29 || Brother-Sister Complex

931 103 17
                                    

"Paman serius tentang perkataan paman tadi?"

Yohan kembali masuk ke dalam ruangan Minho tanpa mengetuk pintunya lebih dulu.

Membuat Minho sampai tersentak di tempat nya.

"Bisa tidak kalau mau masuk ketuk pintu dulu?" keluh Minho, tapi Yohan hanya terdiam di tempatnya tanpa memperdulikan perkataan pamannya.

"Ada hubungan apa kamu sama Hyewon?"

Bukan justru menjawab, Minho malah bertanya.

"Harusnya paman menjawab pertanyaanku dulu,"

"Paman tidak bisa memberitahukan informasi kepada orang yang tidak memiliki hubungan dengan pasien,"

Yohan mendengus mendengar perkataan pamannya.

Dia tahu itu hanya akal-akalan nya Minho agar Yohan mau menjawab pertanyaan nya.

"Sudah kubilang, dia temanku"

Sedang Minho menggeleng, "Tidak mungkin jika hanya teman, karena Hyewon tidak pernah mau ditemani oleh siapapun untuk datang kesini kecuali Daniel,"

Yohan menghela napasnya pelan, lalu berkata, "Baiklah. Dia perempuan yang aku suka. Paman puas sekarang?"

Minho terkejut, tidak berharap bahwa itulah jawaban Yohan, "Dia kekasihmu?"

Tetapi Yohan menggeleng, "Bukan. Aku menyukainya, sedang dia tidak,"

"Siapa yang mengatakan itu? Hyewon?"

"Bisakah paman menjawab pertanyaan ku sekarang?" tanya Yohan, memutus pembicaraan sebelumnya dengan tegas.

"Baiklah, apa yang ingin kamu tanyakan?" Minho berjalan ke arah sofa di ruangannya lalu duduk disana.

Membuat Yohan mengikutinya.

"Paman serius dengan perkataan paman tadi?"

Yohan mengulangi pertanyaannya sebelumnya.

Dan Minho mengangguk, "Seorang dokter tidak mungkin berbohong tentang keadaan pasiennya,"

"Apa separah itu?" tanya Yohan, kali ini nadanya tersirat gurat khawatir di dalamnya.

"Sejak kapan kamu tahu tentang penyakitnya?" Minho menanyakannya, membuat Yohan menjawab, "Dua minggu yang lalu,"

"Dia sudah sakit sejak tiga tahun yang lalu, Yohan. Dan iya, seperti yang paman katakan tadi, keadaannya memang separah itu,"

Setelahnya Yohan menundukkan kepalanya, membuat Minho beranjak dan mendekati keponakan nya itu, "Dia pasti bisa sembuh asal dia mengikuti segala perkataan Paman, dan juga tidak melakukan hal yang memperburuk kondisinya,"


Yohan mendongak, menatap pamannya yang sedang tersenyum padanya, "Menurut paman, apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.

Minho menepuk bahu Yohan sekali lagi, lalu berkata "Lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Cintai dia sepenuh hatimu, Yohan,"





...





"Untuk apa kita datang kesini?" tanya Wooseok.

Sakura memutar bola matanya malas, lalu berkata, "Ya makanlah. Memang mau ngapain ke cafe kalau bukan buat makan?"

"Lo mau pesan apa, Seok?"

"Samain kayak punya Lo aja," dan setelah Wooseok mengatakan itu, Sakura segera menyebutkan pesanannya pada pelayan yang datang ke meja mereka.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now