21. I Will Protect You

167K 18.9K 1.6K
                                    

I Will Protect You - Ji Chang Wook

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Lelaki itu menatap datar ke arah gadis yang tengah terbaring lemah, dengan selang infus menempel pada punggung tangan ringkih itu. Ia mengusap wajah-nya kasar.

Alex, lelaki itu mengelus pelan surai lembut milik Tania. Gadis itu masih tertidur, karena obat bius. Tania sempat bangun, dan menangis keras sembari memegangi telinga-nya. Berteriak kesakitan yang membuat Dokter terpaksa menyuntikan obat tidur pada gadis itu.

Suara pintu terbuka, menampilkan Dito dan Dokter ber-name tage Fellyana. Dokter itu membawa dokumen yang berisi tentang kondisi Tania. Dokter Felly menyerahkan dokumen itu kepada Alex.

Alex membacanya dengan seksama.

"Trauma yang di alami Tania semakin parah, membuat ia kerap tidak bisa menangani itu. Lingkungan luar memang tidak cocok dengannya, namun ia butuh itu untuk mengatasi trauma-nya. Sebaiknya, Tuan Alex memanggil pskiater untuk sementara ini," Jelas Dokter Felly.

"Dito," Panggil Alex. Dito segera mengangguk dan beranjak keluar, tanpa basa-basi ia melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuan-nya.

"Berapa hari dia harus di rawat?" Tanya Alex.

"Lebih baik secepatnya, karena melihat kondisi Tania yang seperti takut terhadap Rumah Sakit membuat ia tak nyaman untuk melakukan kegiatan." Terang Dokter Felly.

Alex mengangguk, "Bisa keluar?"

Dokter Felly yang mengerti keadaan pun beranjak keluar. Meninggalkan Alex yang tengah terdiam melamun. Matanya menatap Tania dalam.

Kepalanya mendekat ke arah telinga Tania, "Aku akan melakukan apapun untuk-mu."

Ia mengecup ringan kening Tania. "Jangan terlalu lama, banyak yang menunggumu."

Alex mengeluarkan ponsel-nya.

"Kerahkan beberapa pengawal untuk menjaga di sekitar rumah sakit."

"Baik Tuan,"

"Aku akan pergi. Jangan biarkan orang asing masuk,"

"Baik Tuan,"

Alex mematikan panggilan tersebut. Menatap Tania sekilas, ia lantas pergi meninggalkan ruang rawat Tania.

-o0o-


Tania menatap satu jemari-nya yang bertaut erat. Ia nampak melamun memikirkan kejadian kemarin malam, yang membuat trauma-nya kembali. Suara pecahan yang terdengar keras itu, mampu membuat kilasan masalalu yang menyakitkan kini bangkit menghantuinya.

Air matanya menetes, Lagi-lagi ia tidak berguna. Dan selalu menyusahkan Alex.

Tania menoleh menatap pintu ruang rawatnya saat merasa ada kebisingan di luar. Ia mengernyit, saat melihat ada yang mencoba membuka paksa pintunya. Suara teriakan cempreng yang begitu familyar itu menyapa indra pendengaran-nya.

Fate Of Tania Where stories live. Discover now