Chapter 68 : Stay With Me

7.8K 453 881
                                    

Playlist : Stay With Me - Sam Smith

Hi, karena fast update lg aku harap vomments chapter ini lebih antusias lg dari sebelumnya

Kalian baca ini sambil ngapain?

Happy reading❤️

Axel Alterio & Angelica Falkner

Axel Alterio & Angelica Falkner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Beberapa kali Angel mengerjap, menatap langit-langit kamar dengan nuasa putih. Terasa sangat asing. Ketika menoleh ke samping, dia menemukan Teddie—sahabatnya. Mengenakam jas putih khas dokter dengan sebuah stetoskop yang menggantung di lehernya. Angel kembali memejamkan mata. Tunggu. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Angel, kau sudah sadar?" Tanya Teddie menyentuh lengan Angel. "Apa yang kau rasakan?"

"Lemas. Pusing. Mual." Keluhnya. Saat itu pula Angel ingat bahwa dia jatuh pingsan setelah meninggalkan kantin rumah sakit. "Kau yang menolongku?"

"Bukan." Teddie melirik ke belakang. Pada seorang perempuan yang sedang menundukan kepala di dekat pintu. "Liliana menemukanmu jatuh pingsan di koridor rumah sakit. Dia yang menolongmu."

Menyadari kehadiran perempuan itu, Angel langsung membuang muka. Malas. Dia masih enggan menatap orang yang dicap sebagai pengkhiatan itu

"Well, Selamat, Angel. Tetap jaga kondisimu agar tidak drop seperti ini. Karena itu sangat membahayakanmu dan juga janin di dalam perutmu."

Angel melongo dengan jantung yang berdebar kencang. Mencerna kalimat Teddie dengan hati-hati. Selamat? Janin? Astaga! "Apa aku hamil, Teddie?"

"Ya. Usia kandunganmu hampir mencapai tiga minggu." Teddie tersenyum hangat, berbanding terbalik dengan Angel yang masih belum bisa berkata-kata. Semuanya seperti mimpi. "Pria yang hampir membunuhku itu sangat beruntung. Dia Ayah dari janin yang kau kandung kan?"

"Axel." Kata Angel, masih tidak menyangka. Perlahan-lahan bibirnya mulai membentuk lengkungan, bersamaan dengan tangannya yang bergerak untuk menghusap perut. "Ya Tuhan. Aku dan Axel akan memiliki seorang anak."

"Ya, Axel, pacarmu. Aku masih mengingatnya. Oh, beruntungnya dia bisa memiliki seutuhnya! Padahal jika kau ingin dengar kejujuran, aku masih menyukaimu sampai detik ini."

Teddie terkekeh, mencoba membuat Angel lebih rileks walau kenyataannya gagal. "Lupakan saja! Yang terpenting tetap jaga kondisimu. Terutama soal makanan. Tidak ada diet ketat lagi seperti saat remaja karena kau akan menjadi calon Ibu."

Setelah itu Dokter Teddie pamit karena ada panggilan dari pasien lainnya, meninggalkan Angel bersama Liliana di dalam ruangan sunyi tersebut. Liliana memberanikan diri mendekati Angel. Duduk pada kursi yang ada di dekat tempat tidur Angel.

Don't Call Me AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang