New Day

1.1K 132 0
                                    

"Loe ngapain jalan sendirian malem-malem gini?" Tanya Gavriel

Ia menggandeng erat tangan Gladys, mengantarnya pulang ke rumah.

"Cari angin. Sepi di rumah. Gue kalut."

"Bahaya. Dingin juga. Loe ke area gelap juga. Ngapain sih." Omel Gavriel.

Gladys tersenyum. "Maaf.."

"Lain kali pamit. Tunggu gue izinin loe."

"Ya orang loe ditelfon nggak bisa. Gue pingin ketemu loe. Loe malah ngilang."

"Ya kalau gue nggak bisa dihubungi, ya jangan keluar.."

Gladys tersenyum lagi. "Iya.."

"Bilang apa?"

"Maaf. Gue salah."

Gavriel tidak bisa menyembunyikan senyumnya lagi.

Ia merapatkan jaketnya yang dikenakan Gladys agar gadis itu tidak kedinginan.

Gavriel sendiri hanya berkaus hitam lengan panjang.

Jubah hitamnya telah ia buang ke sembarang tempat agar tidak meninggalkan jejak.



***



"Belum pada pulang?" Tanya Gavriel ketika memasuki rumah Gladys.

Gladys menghela nafas. "Belum. Pada lembur."

Gavriel mengangguk paham.

Ia mengambil duduk di sofa ruang tamu rumah Gladys yang sekarang sedang menuju ke dapur.

Tak lama, gadis itu kembali membawa makanan dan air jeruk hangat.

"Nih makan. Daging."

Gavriel tersenyum. "Dis, FYI nih ya, gue suka daging bukan karena gue vampir.."

"Iya... Gue juga suka daging kok."

"Daging atau sayur?"

"Sayur."

Gavriel menoleh. "Kenapa? Pahit gitu"

"Baik untuk kesehatan."

"Sama kayak Gio loe." Ucap Gavriel singkat, dan pelan.

Gladys tertawa manis. "Cemburuan banget sih."

"Loe juga cemburu gue milih Audrey tadi!"

"Ya loe nggak jelas! Kemarin minta gue, terus tadi malah milih Audrey."

"Kan cuman milih buat model, bukan buat jadi pasangan hidup.." Jawab Gavriel dengan suara yang sangat lembut.

Gladys terdiam seketika.

Ia bersikeras menahan senyumnya.

Gavriel gemas menatap wajah Gladys.

Ia lanjut menyantap hidangan yang disuguhkan oleh gadis itu.

"Gladys.." ucap Gavriel seusai makan.

"Ya?"

"Gue mau ngomong serius.."

Mata Gladys membesar. "Ngomong apa?"

Gavriel menatap gadis itu lekat. "Gue mohon, jangan kasih tau siapapun soal gue. Apalagi ke pihak sekolah."

Gladys tersenyum. "Nggak akan gue bocorin identitas loe Gav.. Percaya ke gue.."

Kali ini Gavriel tersenyum tenang. "Gue percaya ke loe."

"Hmmmm loe tadi kenapa bunuh orang?" Tanya Gladys

"Gue haus."

"Emangnya harus bunuh orang?"

BITEWhere stories live. Discover now