45 || Love Yourself First!

439 73 24
                                    


Awalnya, sesuai rencana, Wooseok ingin mengikuti Yena sampai masuk ke dalam ruang rawat Seungyoun.

Tapi, karena sepupu Seungyoun, si Sungjoo, Wooseok jadi tertahan di luar ruangan, membuat Wooseok mengumpat di dalam hati karena kesal.



Berbeda dengan Wooseok, di dalam ruangan, Yena justru hanya diam, duduk di sebelah ranjang Seungyoun tanpa berniat untuk membuka suaranya.

Seungyoun pun juga sama. Dia justru mengalihkan pandangannya keluar jendela. Menatap apapun asal tidak Yena, jujur, dia masih kesal pada gadis itu.



"Kak."

Akhirnya, setelah beberapa menit, Yena memberanikan dirinya. Tapi hanya sampai disana, setelah itu, Yena kembali diam, membuat Seungyoun akhirnya jengah.


"Kamu kalau masih mau diam, mending pulang," sarkas Seungyoun.

"Maaf,"

Satu kata itu terucap dari bibir Yena, membuat Seungyoun memutar bola matanya malas.

"Pulang, Yena. Aku mau istirahat," tegas Seungyoun. Dia baru akan berbaring kembali sebelum sebelah tangan Yena menahannya.

"Aku tahu aku salah, Kak. Aku udah egois, mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Tapi, tolong, kakak jangan --"

"Ck. Percuma, Na. Percuma kamu minta maaf, kalau kamu sendiri gak tahu salah kamu apa."

Perkataan Yena otomatis terpotong karena  Seungyoun.

Kepala Yena kembali tertunduk, keberaniannya menciut karena sindiran sarkas dari pria yang berumur tiga tahun lebih tua darinya itu.



"Kamu tahu, nggak, kenapa aku, Bang Seungwoo, Wooseok dan Yohan bisa semarah itu sama kamu kemarin?"

Yena menggeleng, jujur saja, dia tidak tahu, karena dia juga belum bicara dengan kakak-kakaknya.

Wooseok menghindarinya, Yohan dan Seungwoo juga tidak pulang ke rumah kemarin.

Jadi, bagaimana Yena bisa tahu?



"Kamu sadar, nggak, sih, kalau kita khawatir? Waktu kamu dirawat karena kecelakaan, kita udah hampir gila karena khawatir kamu kenapa-napa. Tapi kamu justru nekat ikut upacara cuma karena gak mau dianggap lalai? Kamu mikir enggak? Mikir enggak kamu, gimana khawatirnya kita waktu dengar kamu pingsan?! Paling enggak, hargain orang-orang yang sayang sama kamu. Bisa, kan?"

Yena mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya, mulutnya seakan membisu, tertutup rapat dan enggan terbuka.

Semua perkataan Seungyoun barusan benar-benar menyadarkan Yena, bahwa dia sudah membuat kesalahan fatal, hingga sulit untuk dimaafkan.


"Kalau kamu gak bisa mencintai diri kamu sendiri, jangan harap orang lain akan  mencintai kamu."

Satu kalimat itu berhasil menusuk hati Yena sampai ke dalam. Yena tidak pernah menyangka Seungyoun akan semarah ini padanya.



Sedetik, dua detik, Yena masih diam, tetapi lelehan air matanya mulai berlomba untuk saling berjatuhan.

Yena menangis dalam diam, tangannya sampai hampir memerah karena Yena mengepalkannya erat-erat, membuat Seungyoun yang melihat itupun menghela napas pelan.

Dia tahu Yena menyesal, dia bisa melihat itu dari getaran tubuh Yena karena tangisan diamnya.

Seungyoun tahu, tangisan diam Yena lebih menyedihkan daripada saat bersuara.




FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now