GAVRIEL

1.7K 200 0
                                    

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru.."

Sayup-sayup, Gladys mendengar ucapan Miss Ellen.

Ia tidak peduli. Pikirannya terbang bukan di tempat ini.


"Berhenti loe deketin Gio!" Ucap Kinan, teman sekelas Gio di Jurusan Musik.

Ucapan ketus yang terlontar dari Kinan tadi pagi di lobi sekolah benar-benar membuat Gladys menciut.

Siapa yang tidak tau, bulan kemarin Kinan dinobatkan menjadi siswi tercantik tahun ini.

Walaupun, Gladys merasa masih jauh lebih cantik Reyna ketimbang gadis itu.

Dan jika benar tercantik, kenapa Gio tidak mendekati Kinan saja?

Ataukah Gladys saja yang tidak tau? Bisa jadi Gio juga mendekati Kinan? Siapa tau?

"Nggak usah loe pikirin.." bisik Reyna, bisa menebak apa yang sahabatnya itu pikirkan.

"Dia suka ke Gio.."

"Tapi kan Gio suka ke loe."

Gladys mengangkat bahu. "Gio nggak pernah bilang tuh."

"Ya kali Dis. Peka dong jadi cewek. Ngapain Gio tiap hari bersedia nganter loe pulang, dia mulai ikut kita makan, ngafe, ngajak loe hunting buat foto, ngajak loe makan siang lagi weekend kemarin."

Gladys membuka mulut, ingin menjawab, namun urung ketika melihat sesosok pria datang memasuki kelas.

Seisi kelas langsung terdiam. Memandang pria itu.

"Nama gue Alexander Gavriel Abraham. Panggil aja Gavriel (dibaca Gevril)." Ucap pria itu.

Reyna ternganga. "Dia manusia? Atau pangeran?" Bisiknya kepada Gladys

"Sstt!" Gladys menoleh

"Ganteng amat Dis.." desis Reyna

Gladys kembali menatap pria itu.

Ia akui, memang sangat tampan. Lebih cocok menjadi pangeran, ketimbang manusia.

"Gavriel ini cukup terkenal di dunia permodelan. Dia mengisi banyak sampul majalah, endorse, dan lainnya. Bahkan sudah 2 tahun berturut-turut Gavriel memperoleh gelar lelaki tertampan di dunia.." Miss Ellen menjelaskan ketika Gavriel sudah cukup memperkenalkan dirinya.

Seisi kelas ternganga. Termasuk Gladys.

Ia tidak menyangka, lelaki tertampan di dunia saat ini menjadi teman barunya.

"Pantes." Bisik Reyna.

Semua gadis di dalam kelas mulai menggilai sosok Gavriel.

Ia lelaki yang memiliki tatapan tajam, pupil mata berwarna abu-abu bak pangeran, kulit wajah yang mulus, glowing, bahkan melebihi kulit wajah wanita.

"Gantengan dia lah Dis, ketimbang Gio." Bisik Reyna.

Gladys menoleh. "Reyna! Fokus sekolah."

Reyna mengulum senyum.

Gavriel duduk di pojok belakang, ia sendiri yang memilih.

Setelah urusan murid baru selesai, Miss Ellen melanjutkan pembelajaran.

"Karena ada murid baru, jadi praktek photoshoot kita tunda minggu depan. Agar Gavriel bisa mengikuti." Ucap guru mereka yang masih terbilang muda itu.

Seisi kelas setuju untuk menunda praktek mereka.

Demi Sang Lelaki Tertampan Sedunia.

***

Pukul 1 siang, ketika Reyna sudah menguap, bel pulang sekolah berbunyi.

BITEWhere stories live. Discover now