Prolog

507K 31K 4.4K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Mata beriris biru kelam itu menatap hamparan langit malam yang bertabur bintang dengan indahnya. Tanpa menghiraukan Tania yang nampak melamun menatap ciptaan tuhan yang begitu memukau untuk dipandang.

Tania mulai menatap teropong di hadapannya. Ia tak begitu tahu tentang cara menggunakannya. Ia menoleh ke samping, menatap lelaki yang berdiri disampingnya.

"Bantuin!"

Lelaki itu menengok dan melangkah mendekati Tania. Ia berdiri di belakang Tania. Menyentuh kedua tangan Tania, meletakan tepat di teropong itu dan mempraktekan cara penggunaannya.

Tania sempat gemetar ketakutan, namun ia segera menguasai diri. Dan mulai melihat bintang melalui teropongnya. Sangat cantik jika dilihat dari sini.

"Itu Aldebaran," ucap lelaki disampingnya, saat melihat bintang yang dilihat oleh Tania. Posisinya yang masih berdiri di belakang Tania, dapat memudahkan ia melihat apa yang dilihat oleh gadis itu.

Tania mengernyit, "Aldebaran?"

"Aldebaran adalah bintang paling terang dalam rasi taurus, dan salah satu bintang paling terang di langit malam. Aldebaran juga bintang paling mudah ditemukan dilangit."

Tania mengerjap pelan, "Indah."

Lelaki itu hanya berdehem, ia kini nampak fokus menghirup aroma Tania yang nampak menguar dari surai indah itu.

Melihat bintang adalah salah satu kegemarannya jadi ia melihat bintang kapan saja, tapi tidak dengan menghirup aroma tubuh Tania yang begitu khas, dan sangat memabukkan itu.

"Aku suka Aldebaran, indah." ungkap Tania. Ia terus berdecak kagum, dengan mata yang berbinar cerah. Aldebaran sangat indah jika dilihat dari dekat.

Sinarnya mampu membius Tania dalam sekajap mata.

"Dan aku suka Titania."

Tubuh Tania menegang ditempat. Kepalanya tertoleh, disaat yang sama, kepala lelaki disampingnya ikut menoleh, hingga membuat wajah mereka hampir tidak ada jarak.

Tania ingin menghindar, namun entah kenapa tubuhnya seolah mati rasa.

Sedangkan lelaki itu sendiri masih dengan raut wajah datarnya. Namun, ada sorot aneh di iris biru kelam itu. Tak ada yang tahu, hanya diri lelaki itu yang tahu.

"Titania adalah nama bulan di planet saturnus. Dan aku suka itu."

Lelaki itu mengangkat sebelah alisnya. "Kamu tahu bukan? Kalau bintang dan bulan selalu ditakdirkan bersama?"


.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hallo jumpa lagi Ini adalah cerita keduaku setelah QA. I hope you all like it. Enjoyy guys!! Budayakan vote dan comment, oke!

Fate Of Tania Where stories live. Discover now