101 || Dokter KTV baru.

81 17 3
                                    


"Gue bisa bantu kalau lo mau," ucap seseorang, berdiri di belakang Seungwoo dengan tatapan datarnya.

"Chuu? Lo sejak kapan berdiri di sana?" tanya Seungwoo, benar-benar terkejut saat melihat Jisoo dan Taeyong berdiri di belakangnya.

Jisoo bergumam, "Hmmm mungkin sejak lo tanya berapa lama Eunbi harus bedrest di tempat tidur?" dia menggantungkan kalimat karena tidak begitu yakin juga.

Seungwoo mendecakkan lidah, kalau begitu, Jisoo mendengar semuanya dari awal!

"Yang jelas gue dengar soal Eunbi hamil dan kondisi kandungannya yang mengkhawatirkan, juga alasan kenapa dia bisa hamil. Gue nggak akan menyalahkan lo, Kak, karena Eunbi sendiri ngaku kalau dia yang merencanakan kalian untuk tidur bersama. Jadi, gue mau bantu lo supaya Eunbi bisa berada jauh sementara dari keluarganya," ucap Jisoo to the point.

"Dan juga, sorry soal perkataan kasar gue kemarin," lanjutnya sebelum Seungwoo sempat bereaksi.

"Nggak perlu minta maaf, Chu. Soal apa yang terjadi kemarin, itu memang salah gue kok," balas Seungwoo.

Jisoo menggeleng kuat. "Nggak, kayaknya dari awal, semua ini salah tante gue. Andai saja dia merestui lo, lo nggak harus sampai keluar dari Victon dan berakhir membuat penggemar lo menganggap Eunbi bawa pengaruh buruk. Selain itu, Eunbi juga nggak perlu sampai punya ide menjebak lo tidur sama dia supaya hamil dan kalian bisa menikah. Lo tenang aja, Kak, setelah ini gue pasti akan jadi support system kalian, karena gue cuma mau Eunbi bahagia."

Seungwoo bernapas lega mendengarnya, dia benar-benar berterimakasih untuk itu. "Tapi gimana caranya lo bisa menjauhkan Eunbi dari keluarganya sementara, Chuu?" tanya Seungwoo kemudian.

"NAH, ITU!" Jisoo berseru sampai membuat Taeyong di sebelahnya ikut berjingkat. "Gue belum ada ide, gimana caranya ya?"

"Ya ampun, Love, aku pikir kamu tadi ngomong gitu udah nemu caranya," sahut Taeyong, menggelengkan kepala heran. Terkadang dia sendiri bingung dengan sikap unik milik tunangannya itu.

"Ya kamu juga bantuin mikir dong, jangan bisanya protes doang!" balas Jisoo, tidak terima begitu saja.

"Gampang! Eunbi 'kan kerja di bank-nya papa sebagai accounting. Tinggal tunjukin aja surat tugas luar kota ke keluarganya Eunbi selama 2 bulan, alasan audit cabang aja kayak biasanya. Sebelumnya juga Eunbi sering dinas luar kota 'kan?"

"IH KAMU CERDAS TERNYATA!" celetuk Jisoo.

Lah kemana aja, Mbak? Batin Taeyong.

"Yaudah, Kak, gitu aja. Beres deh masalahnya. Lagian Eunbi 'kan harus bedrest di tempat tidur, jadi nggak mungkin dia ketahuan nggak keluar kota. 'Kan dia harus di rumah aja," sahut Jisoo.

"Sebenarnya nggak harus di rumah aja, keluar juga boleh, tapi jangan jalan. Pakai kursi roda aja," sahut Taeyeon yang kebetulan masih di sana.

"Kalau gitu, apa sekalian aja aku bawa Eunbi ke luar kota, ya? Sebenarnya aku juga ada rencana buka cabang resto di Bandung." Seungwoo tiba-tiba mencetuskan ide lain.

"Nah ide bagus tuh! Lagipula Bandung 'kan udaranya juga lebih bersih daripada di sini, jadi pasti bisa bikin suasana hati Eunbi lebih baik, jadi proses pemulihannya lebih cepat. Ya 'kan Dokter?" tanya Jisoo.

Taeyeon mengangguk dengan senyum manisnya. "Betul."

"Coba aku nanti minta pendapat Eunbi dulu," balas Seungwoo. Dia merasa harus melakukan itu karena bagaimanapun ini adalah hidup Eunbi. Seungwoo tidak bisa memutuskannya sendiri.

Seungwoo baru akan masuk kembali ke ruangan Eunbi sebelum Taeyeon kembali menahannya. "Seungwoo ..."

"Ya, Tante?"

FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now