FAMILY SERIES || Keluarga Lee

42 || Teman Kecil Chaeyeon

Dering telpon miliknya terus berdering, ada nama Hangyul yang terpampang disana. Tetapi Chaeyeon tetap ingin mengabaikannya.

Chaeyeon bukan cemburu, tetapi dia hanya tidak suka melihat Hangyul sedekat itu dengan kakak sepupunya yang notabenenya adalah mantan Hangyul sendiri.

Eh, atau itu juga termasuk cemburu?

"Chae, ngapain disini?"

Chaeyeon mengalihkan perhatian yang awalnya fokus menatap keluar jendela, kini menatap seseorang yang berdiri di depannya.

"Hyunjin?"

Mendengar seruan itu, Hyunjin mengambil duduk di sebelah Chaeyeon.

"Tumben kamu nongkrong di Cafe."

Tidak heran jika Hyunjin terkejut, karena Chaeyeon memang termasuk anak rumahan. Jarang keluar buat nongkrong atau semacamnya.

Teman dekat aja gak punya. Jadi, siapa yang mau diajak jalan?

"Kamu sendirian?"

Chaeyeon hanya mengangguk menjawab pertanyaan Hyunjin.

Lalu tangannya meraih jus stroberi miliknya dan meminumnya.

"Lagi gak ada dosen atau bolos?"

Chaeyeon mendengus. "Yakali bolos. Bisa dipecat dari KK keluarga Bapak Donghae."

Hyunjin tertawa mendengar perkataan Chaeyeon. Lama mengenal Chaeyeon, Hyunjin baru tahu kalau Chaeyeon punya sisi humoris juga.

Kirain Chaeyeon orangnya gak bisa diajak bercanda.

"Kenapa?" tanya Chaeyeon.

Hyunjin bingung. "Kenapa apanya?"

"Kamu kenapa natap aku gitu? Ada yang aneh?"

Hyunjin menggeleng. "Enggak, cuma gak pernah aja lihat seorang Chaeyeon ada di cafe sendirian."

Iyalah, gak pernah. Orang selama ini Chaeyeon selalu punya pawang. Kalau enggak papihnya, ya saudaranya. Dan sekarang nambah lagi satu, Hangyul.

"Kamu juga tumben sendiri? Biasanya sama yang lain."

Yang lain itu maksudnya gengnya Hyunjin. Kan, Hyunjin punya geng sama kembarannya Yeji.

Chaeyeon tahu, karena dulu mereka sekelas pas SMA. Pernah juga Chaeyeon main sama gengnya Hyunjin.

Cuma, ya, gitu, hanya karena Chaeyeon gak sefrekuensi sama mereka. Chaeyeon jadi gak pernah nyambung sama candaan mereka. Dan sejak saat itu, Chaeyeon gak pernah mau lagi diajak Hyunjin pergi sama gengnya.

"Habis ini juga mau ke markas. Mampir kesini cuma mau beli minum, haus. Soalnya panas banget di luar."

Chaeyeon mengangguk-anggukkan kepalanya, membenarkan perkataan Hyunjin.

"Mau ikut nggak, Chae?"

Sebelah alis Chaeyeon naik ke atas. "Kemana?"

"Main sama yang lain," jawab Hyunjin.

Tetapi Chaeyeon menggeleng. Dia tidak mau menjadi perusak suasana di gengnya Hyunjin hanya karena dia berbeda. Chaeyeon agak gak nyaman juga soalnya.

"Yaudah, kalau gitu aku temenin disini."

Chaeyeon terkejut mendengar ucapan Hyunjin. "Eh, nggak usah. Ngapain?"

"Gak papa. Hitung-hitung mengenang masa kecil. Kan, kita dulu juga deket banget. Bahkan kamu dulu juga suka ngikutin aku kemana-mana, kan?"

"Iya, kan, itu dulu, Hyunjin! Sekarang, ya, beda. Kamu udah punya Ryujin, dan aku juga udah punya --"