, rupanya dia juga ada dendam pada vampir, aku bersyukur dia memandangmu sehingga tidak membunuhku." Ellios mengelus kepala Ecrin walau tidak bisa melihatnya dengan jelas.

"Bo mencintaiku?" Ecrin malah ragu-ragu.

"Hanya dengan merasakan auranya, aku sudah tau." Ellios tersenyum.

"Ah ya, kau ini vampir superior."

"Bagaimana?"

"Aku tidak mau datang, tetapi aku tetap akan mengirimkan dia surat."

"Anak baik, kemarilah, aku ingin memeluk adikku setelah sekian lama."

°•°•°•°•°•°•°

Continue Reading

You'll Also Like

3.2K 1.1K 11
#2💕 Teenfication [10-04-2020 ] "Oh jadi lo yang udah rebut Jonathan dari gue?!"bentak Renata kepada Nindy "Gue bisa jelasin semua Re"lirih Nindy ya...
102K 5.7K 31
Tau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Ga...
342K 11.9K 200
Penulis Amatir, mencoba mengutarakan perasaan maupun keadaan dalam tulisan. Jangan Cuma jadi pembaca Rahasia ya Guys, tolong support Catatan Hujan de...
884 88 5
Musuh jadi pacar 2 Jadi ini cerita lanjutan musuh jadi pacar 2 yg di akun @bila2005 Maaf ya guys aku ganti akun karna sebelumnya lupa kata sandi Di s...