82 || Jalan Keluar Masalah

53 9 0
                                    


Senyum Seungwoo mengembang saat kali pertama menginjakkan kaki di area perform. Dari jarak beberapa meter, dia juga bisa melihat seluruh anggota keluarganya datang, duduk di barisan ketiga kursi penonton.

Rasa bahagia menyambut dirinya, Seungwoo tidak bisa mengelak itu. Sudah lama dia tidak merasakannya. Bukan berarti dia tidak bahagia ketika bersama Eunbi, tetapi rasa bahagia yang dia rasakan kali ini berbeda. Bahkan Seungwoo tidak menyangka, bahwa masih ada bahagia yang lain di luar sana setelah Eunbi tidak lagi ada dalam hidupnya.

Padahal Seungwoo pikir, Eunbi adalah satu-satunya bahagia yang dia miliki. Namun, dia salah.

Kehadiran sahabat dan juga keluarganya di sini, di festival musik, tempat yang dulunya selalu menjadi favoritnya, adalah bahagia mutlak yang tidak terbantahkan.

"Semangat, Abang!" teriak Yena, berdiri di antara para penonton dengan mengangkat papan nama Seungwoo. Dia seakan bernostalgia pada masa lalu, di mana semua orang menyukai penampilannya.

Selain Yena, anggota keluarganya yang lain juga ikut memberikan dukungan dengan berdiri dari posisinya dan memberikan senyum terbaik mereka. Ada juga Yerin dan beberapa orang lain yang Seungwoo ingat sebagai penggemarnya ketika masih menjadi bagian Victon dulu.

"Lee Seungwoo, fighting! You're the best!" Kali ini, Jessica yang ikut berteriak.

Seungwoo terkikik melihatnya, selain Yena, memang hanya mamihnya yang bisa melakukan itu.

Sejun mengalihkan perhatian Seungwoo dengan bertanya, "Sudah siap, Bang?"

Seungwoo hanya mengangguk sebagai balasan. Mengambil nafas dan menghembuskannya pelan, menghilangkan kegugupan yang sudah lama tidak dia rasakan.

Kali ini saja, hanya satu kali ini dia ingin merasakan kebahagiaannya kembali.

Mereka akan tampil live acoustic kali ini dengan tiga lagu, yaitu Remember Me, Time of Sorrow dan Light.

Ketika alunan musik Remember Me terdengar, Seungwoo mulai menggerakkan tubuhnya untuk menikmati musik, menyanyikan bagiannya sama seperti yang dulu pernah Seungwoo lakukan.

Bahkan ketika beberapa serangga mulai mengerubungi mereka, itu tidak menyurutkan semangat Victon untuk tetap menampilkan yang terbaik.

Selesai perform, terdengar riuh tepuk tangan dari penonton, termasuk beberapa teriakan yang Seungwoo kenali dari penggemar juga keluarganya. Ekspresi kegembiraan yang tampak di wajah Seungwoo mengungkapkan semuanya, bahwa musik akan selalu menjadi sumber kebahagiaannya.

Di lain sisi ...

"Woww! Penampilan abang memang terbaik! Keren!" seru Yena berulang kali, tidak berhenti memuji Seungwoo.

"Nggak perlu diulang-ulang juga semua orang tahu kok kalau Bang Seungwoo memang keren," timpal Yohan, merasa jengah karena Yena terus mengulangi perkataannya.

"Yaudah sih, sewot amat! Emang salah kalau muji abang gue sendiri?!" ketus Yena, bau-bau akan ribut setelah ini.

Dan sebelum itu terjadi, Donghae yang sedari tadi memilih bungkam dan menikmati momen akhirnya angkat bicara juga. "Cukup, ya? Jangan bertengkar di sini. Kalian nggak malu diliatin banyak orang?"

"Mending Teteh pergi sama adek buat kulineran, banyak street food di sini. Favorit teteh banget 'kan? Jadi, ini uangnya di habisin buat jajan nggak papa." Donghae mengatakan itu sambil menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan, membuat Yohan seketika menadahkan kedua tangannya di depan Donghae. "Buat kakak mana?"

"Kan papih sudah ngasih jatah bulanan," balas Donghae santai.

Sementara Yohan yang merasa menjadi korban segera melempar protes. "Ih, Papih nggak adil banget sih. Masa' teteh sama adik dikasih, kakak enggak."

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang