We're Friends

1K 130 0
                                    

Mereka bertiga sampai di parkiran sekolah.

Kebetulan. Mobil Gio dan Gavriel bersebelahan.

"Gang Bang itu apa?" Tanya Gladys dengan polosnya ketika akan masuk mobil Gavriel.

Gio terkejut. Gavriel menahan tawanya.

Ia merangkul lembut bahu Gladys. "Itu jorok, Sayang... Nggak usah kamu pikirin."

"Kasih tau! Apa? Gio! Apa Gang Bang?"

Gio menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mmmm semacam pelacur."

Gladys terkejut, lalu cemberut.

Gavriel kembali merangkul gadis itu. "Nggak usah dipikirin, Sayang... Ayo masuk."

Dengan sangat hormat, ia membukakan pintu mobilnya dan membungkuk sedikit, membiarkan gadisnya masuk dan duduk dengan nyaman, lalu menutupnya.

Gavriel masih sibuk memasang sabuk pengamannya setelah memasangkan milik Gladys. "Kita langsung pulang?"

Mendadak, Gladys memegang tangan Gavriel.

Ia melepas sabuk pengamannya, agar bisa lebih dekat dengan pria itu.

"Kenapa Sayang?" Tanya Gavriel terlebih dahulu. "Mau ke toilet?"

"Ngapain ke toilet?"

"Main?" Gavriel menunjukkan senyum penuh arti.

Gladys tertawa gemas. "Main apa?"

Gavriel tertawa lebih besar, mengusap wajahnya. "Enggak.. Kenapa tadi?"

"Tenangin aku. Aku masih kecewa sama adik sepupumu itu." Rengek Gladys manja.

Gavriel yang tertawa gemas kali ini.

Ia meraih tangan Gladys.

Dan tanpa dituntun lagi, gadis itu langsung memeluknya.

Meletakkan tangannya di dada bidang Gavriel.

"Sayang... Semua manusia pasti punya aib. Cuman, kebetulan, sekarang aibnya Gio aja yang kebongkar.." ucap Gavriel dengan sangat lembut.

Gladys mengangguk paham. "Maaf, aku marahin saudaramu.."

"Gapapa. Laki. Harus kuat. Cuman, kamu maafin Gio ya? Dia pasti terluka banget dimusuhin sama kamu."

"Ih! Kayak anak TK aja musuhan!"

"Emang. Kamu emang kayak TK." Goda Gavriel.

"Gapapa. Imut."

Gavriel tertawa gemas.

"Gavriel, kata Gio, dia nggak punya kekuatan kayak vampir lain. Berarti kamu punya kekuatan?"

Gavriel terdiam sebentar, sebelum akhirnya mengangguk.

"Kekuatan kamu apa?"

Gavriel tersenyum. "Emang harus aku kasih tau?"

"Harus lah! Katanya kamu sayang aku?"

"Kalau aku kasih tau kamu, aku dapat apa?" Goda Gavriel, ditambah tatapannya yang membuat dada berdebar.

"Mmmmm cium?"

"Assshh ini info mahal loh. Manusia yang tau cuman kamu doang."

"Isshhh ya iyalah orang yang tau identitas kamu cuman aku doang!"

Gavriel tertawa. "Tambahin lah. Masa cium doang."

"Peluk?"

"Lah ini udah peluk."

BITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang