48 || Dilema Eunbi

393 65 8
                                    


"Bi, Eunbi, lo harus lihat ini!"

Eunbi segera melemparkan tatapan tajamnya pada Jisoo yang dengan seenaknya datang dan meneriakkan namanya dengan heboh.

"Gak perlu teriak bisa, kan? Ini kantor, bukan hutan!" tegur Eunbi, membuat Jisoo lalu menunjukkan deretan gigi putihnya, memasang wajah tanpa dosa.

"Ya, sorry. Tapi beneran, deh, lo harus lihat ini. Penting!"

Jisoo menyodorkan ponselnya pada Eunbi, dan kedua mata perempuan itu berhasil membulat saat melihat wajah Seungwoo terpampang di layar ponsel Jisoo.



"Apa ini?" tanya Eunbi.

Jisoo menjawab dengan berbisik. "Lihat aja, kalau bisa dengerin pakai headset biar makin ngena. Dan juga, jangan lupa nyalahin subtitle nya! Selama menonton, Eunbi. Jangan nangis terlalu kenceng, nanti bisa jadi pusat perhatian banyak orang."

Meskipun Eunbi tidak paham maksud perkataan Jisoo, tangannya tetap bergerak mengambil headset dalam tasnya, mengikuti perintah Jisoo.

Lalu Eunbi menekan tombol play untuk menyalakan video YouTube yang menampakkan wajah tampan Seungwoo dengan jelas.

Awalnya, Eunbi sempat terkejut melihat kefasihan Seungwoo berbicara bahasa Korea, tetapi saat lagu mulai dinyanyikan oleh Seungwoo, perasaan aneh tiba-tiba menyelimuti hati Eunbi.

Apalagi disaat subtitle lagu itu mulai bermunculan, Eunbi tidak bisa untuk tidak melebarkan matanya.

Bahkan, saat reffrein lagu itu dimainkan, air mata Eunbi berhasil menetes tanpa ijin.

Eunbi bisa merasakan keputusasaan Seungwoo dalam lagu itu.

Hingga saat lirik lagu itu jelas tertulis, "aku tahu kau menahan diri, aku masih menunggumu, hingga mungkin suatu saat nanti aku bisa meraihmu. Seperti itulah betapa sulitnya bagiku untuk memandangmu. Tolong, jangan melupakanku. Meskipun sedikit terlambat, kau bisa datang padaku" tubuh Eunbi bergetar hebat.

Butiran kristal miliknya saling berjatuhan, Eunbi tidak bisa menghalau perasaannya.

Sekarang, Eunbi mengerti arti perkataan Jisoo.

Dan andai, andai saja dia bisa memilih, mungkin saat ini, dia akan memilih untuk mendatangi Seungwoo, sebelum semuanya benar-benar terlambat untuknya.

Tetapi, apa mungkin dia bisa melakukannya?

Memilih untuk memberontak pada keluarganya dan memperjuangkan cintanya untuk Seungwoo seperti yang sudah pria itu lakukan selama ini?




o0o


"Seok, bengong mulu! Itu makanan lo udah mau dingin," ucap Sejeong, membuat Wooseok lalu mendorong makanannya ke samping.

"Lah bukannya dimakan malah dipinggirin. Kalau gak mau, sini buat gue aja!"

Tanpa bicara Wooseok memberikan makanannya pada Sejeong, membuat Sejeong mengerutkan dahinya bingung.

"Lo kenapa, sih? Masih mikirin soal Bang Seungwoo?"

Wooseok menggeleng. "Terus?" tanya Sejeong.

"Habisin makanannya, terus kita ke apartemen Bang Seungwoo."

FAMILY SERIES || Keluarga LeeKde žijí příběhy. Začni objevovat