99 || Aku Terpaksa!

97 14 0
                                    


"Jadi kamu sudah merencanakan kejadian malam itu dengan matang dari awal, Eunbi?"

Eunbi menolehkan kepala, terkejut saat melihat Seungwoo kini berdiri tepat di hadapannya.

"Kakak — kok bisa ada di sini?" tanya Eunbi, mengambil nafas dan menghembuskannya beberapa kali agar tidak terpancing emosi ketika berbicara dengan Seungwoo.

Sepertinya Seungwoo juga melakukan hal yang sama, terlihat dari nada bicaranya seperti sedang menahan amarah. "Setelah mendapat kabar kalau kamu masuk ke rumah sakit, aku datang ke sini, tapi Jisoo melarangku masuk. Makanya setelah aku lihat dia keluar ruangan, aku nekat masuk buat ketemu sama kamu," jelas Seungwoo.

"Sekarang giliran kamu yang menjawab pertanyaanku, Eunbi. Apa benar kamu sudah merencanakan kejadian malam itu?" Seungwoo sampai mengulang pertanyaan sebelumnya agar Eunbi bisa menjawabnya.

Eunbi hanya menundukkan kepala, tidak berani menatap Seungwoo.

"EUNBI JAWAB!" Bentakan itu keluar dari mulut Seungwoo karena dia tidak bisa menahan diri. Dia mengalami masalah pengendalian emosi akhir-akhir ini sejak malam itu.

Terkejut juga merasa sakit hati karena bentakan Seungwoo, Eunbi lalu menjawab, "IYA! Aku memang merencanakan malam itu, kenapa? Kakak merasa tertipu olehku sekarang? Seharusnya Kakak tidak berhak menyalahkanku setelah apa yang Kakak lakukan!"

Seungwoo mendecak di tempatnya. "Kamu bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun?"

Eunbi bergerak turun dari ranjang dengan memegangi perutnya yang sedikit terasa nyeri. "Kenapa aku harus merasa bersalah? Bukannya kita berdua saling mencintai? Lalu apa salahnya jika kita melakukan hubungan badan?!"

Seungwoo menggelengkan kepala heran, tidak menyangka Eunbi bisa mengatakan hal seperti itu. "Kita bahkan belum menikah, Eunbi!"

"Banyak pasangan belum menikah di luar sana yang melakukannya, lalu kenapa kita tidak bisa?!" Eunbi juga menyentak Seungwoo, melampiaskan amarah yang sudah dia pendam selama ini.

Seungwoo semakin tidak tahu jalan pikiran Eunbi. "YAK, KWON EUNBI! Kamu benar-benar menanyakan hal itu? Kamu tahu aku berusaha keras menjagamu selama ini. Aku bahkan begitu terpukul dan menyesal setelah melakukannya, karena aku pikir sudah merusakmu! Aku bahkan menerima pukulan dari Papih dan juga cacian dari keluargaku, tapi apa katamu barusan? Apa salahnya kita melakukan hubungan badan?!"

Air mata Eunbi mulai berjatuhan, dia menangis dalam diam. "Kakak tahu kalau aku sangat mencintai Kakak, 'kan? Aku melakukan ini juga karena terdesak, Kak! Aku pikir kalau kita melakukannya dan berakhir aku hamil anak Kakak, keluargaku mungkin akan setuju kita menikah dan aku berhenti dijodohkan dengan Minhyun, tetapi —" Eunbi menangis semakin kencang hingga menjatuhkan dirinya terduduk di lantai dingin rumah sakit.

"Pengorbananku sia-sia karena aku bahkan tidak hamil. Sekarang rahimku juga bermasalah. Mungkin ini cara Tuhan menghukumku," ucap Eunbi, meletakkan kedua tangannya untuk melingkar di depan perutnya.

Seungwoo berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Eunbi. "Apa maksudnya rahimmu bermasalah?"

Amarah mungkin tengah menguasai Seungwoo saat ini, tetapi itu tidak membuatnya mengabaikan Eunbi. Dia masih sangat peduli dengan wanita yang dicintainya.

Dengan terisak, Eunbi mulai bercerita. "Sudah seminggu terakhir perutku sering sakit, aku bahkan meminum berbagai pereda nyeri, tetapi tidak mengurangi rasa sakitnya. Lalu, Jisoo bilang bahwa Dokter Taeyeon memeriksaku semalam. Dokter Taeyeon adalah dokter obgyn, jadi pasti rahimku yang bermasalah 'kan Kak?" tanya Eunbi, tatapannya begitu sendu, membuat Seungwoo tidak tega melihatnya.

FAMILY SERIES || Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang