43 || Eunbi adalah Segalanya

517 77 28
                                    


"Wooseok."


"Hmm?"

Wooseok menoleh ke arah Sakura sekilas, karena dia sedang fokus menyetir.

Meski sebenarnya pikirannya justru melayang ke Yena.

Mungkin benar, Wooseok sempat kesal karena ulah Yena, dia jadi kena marah sama papihnya, hingga dia memutuskan untuk pergi lebih dulu. Tetapi setelah pergi, Wooseok justru kepikiran sama keadaan adiknya.

Kira-kira Yena gimana, ya, sekarang?



"Kamu pasti kepikiran soal Yena, ya?"

Wooseok menggeleng. "Enggak kok," elaknya.


Sakura tersenyum tipis, dia tahu Wooseok sedang berbohong padanya sekarang.


"Yena gak papa, kok. Aku dapat kabar dari Daniel, kalau Yena udah baikan. Dia pulang sama Yohan dan Om Donghae setelah kena marah Seungyoun habis-habisan."

Dahi Wooseok mengkerut dalam. "Seungyoun? Lha, bukannya dia harusnya masih di rumah sakit?"

"Iya harusnya. Tapi kata Daniel, Seungyoun bela-belain datang ke kampus pakai kruk setelah dapat kabar dari Bang Seungwoo."

"Dan dia marahin Yena habis-habisan?"

Sakura ngangguk. "Iya, sampai Yena nangis kejer di ruangan katanya. Terus habis itu, dia balik ke rumah sakit. Makanya Yena terus minta maaf sama Om Donghae dan Yohan sambil nangis. Dia nyariin kamu sama Bang Seungwoo juga kata Daniel."

Tanpa sadar, Wooseok tersenyum tipis. Tidak menyangka juga Seungyoun bisa melakukan itu. Ternyata Seungyoun tidak seburuk yang dia pikir.


"Kamu tahu, nggak, Seok, alasan Yena suka sama Seungyoun sekalipun selama ini Seungyoun gak pernah nganggap Yena lebih dari adek?"

Wooseok diam, tidak memberikan reaksi apapun. Terlalu gengsi untuk terlihat peduli dengan Seungyoun, setelah Wooseok menjadi orang kedua yang membenci Seungyoun setelah papihnya.

"Yena pernah bilang kalau Seungyoun itu selalu bisa jadi panutan buat dia. Seungyoun bisa jadi teman waktu Yena butuh tempat cerita, dia juga bisa hibur Yena dengan segala tingkah absurdnya. Dia juga gak pernah segan-segan tegur Yena waktu Yena ngelakuin salah kayak gini. I think, Seungyoun always be a person who reminder her to be a better woman."

Semua perkataan Sakura didengarkan dengan baik oleh Wooseok sekalipun dia tidak memberikan reaksi apapun.

Bahkan tanpa sadar, Wooseok mengakui bahwa Seungyoun memang laki-laki yang pantas untuk menjadi bagian dalam hidup adiknya.




"Eh, Seok. Itu Hangyul bukan, sih, yang berdiri depan rumah kamu?"

Wooseok mengalihkan perhatiannya ke arah yang ditunjuk Sakura.

Jadi, dari kampus ke rumah Sakura itu memang melewati rumah Wooseok.

Makanya Sakura suka nolak waktu Wooseok nawarin nganterin pulang, karena istilahnya jadi bolak-balik karena rumah Sakura jaraknya lebih jauh dari rumah Wooseok.



"Iya, ngapain dia?" tanya Wooseok bingung.

"Berhenti dulu, deh. Coba disamperin." Sakura memberi saran yang segera disetujui oleh Wooseok.

Wooseok menepikan mobilnya di depan rumahnya, dan keluar menghampiri Hangyul, diikuti oleh Sakura di belakangnya.


"Lo ngapain nongkrong di depan rumah gue?"

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang