First Kiss

1.5K 167 0
                                    

"Gimana tadi di ruang BP?" Tanya Gavriel.

Mereka sedang dalam perjalanan pulang sekolah.

"Ya... Biasa. Ditanya soal vampir. Gue jawab nggak tau, tapi gue cuman nyebut semua ciri-cirinya aja."

Gavriel menoleh. "Semua ciri-ciri gue?"

"Mmmm nggak semua sih. Gue nggak nyebut ganteng tuh tadi."

Gavriel tertawa mendengarnya.

Gladys tersenyum, memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah lelaki itu.

"Tapi Gav, emangnya, loe yang bunuh Titi? Kan loe belum ngaku ke gue."

Gavriel menghela nafas panjang. "Bukan gue. Tapi vampir suruhan sepupu gue."

"Siapa?"

"Jodi. Orang suruhan Carina. Carina adalah sepupu gue. Dia jahat. Gue juga nggak nyangka dia bisa senekat itu."

Gladys ternganga. "Terus gimana?"

"Jodi dihukum sama Raja."

Gladys menghela nafas. "Kasian.."

Gavriel tertawa pelan. "Kok kasian? Dia bunuh orang, Dis."

"Loe juga bunuh orang semalam. Berarti loe juga harus dihukum."

"Kan orangnya jahat semalem.."

"Ya sama aja lah. Harus dihukum."

Gavriel tersenyum manis, menatap gadis itu. "Dihukum sama loe aja."

Gladys mengulum senyum. "Gavriel..."

"Hm?"

"Kok loe bisa suka ke gue?"

"Entah. Gue masih nyari alasan cinta itu apa. Belum nemu sampai sekarang."

"Emang vampir punya perasaan?"

Gavriel menghela nafas. "Selama gue ngerasa sakit dicubit loe, berarti gue punya perasaan Dis."

Gladys cemberut seketika. Ia mencubit lengan Gavriel dengan manja.

"Aw!" Gavriel tertawa pelan, mengelus puncak kepala Gladys.

Perlahan, Gladys mendekat kepadanya, memeluk tangannya.

"Mau pangku?"

Gladys sedikit terkejut. "Ngapain?!"

"Kali aja mau peluk. Biar enak."

"Enak apa?" Goda Gladys.

"Biar enak kamu meluk akunya..."

Gladys tertawa gemas, membuat Gavriel mencolek hidung gadis itu.

"Kok sekarang manggilnya aku-kamu?"

Gavriel sedikit terbungkam. Ia mengulum senyum.

"Nggak boleh?"

"Gapapa sih... Jadi so sweet aja.."

Gavriel tertawa.

Mereka menikmati perjalanan yang berbeda kali ini.

Berulang kali Gladys menciumi jas seragam sekolah Gavriel, menikmati aroma pria itu.

Dan Gavriel dengan senyum merekah di wajahnya, mengelus lembut kepala Gladys.

"Loe belum pernah bawa gue ke rumah loe." Ucap Gladys.

"Nggak ah. Nggak sopan gitu ngomongnya."

Gladys tertawa. "Kamu belum pernah ajak aku ke rumahmu..."

Gavriel tersenyum. "Pingin ke rumah?"

BITEWhere stories live. Discover now