9. Is He Jealous?

187K 20.9K 2.9K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Dua hari semenjak kejadian Tania tidak sadarkan diri dikantin, Tania sadar banyak orang yang berbicara di belakang tentangnya. Pasalnya Tania merasa kerap diperhatikan oleh siswi-siswi hingga membuat ia sedikit tak nyaman. Ia tak suka menjadi pusat perhatian.

Dan yang Tania lakukan akhir-akhir ini adalah menundukan kepalanya. Atau berlindung di belakang Nata layaknya seekor anak kucing yang tengah mengikuti induknya.

Nata pun tak masalah, ia akan pasang badan bagi siapapun yang menganggu Tania, teman sekaligus saudara baginya. Tubuh menjulang Nata sangat berguna bagi Tania yang memang lebih pendek dari Nata.

Saat ini, waktu istirahat telah tiba, seperti biasa Nata akan berperan layaknya ibu bagi Tania. Melindungi tubuh mungil itu dari sorotan siswi dan dengan sukarela memesankan makanan untuk mereka berdua.

Hal itu lah yang membuat Tania benar-benar beruntung mempunyai teman yang dapat diandalkan seperti, Nata. Ia merasa terharu akan perhatian gadis berponi itu.

"Nih," Nata meletakan seporsi Pasta untuknya, dan Sandwich untuk Tania.

Akhir-akhir ini Tania lebih sering memakan makanan sehat, di karenakan selama tinggal dirumah Alex, makanan Junk Food diharamkan haram bagi keluarga Aldebaran.

Semua makanan yang akan dimakan Tania pun sudah terjadwal rapi. Sebenarnya Tania sedikit tak nyaman dengan peraturan-peraturan yang diterapkan Alex, namun apalah daya dia yang hanya menumpang hidup pada Alex, dan ia tak mampu untuk sekedar membantah.

Bisa saja ia mencoba membantah, namun ia terlalu takut akan tatapan tajam Alex. Marahnya lelaki itu pasti akan sengat seram. Dan ia tak mau itu terjadi. Tania trauma akan bentakan, setiap terkena bentakan pun air matanya selalu menetes.

"Susu coklat kesukaan lo," Tania dengan senang hati menerimanya, dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Nata.

"Santuy! Selagi gue masih bisa berdiri, lo aman," Nata mengedipkan sebelah matanya, yang disambut kekehan geli Tania.

"Eh lo belum jelasin ke gue soal kemarin kenapa lo kabur! Ditanya kok entar-entar nggak ada abisnya," Cibir Nata.

Tania terkekeh pelan, "Kemarin aku ditelfon sama sepupuku, dia nyuruh aku pulang karena tahu aku pingsan. Aku nunggu kamu bentar eh di samperin sama sepupu-ku, jadi ya aku pulang sama sepupu-ku."

Nata membulatkan mulutnya, "Eh sepupu lo cowok apa cewek, kalau cowok kan lumayan buat stok cogan." Cengir Nata.

"Cowok," Jawab Tania sedikit ragu.

"Wahhh ganteng nggak? gantengnya ngalahin si Alex cs nggak? Anak mana?" Binar hitam itu mengerjap semangat, membuat Tania gemas melihatnya.

"Udah punya pacar," Ujar Tania lirih, berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu jawaban yang tepat.

Nata cemberut, "Yah auto kecewa!"

Tania tertawa pelan, namun tawanya hilang saat ada sorot mata yang kini mengintainya dengan tatapan tak suka. Hal itu membuat ia menengok, dan menemukan kedua gadis yang Tania lihat kemarin bersama Alex dan teman lelaki itu.

Fate Of Tania Where stories live. Discover now