27. A Problem

153K 17.9K 1.6K
                                    


-o0o-

Tania menatap lapangan basket yang saat ini sedang digunakan untuk latihan. Ia berada disini atas perintah Alex. Alex dan teman-temannya tengah melakukan latihan untuk kejuaraan yang akan dilaksanakan beberapa minggu kedepan.

Seharusnya ia sudah pulang dari tadi, bukan malah terjebak di tengah teriakan histeris para gadis di sekitarnya.

Benar-benar menganggu.

Untung saja ia dan Nata duduk di tribun yang sepi. Yang hanya dikhususkan untuknya. Itu semua adalah campur tangan Alex. Ia lebih fokus memakan pie yang dibelikan Alex tadi, daripada menonton. Lagipula tugasnya, hanya diam mengamati dan tidak pergi dari sini.

Beda halnya dengan Nata yang nampak tidak bisa diam. Gadis berponi itu terus berteriak heboh, sebab lelaki pujaan-nya tengah bermain. Siapa lagi kalau bukan, Nathan!

"Tania, sumpah! Nggak nyesel gue lebih milih nonton daripada molor dikasur!" Jerit Nata.

Tania menatap Alex yang tengah menyeka keringat. Terlihat sangat seksi. "Masa?"

"Iya, mata cantik gue jadi seger gini! Kenapa gue jadi iri ya lihat mereka?" Gumam Nata.

Tania mengernyit, "Iri kenapa?"

"Kalah seksi gue!" Tukas Nata.

Sontak Tania tertawa lebar, "Menurut kamu, kamu seksi?"

Nata memiting kepala Tania, "Iyalah! Secara-kan gue emang seksi pakek banget!"

Tania tertawa, ia menjulurkan lidahnya mengejek. "Nggak percaya!"

Tepukan di bahu Tania membuat ia dan Nata, menoleh. Dan menemukan Angel dan dua temannya.

Tania mengernyit saat melihat senyuman manis Angel.

Tania melepas tangan Nata yang tadi bertengger di lehernya. Ia tersenyum kecil, sebagai balasan dari senyuman Angel. "Ada apa Kak?"

"Boleh gabung sebentar?" Angel menatap tempat duduk di samping Tania.

Nata mendengus geli mendengar ucapan Angel yang terdengar lembut itu. Dalam hati ia tak henti-hentinya mencibir atas tindakan Angel yang sangat terlihat sedang pencitraan itu.

Tania mengangguk kaku, ia menepuk punggung tangan Nata agar gadis itu diam.

"Silahkan,"

Angel dan dua temannya segera duduk dengan tenang.

"Emm---Tania," Panggil Angel.

Tania tersenyum kecil, "Ada apa?"

"Gue denger dari guru Yoga gue, lo termasuk ikut kelas-nya kan?" Tanya Angel.

Tania mengernyit, ia mengangguk benar. Ia memang akhir-akhir ini, mengikuti kelas itu. Karena memang hanya olah raga itu yang diizinkan Alex. Selain untuk kesehatan tubuh, tetapi juga membantu menenangkan pikiran. Dan memang benar, akhir- akhir ini pun ia nampak rileks.

"Otomatis badan lo udah oke kan?"

Tania mengangguk. Namun dalam hati ia bertanya, oke dalam bentuk apa?

Fate Of Tania Where stories live. Discover now