50 || Rahasia Hyewon

478 62 9
                                    

Setelah berbicara dengan pamannya, Yena bungkam seribu bahasa, memainkan layar ponselnya dengan gelisah, menunggu kehadiran Yohan yang mungkin bisa memberikan penjelasan untuknya.

"Yena?"

Panggilan itu membuat Yena mendongakkan kepala, menatap kembarannya dengan pandangan tajam.

"Lo, kok, bisa ada disini?" tanya Yohan, dengan nada gugup.

Yena bangkit dari duduk, mendekati Yohan yang justru melangkahkan kaki mundur.

Langkah kaki Yohan terhenti saat tubuh bagian belakangnya bertabrakan dengan Hangyul yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.

"Kalian berdua ngapain, sih?"

"Harusnya kita yang tanya."

Hangyul yang pertama kali memberikan respon, sementara Yena masih bungkam, membuat Yohan justru takut melihat respon yang diberikan kembarannya.

"Lo kenapa gak bilang kalau Hyewon sakit?" tanya Hangyul, dengan nada menuntut.

Yohan berbalik menatap Hangyul dengan pandangan tajam, lalu tersenyum sarkas. Baginya, pertanyaan yang Hangyul lontarkan terlalu konyol.

"Seharusnya lo lebih tahu dari gue, kan? Hyewon bahkan sekelas sama lo."

Hangyul mengerutkan dahinya, tidak mengerti kemana arah pembicaraan Yohan.

"Setiap seminggu sekali, Hyewon selalu absen kelas karena dia harus ngelewatin pemeriksaan. Sebagai temen sekelas dan juga sahabat, bukannya lo yang harusnya lebih dulu tahu soal ini?"

Perkataan Yohan barusan berhasil membuat Hangyul diam, sampai Yena berinisiatif untuk membuka suara.

"Kita bicarain ini di tempat lain."
Kedua tangan Yena masing-masing menarik tangan Yohan dan Hangyul, tapi Yohan justru menyentak pegangan tangan Yena dengan kasar.

"Lebih baik kalian balik."

"Kak, kita datang kesini itu buat --"

Perkataan Yena terpaksa terhenti saat menyadari tatapan tajam Yohan padanya. Padahal Yena sengaja mengalah, dan bicara menggunakan bahasa yang baik-baik agar Yohan bisa mengerti, tapi rasanya percuma. Emosi sudah terlanjur menguasai Yohan.

"Gue ngomong gini karena Hyewon gak akan suka lihat kalian disini," ungkapnya.

Yena menghela napas panjang, mungkin untuk kali ini lebih baik dia ngalah sama Yohan.


"Yaudah, gue sama Hangyul pergi dari sini sekarang. Tapi gue titip salam buat Hyewon, ya, Kak. Sampein kalau besok gue akan datang kesini lagi."

"Tapi Na,"

"Ayo."

Hangyul baru mau ngomong waktu Yena justru narik tangan cowok itu buat menjauh dari depan ruangan Hyewon.

"Lo beneran mau kesini lagi besok?"

Yena cuma ngangguk nanggepin pertanyaan Hangyul.

"Terus, kalo lo diusir lagi sama Yohan  gimana?"

"Ya tinggal dateng lagi lusa," sahut Yena kelewat santai.

"Na, gue serius kali!"

"Ya lo pikir gue lagi bercanda?!"

Hangyul memilih diam setelah mendengar sentakan Yena.

Cowok itu tahu kalau Yena pasti lagi berusaha keras menahan kesalnya sekarang. Jadi lebih baik dia nggak cari gara-gara sama Yena, daripada habis dihajar.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now