Vegetarian

1K 136 0
                                    

"Sakit nggak?"

Gavriel menggeleng. Tersenyum. "Sebenernya gapapa, Dis.. Kamu aja nih, lebay. Luka dikit aja diobatin, diperban segala."

"Biar nggak makin parah.."

Gavriel tersenyum menatap gadis di depannya itu.

"Sudah!"

Gavriel mencium lembut pipi Gladys. "Terimakasih."

"Urusan aku belum selesai sama Gio, Gav. Aku izin ya mau marahin sepupu kamu?"

Gavriel sontak tertawa. Gadis itu benar-benar menggemaskan.

"Kenapa ketawa?"

"Kamu. Gemes banget sih. Nggak kuat."

"Nggak kuat apa?" Goda Gladys.

Gavriel tertawa. "Nggak kuat kamu gemes."

"Tapi, Gav, serius. Katanya apa-apa harus izin kamu. Aku ini izin mau marahin sepupu kamu. Gapapa ya?"

Gavriel tersenyum. "Aku sayang Gio sebagai sepupu aku, Dis.. Kamu boleh tanya ke dia tentang semua kebenarannya. Tapi, sifat dia yang asli, ya yang kamu liat setiap harinya. Nggak ada yang ditutup-tutupi. Dia adalah vampir vegetarian. Dia memang suka olahraga, dan makan banyak. Dia nggak suka darah, karena legit kata dia. Tapi kadang dia juga minum. Sekitar seminggu sekali. Jadi, tolong, jangan terlalu keras ya.."

Gladys menghela nafas. Mengangguk.

Mereka masih berada di rumah mewah Gavriel.

Tepatnya, di ruang tengah yang mewah.

Gladys sedang mengobati tangan Gavriel yang tidak sengaja tergigit oleh Carina tadi.

Sebenarnya, lukanya kecil. Bukan apa-apa.

Mungkin, mulut Carina yang keluar darah tadi karena menggigit hal keras.

Suara langkah kaki terdengar.

Jantung Gladys berdegup kencang.

Seorang perempuan tinggi langsing muncul.

Gadis yang cantik dan manis, dengan rambut berwarna gold dikuncir dua.

Terlihat lucu.

"Kak, kok Carina bisa disini sih?" Tanya gadis itu langsung, menuju ke kakaknya.

"Auk." Jawab Gavriel singkat.

Gadis itu melirik Gladys. "Manusia. Siapa?"

"Calon kakak ipar loe. Salim!" Jawab Gavriel.

Seketika, gadis itu tersenyum sumringah.

Ia langsung mengambil duduk di samping Gladys. "Hai. Gue Gera. Adiknya kak Gavriel."

Gladys tertawa senang. "Hai, gue Gladys.."

"Waaah cantik banget sih..."

"Ih, cantikan kamu kali!"

"Ih, cantikan Kakak tauk!"

"Cantikan gue.." jawab Gavriel, yang langsung membuat kedua gadis itu menoleh.

"Kok loe bisa jatuh cinta sih Kak? Gue kira loe gay. Kan malu."

Gavriel menghela nafas. Sedangkan Gladys tertawa mendengar ucapan Gera.

Gadis ini sangat blak-blakkan dan apa adanya.

"Kak Gladys, jangan lupa minta tas. Yang mahal. Uangnya banyak tuh." Goda Gera.

"Nggak perlu dia minta juga gue beliin."

BITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang