Chapter 55 : He's Scared

5.7K 387 600
                                    

Angel melangkah tidak sabaran menuju unit apartemen Axel. Lalu, menekan bel beberapa kali setelah tiba di depan pintu yang tertutup rapat. Jam ditangannya sudah menunjukan pukul setengah satu dini hari dan sialnya dia baru bisa kabur pada saat penghuni rumahnya sudah beristirahat.

"Angel." Wajah sendu Haida muncul setelah pintu  terbuka setengah. Dia mendongak ke kanan-kiri. "Kau sendirian? Axel mana?"

Kening Angel mengerut, ini sudah jam setengah satu dini hari dan Axel belum kembali? Angel pikir pertandingan sudah selesai, maka dari itu dia memilih langsung pergi ke apartemen dibandingkan ke gedung markas. Karena, tidak biasanya pertandingan berlangsung selama ini dan Axel juga tidak membalas pesannya.

Jadi, dimana Axel sebenarnya?

"Ah, sudahlah, nanti kalau dia sudah bosan dengan boxingnya, dia pasti pulang dengan sendirinya. Masuk yuk! Aku sedang menonton film di dalam. Ditemani calon menantu sepertinya lebih seru."

Angel tidak memiliki alasan untuk menolak kendati sebenarnya dia masih memikirkan dimana Axel berada sekarang. Haida menarik pergelangan tangannya secara tidak sabaran. Angel tertegun, ruang tamu yang rapi kembali berubah seperti kapal pecah. Tisu bekas dimana-mana, dan sampah jajanan ringan yang bercecer di atas karpet.

"Endless Love benar-benar menguras habis air mataku. " Kata Haida menyadari Angel memasang tampang keheranan setelah duduk di sofa ruang tamu. "Maaf ya, ruangannya jadi berantakan. Kau pasti kurang nyaman, aku akan..—"

"Tidak apa-apa, Ma. Ini sudah malam, lebih baik besok saja dibersihkan. Kita lanjut nonton sekarang, sepertinya filmnya menarik."

Haida mengangguk antusian, dia duduk merapat pada Angel, meletakan kepalanya dibahu Angel sambil melanjutkan tangisannya. Jika boleh diakui calon mertuanya ini memang cukup lebay, tapi Angel sangat menyukainya. Beberapa sifat Haida mengingatkannya pada Adelia, Mamanya. Dan dari sana Angel mengerti mungkin begini cara Tuhan mengobati rasa rindu Angel pada sosok Ibu yang tidak bisa dia dapatkan dari Tisha, Mama Tirinya.

"Kisah percintaan anak jaman sekarang tidak lepas dari status sosial. Terkadang masih ada beberapa orang tua yang berpikiran kuno, melarang putrinya dekat dengan orang yang dicintainya karena prihal keuangan. Seperti Hugh, yang melarang keras Jade bersama David, hanya karena dia seorang montir. Apa kau setuju dengan pola pikiran Hugh?"

Tidak banyak berbeda, kisah cinta Jade dan David pada film Endless Love mengingatkan Angel pada kisah cintanya bersama Axel. Dimana semua tidak berjalan mulus karena Abraham tidak mengijinkan Axel bersamanya hanya karena dia seorang bodyguard, yang dipandang rendah dan tidak bisa membahagiakannya.

"Angel?"

"Ah ya, kau bicara apa, Ma?" Tanya Angel, tegagap. Keasikan melamun dibandingkan mendengar Haida yang sedang berceloteh panjang mengenai film yang sedang mereka tonton.

"Lupakan saja. Tidak penting." Haida menyengir sebelum kembali merapatkan diri pada Angel, "Omong-omong, apa kalian tidak memiliki rencana untuk menikah dalam waktu dekat ini?"

Pertanyaan Haida membuat Angel terkejut, sedang fokus menonton lalu diajukan pertanyaan seperti itu, siapa yang tidak syok?

"Mungkin setelah aku menyelesaikan kuliah, Ma."

"Bagaimana jika bertunangan dulu?" Lagi, pertanyaan Haida membuat jantung Angel tidak berfungsi normal. "Setidaknya aku yakin jika kalian akan bersatu. Karena jujur, aku takut sesuatu yang ditunda-tunda tidak akan membuahkan hasil. Aku terlanjur menyukaimu, kau sudah aku anggap seperti putriku sendiri. Aku tidak ingin ada perempuan lain lagi di hidup Axel. Mau ya?"

Seandainya saja Haida tahu cobaan macam apa yang sedang mereka hadapi sekarang, mungkin Haida akan menarik kata-katanya baru saja.Lampu hijau sudah berada dipihak Axel namun sayang pihak Angel menutup peluang itu. Kunci dari semua ini ada apa Axel, kapan pria itu mulai mencoba memperbaiki hubungannya dengan Tristan?

Don't Call Me AngelWhere stories live. Discover now