100 || Kondisi Kandungan Eunbi.

99 14 4
                                    


Seungwoo menyerahkan surat hasil pemeriksaan di tangannya pada Eunbi, dan mengatakan sesuatu dengan tenang. "Kamu hamil."

"HAH?" Eunbi benar-benar terkejut. Kemudian dia tertawa kecil dan menggelengkan kepala. "Kakak jangan bercanda dong. Ini bukan waktunya bercanda, Kak."

Dengan tatapan datar miliknya, Seungwoo menimpali, "Enggak, aku serius. Coba kamu lihat sendiri hasilnya."

Melihat keseriusan di mata Seungwoo, Eunbi buru-buru membaca surat hasil pemeriksaannya. Kalimat paling bawah menyatakan bahwa Eunbi 99,99% positif hamil.

Eunbi masih tidak bisa mempercayainya, tetapi gerakan tangannya turun dan jatuh pada perutnya yang masih rata. Kemudian dia menatap Seungwoo dengan kedua mata berbinar. "Jadi, di sini ada bayi aku?"

"Bayi kita," ralat Seungwoo.

Eunbi tersenyum merekah, begitu juga dengan Seungwoo yang duduk di tepi ranjang Eunbi dan mengusap lembut kepala ibu dari anaknya itu dengan sayang.

"Baiklah, karena kalian sudah tahu. Sekarang giliran tante membahas kondisi Eunbi sekarang," ucap Taeyeon.

Baik Eunbi dan Seungwoo, keduanya langsung menaruh atensi pada Taeyeon. "Kenapa, Tante? Apa terjadi sesuatu pada bayi kami? Dia baik-baik saja, 'kan?" Seungwoo yang pertama kali menanyakan hal itu dengan ekspresi cemas di wajahnya. Sementara Eunbi hanya menatap Taeyeon dengan waspada.

"Sepertinya peristiwa Eunbi tidak sadarkan diri kemarin ada sisi positifnya, karena itu, tante bisa memeriksa Eunbi dan tahu kalau dia sedang hamil. Kalau tidak, mungkin saja dia akan mengalami keguguran," ungkap Taeyeon, dada Seungwoo terasa dihantam saat itu juga, "terlebih kamu mengkonsumsi obat pereda nyeri dalam jumlah cukup banyak. Ibu hamil seharusnya tidak mengkonsumsi itu, Kwon Eunbi. Karena itu, tante bilang Tuhan menyayangi kalian karena masih memberikan kesempatan pada kalian untuk menjadi orang tua," lanjut Taeyeon. Giliran berbicara dengan Eunbi.

Bukan hanya Eunbi yang merasa bersalah saat ini, tetapi Seungwoo juga. Dia merasa gagal menjaga Eunbi sampai membuat wanita itu dalam kondisi seperti ini.

"Usia kandunganmu saat ini masih 4 minggu, terlebih karena kasus obat pereda nyeri itu, kandunganmu menjadi sangat lemah. Jadi, tante sarankan untuk bedrest di rumah sakit ini sampai janin dalam kandunganmu kembali kuat. Ikuti saran tante jika kalian berdua tidak ingin kehilangan bayi itu," tegas Taeyeon. Memberi petuah kepada calon ayah dan ibu dari bayi itu.

"Dan kamu, Seungwoo, sebagai ayah dari bayi itu, kamu harus menjaga kondisi Eunbi agar tetap baik. Jauhkan dia dari pikiran-pikiran buruk atau masalah apapun yang membuatnya stres. Sekali lagi dia mengalami ini, kamu akan benar-benar kehilangan bayimu. Mengerti?" Taeyeon menuntut Seungwoo agar bisa menjaga Eunbi dengan baik.

Seungwoo mengangguk yakin, meski dalam hatinya, dia masih bingung harus melakukan apa ke depannya.

"Baiklah, kalau begitu, tante pergi dulu karena tidak ada lagi yang ingin tante bicarakan. Eunbi, pikirannya harus lebih tenang ya? Supaya bayi kamu juga baik-baik saja," ucap Taeyeon, mengusap kepala Eunbi dengan sayang.

"Pasti, Tante. Terima kasih," ucap Eunbi, memberikan senyuman terbaiknya.

Sementara Seungwoo tiba-tiba ikut berdiri dari tepi ranjang Eunbi dan berkata, "Aku keluar sebentar, ya?"

Eunbi menahan lengan Seungwoo, sepertinya enggan untuk ditinggal. "Kakak mau kemana? Jangan pergi."

Seungwoo mendekati Eunbi untuk memberikan pengertian padanya. "Kakak nggak akan pergi kok. Kakak akan tetap jagain kamu di sini. Kakak cuma pergi sebentar buat cari sarapan di kantin," ucap Seungwoo berbohong.

Sebenarnya tadi sebelum keluar, Taeyeon berbisik pada Seungwoo untuk menemuinya di luar.

Meski berat, akhirnya Eunbi melepaskan tangan Seungwoo. "Yaudah. Kakak cepat balik, ya, jangan lama-lama," ucap Eunbi manja.

Seungwoo mengangguk sebagai balasannya.

Ketika Seungwoo keluar dari ruangan Eunbi, dia tidak melihat siapa-siapa. Mungkin Jisoo dan Taeyong sedang mencari sarapan di luar, karena itu dia bisa berbicara dengan Taeyeon.

"Apa yang ingin Tante bicarakan denganku?" tanya Seungwoo, duduk di sebelah Taeyeon yang sudah menunggunya di bangku panjang.

"Ada yang harus kamu tahu, tante tidak membicarakan ini di dalam tadi karena tidak ingin Eunbi jadi kepikiran," ucap Taeyeon, membuat Seungwoo menjadi waspada. "Ada apa, Tante? Apa mungkin terjadi sesuatu pada kandungan Eunbi?"

"Seperti yang tante beritahu di dalam, kandungan Eunbi sangat lemah saat ini. Dia membutuhkan bedrest, yang benar-benar bedrest. Dalam arti, Eunbi dilarang banyak bergerak, akan lebih baik jika untuk sementara dia tidak turun dari tempat tidur selama beberapa waktu sampai keadaan kandungannya stabil," tutur Taeyeon.

Seungwoo terkejut, dia pikir Eunbi hanya harus dirawat di rumah sakit beberapa hari. "Kira-kira berapa lama Eunbi harus bedrest dan terus berada di tempat tidur, Tante?"

"Mungkin sampai dia melewati trimester pertama di usia kehamilan 3 bulan. Tapi, jika kondisi kandungan Eunbi jauh lebih baik, kita bisa mengakhiri bedrest-nya lebih awal," jawab Taeyeon.

"Selain itu, Eunbi juga harus benar-benar dijauhkan dari hal buruk atau masalah yang bisa membebani pikirannya. Lebih baik lagi jika ada yang menemaninya selama 24 jam. Eunbi dilarang stres, karena itu akan mempengaruhi kandungannya. Kalau dia mengalami flek lagi, dia bisa benar-benar keguguran, Seungwoo," lanjut Taeyeon.

Seungwoo hanya diam dan mendengarkan semua penuturan Taeyeon dengan tenang. Berusaha keras untuk tidak panik.

"Tadi tante nggak sengaja mendengar pembicaraan kamu dengan Eunbi, mamih kamu juga pernah cerita soal keluarga Eunbi yang tidak merestui kamu sampai harus menjodohkannya dengan Minhyun. Jadi, kalau boleh tante memberi saran, sampai Eunbi melewati trimester pertamanya, bagaimana jika kamu menyembunyikan kehamilan Eunbi dulu?"

Seungwoo mengerutkan dahi saat mendengar perkataan Taeyeon. "Kamu tahu kehamilan Eunbi ini tidak wajar 'kan? Maksud tante, kalian belum menikah, kalau keluarga kamu dan juga keluarga Eunbi tahu soal hal ini, pasti ada keributan. Tante nggak yakin kalau mental Eunbi tidak akan terganggu di tengah-tengah keributan itu. Kamu paham maksud tante?"

Kini Seungwoo menganggukkan kepala, dia paham apa yang ditakutkan oleh Taeyeon. Namun, bagaimana dia bisa menyembunyikan kehamilan Eunbi dari yang lain, terutama dari keluarga wanita itu?

Eunbi pasti akan mengalami perubahan bentuk tubuh, juga nafsu makan, morning sickness seperti mamihnya yang sedang hamil adik-adiknya dulu.

"Jujur, Tante. Aku setuju banget sama saran Tante terlebih jika itu untuk kebaikan Eunbi dan anak kami. Tapi, aku nggak tahu gimana cara menyembunyikan ini dari keluarga Eunbi. Tante bilang Eunbi harus bedrest dan tidak turun dari tempat tidur, itu pasti terlihat mencurigakan. Terlebih Eunbi juga harus berhenti kerja, aku tidak tahu bagaimana melakukannya, Tante," keluh Seungwoo.

Taeyeon menghela napas berat, benar juga. Eksekusinya tidak semudah teori. Mereka belum menikah, jadi Seungwoo tidak bisa membawa Eunbi pergi begitu saja dari rumahnya.

"Gue bisa bantu kalau lo mau," ucap seseorang, berdiri di belakang Seungwoo dengan tatapan datarnya.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now