BITE

1.1K 142 0
                                    

Hujan deras mengguyur kota malam ini.

Tepat setelah Gladys meneteskan air matanya.

Tidak ada handphone berdering.

Tidak ada telfon dari Gavriel malam ini.



***


Pagi, Gavriel tidak menjemput Gladys ke sekolah.

Gladys sempat menelfon pria itu, tapi tidak ada jawaban.

Hingga kelas dimulai.

"Gavriel masih memilih Gladys?" Tanya Mr.G

"Mmmm saya milih Audrey Sir."

Semuanya terkejut. Terutama Gladys.

Reyna dan Vito saling bertanya lewat tatapan.

Mereka tidak tau apa yang terjadi.

Audrey tersenyum, berjalan menuju ke Gavriel.

Dan Jessica—yang berdiri di sebelahnya, juga tersenyum senang, mendukung sahabatnya itu.

Gladys berusaha keras menahan tangisnya.

"Saya mau Gladys, Sir." Ucap Vito.

Gladys menoleh, tanpa menjawab langsung berjalan lemah ke arah Vito.

Mereka melangsungkan praktek. Dengan model masing-masing.

Berulang kali Gavriel mencuri pandang ke arah Gladys.

"Gav, ntar semua hasilnya send ke gue dong." Pinta Audrey.

Gavriel hanya mengangguk singkat.


Jam istirahat berbunyi.

Gladys merasa sunyi. Dan sendiri.

Ditambah, Kepala Sekolah memanggilnya.

Hanya untuk memberitau bahwa vampir itu belum ditemukan.

Gladys menghela nafas panjang.

Kecewa. Kesal. Sakit hati. Lelah. Pusing. Semua jadi satu.

Jangankan sekolah, ia sendiri saja belum tau siapa vampir itu.

Ia terlampau lelah untuk menduga-duga.

Apakah Darwin, atau dua dugaan sebelumnya : Gavriel, atau Gio.


Sampai pulang sekolah, Gavriel sama sekali tidak menyapanya.

Bahkan pria itu keluar kelas terlebih dahulu.

"Pulang sama gue ya.." bisik Reyna. "Gue bawa mobil."

Gladys mengangguk lemah.

Mereka berdua keluar bersama.

"Aduh, kasian... Yang udah dicampakkan. Pasti gara-gara ketauan berduaan sama Gio ya kemarin?" Ucap Audrey tiba-tiba dari bangku belakang.

"Makanya jangan murahan!" Ucap Jessica

Gladys menghela nafas, sebelum Reyna langsung menariknya untuk segera pergi dari sana.

"Mungkin mereka benar. Gavriel nggak mungkin mau sama cewek kayak gue.."

"Kan dia pernah bilang kalau dia suka cewek yang sulit. Apalah gue.."

Gladys menghela nafas.

Ia sudah berada di mobil Reyna. Perjalanan pulang.

Tatapannya tidak bisa beralih dari jendela mobil sahabatnya.

BITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang