19 || Bertemu Ayah Hangyul

700 91 0
                                    

"A'"

"Duduk sini teh," kata Wooseok, dia nepuk tempat duduk di sebelahnya.

"Maaf ya teh," Yena natap Aa'nya bingung.

Maaf buat apa? Bukannya yang salah disini Yena?

"Maaf karena Aa' kurang ngasih perhatian ke kakak, teteh sama adek,"

Yena langsung merasa bersalah mendengar perkataan Aa'nya, "Enggak A'. Selama ini, Aa' udah sering ngasih perhatian kok. Tapi memang caranya beda. Maafin teteh ya, karena  gak seharusnya membandingkan Aa' sama Abang begitu,"

Yena benar-benar menyesal.

Benar kata mamihnya, selama ini kedua kakaknya itu memberikan perhatian dengan bentuk berbeda, jadi tidak seharusnya Yena membandingkan keduanya.

Kalau Seungwoo memperhatikan adik-adiknya dengan sering menasehati, lalu memperhatikan hal-hal kecil. Wooseok justru lebih sering memberikan perhatian dalam bentuk larangan.

Seperti larangan makan ini, makan itu. Lalu larangan agar tidak begini dan tidak begitu.

Memang sebuah larangan itu terkadang lebih terkesan mengatur, bukan memberi perhatian. Tapi justru larangan-larangan itu bentuk perhatian dari Wooseok.

"Tapi teteh benar, Aa' memang kurang ..."

"Enggak, teteh salah. Mamih yang benar. Aa' tolong jangan mikir begitu dong, teteh jadi makin merasa bersalah kalau Aa' begini," Yena rasanya udah mau nangis aja, karena Wooseok masih terus menyalahkan dirinya.

Bikin Yena jadi tidak nyaman.

Wooseok menatap adik perempuannya itu dengan tersenyum, lalu sebelah tangannya mengalung di bahu Yena, setengah memeluk adiknya itu.

"Iya udah. Teteh salah, Mamih yang benar. Memang Mamih yang selalu benar, begitu kata papih kan?"

"Ish, Aa' kok malah bercanda sih?? Kan teteh serius A'," Yena merengek.

"Aa' juga serius teh," bilangnya serius, tapi pas bilang gitu, Wooseok nya sambil ketawa.

Lah, dimana seriusnya coba?

Setelahnya Yena cemberut, bibirnya yang sudah agak condong ke depan semakin dimajukan.

"Bibirnya gak usah dimajuin gitu. Jadi makin kayak bebek loh,"

"Aa'!"

"Iya teteh, kenapa??" tanya Wooseok, pakai nada manjanya.

"Tau ah! Teteh bete' sama Aa'," Yena langsung beranjak dari tempatnya, lalu berjalan menjauh dari ruang rawat Seungwoo.

Mungkin dia butuh udara segar untuk melepaskan kekesalannya karena Wooseok.

Tapi Wooseok justru mengejar adiknya itu, "Teteh marah? Kan Aa' cuma bercanda,"

"Iya tapi Aa' bercandanya gak lucu, orang teteh lagi serius malah dibercandain," Yena masih kesal, jalannya jadi dihentak-hentak sampai menimbulkan suara sedikit nyaring.


"Teteh kenapa??" Chaeyeon muncul dari arah lain, dengan Hangyul yang berjalan di belakangnya.

"Teteh lagi marah,"

"Ha?" Chaeyeon bingung, apalagi pas dia bersitatap sama Aa'nya, Wooseok cuma mengendikkan bahunya.

Yena marah kenapa?

"Yaudah, ke kantin aja yuk. Cari yang seger-seger biar teteh hawanya gak panas lagi," Wooseok sudah megang sebelah tangan Yena, mau ngajak Yena ke kantin, tapi ditahan sama Chaeyeon.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now