20 || Aku Menyukaimu, Wooseok

743 92 2
                                    

"Sakura?"


"Apa yang kau lakukan? Ini rumah sakit, Wooseok!" Sakura menyentaknya, menariknya menjauh dari Sehun.

"Minggir! Ini bukan urusanmu,"

"Dan ini juga bukan urusanmu. Kau tidak memiliki hak untuk ikut campur dengan urusan keluarga Om Sehun,"

Wooseok menaikkan kedua alisnya mendengar perkataan Sakura, "Kau juga mengenal Om Sehun?"

Sakura mengangguk, "Ya, Om Baekhyun, suami tanteku, dia sahabat Om Sehun juga,"

Setelahnya Sakura menatap Sehun dan berkata, "Maaf kalau teman saya sudah lancang Om. Kami permisi,"

Lalu Sakura menarik tangan Wooseok dengan paksa agar mengikuti nya.

"Hanya karena kau mengenal Om Sehun juga, bukan berarti kau bisa ikut campur dengan urusan kami,"

Wooseok melepaskan cekalan tangan Sakura padanya, saat mereka sudah berada jauh dari Sehun.

"Urusan kalian? Tidak salah? Dari yang sudah aku dengar, justru kau yang mencoba untuk menghalangi Om Sehun. Kau yang dengan lancangnya ikut campur dengan urusan keluarga Om Sehun,"

Wooseok mendekati Sakura dengan tatapan tajamnya, "Kau menguping pembicaraan kami?"

Lalu Sakura mengangguk, "Bagaimana aku tidak mendengar nya kalau kau berbicara dengan lantang seperti itu? Kau tidak sadar sudah menjadi pusat perhatian tadi?"

Wooseok mendecih tidak suka di tempatnya, lalu berjalan menjauhi Sakura, tidak ingin memperdebatkan sesuatu yang tidak penting.


"Dengar Wooseok, aku tidak bisa menjelaskan semuanya, karena itu bukan hakku. Tapi satu hal yang aku tahu, Om Sehun sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk keluarganya," jelas Sakura, dia berdiri tepat di depan Wooseok, menghalangi jalan pria itu.

"Biarkan aku menanyakan satu hal,"

"Apa?"

"Kenapa kau melakukan ini? Apa tujuanmu membela Om Sehun?"

Giliran Sakura yang menghela napasnya, "Kau menanyakan dua hal," ujarnya, membuat Wooseok justru mendengus, "Apa perlu kita membahas hal kecil seperti ini? Kalau tidak suka, cukup jawab salah satu pertanyaanku. Mudah kan?"

"Iya iya, aduh kau ini. Begitu saja sudah marah-marah. Emosional sekali sih. Pantas tidak ada yang mau menjadi kekasihmu, orang begini saja sudah emosi,"

Wooseok memutar bola matanya malas, "Sudah mengeluhnya? Kalau tidak ingin menjawab pertanyaan ku, lebih baik minggir. Kau menghalangi jalanku," kata Wooseok sarkas.

Membuat Sakura jadi ingin merobek mulut Wooseok yang suka pedas kalau bicara. Tidak bisa baik-baik ya itu mulut kalau bicara?

Apa mulutnya perlu disekolahkan dulu biar benar bicaranya?


"Kenapa masih bengong? Minggir!"

"Iya iya astaga!"

Sakura meminggirkan badannya, membiarkan Wooseok lewat, tetapi sebelum itu, Sakura lebih dulu mengatakan sesuatu yang ingin dia sampaikan sebelumnya.

"Aku melakukan ini bukan untuk Om Sehun, melainkan untukmu,"

"Apa maksudmu?"

"Jika tindakan seseorang berbeda denganmu, bukan berarti dia salah dan kau benar. Apa yang terbaik menurutmu bukan berarti terbaik menurut orang lain juga, Wooseok. Jadi tolong, jangan jadikan penilaian mu sebagai tolok ukur untuk menentukan benar atau tidaknya tindakan seseorang, apalagi disaat kau tidak mengetahui yang sebenarnya,"

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang