26. With You

161K 17.3K 2.3K
                                    

Oh My Angel - Chai

-o0o-

Wanita setengah baya itu menatap bingkai di tangan-nya dengan pandangan sendu. Ia mengelus bingkai berisi foto putri-nya saat kecil. Senyum cerah terpnacar di wajah gadis cilik itu, membuat ia ikut tersenyum kecil. Namun tetesan air mata-nya tak kunjung berhenti.

Ia mendekap bingkai itu, layak-nya ia tengah mendekap putri-nya yang nyata. Dia Alena. Wanita yang kini tengah dilanda kerinduan yang begitu mendalam, membuat wanita itu kerap menangis meratapi nasib-nya. Alena rindu Tania, namun dunia sedang tak berpihak pada-nya.

Isakan kecil mulai keluar dari bibir yang nampak pusat itu. Kenapa? Kenapa dunia begitu kejam, hingga dengan tega memisahkan ia dengan Tania. Ia kerap mempertanyakan itu dalam pikiran-nya. Dan kenapa? Kenapa harus suami-nya yang membenci Tania? Kenapa sifat Alka tak kunjung berubah. Alena membantin, apa ini karma karena ia serakah? Ia tak tahu itu.

Alena kerap memohon agar Alka berhenti untuk membenci Tania, karena gadis rapuh itu tak bersalah. Namun, hanya dianggap angin lalu oleh pria itu. Alena lelah dengan sikap Alka. Ketika ia mengajukan gugatan, Alka malah mengancam akan menyakiti Tania lebih dalam. Ia tak tahu harus berbuat apa.

Saat Tania pergi dari rumah ini, ia tak pernah tidur dengan nyenyak. Dia selalu di datangi Tania dalam mimpi-nya. Tania yang tertawa bahagia dan Tania yang menangis penuh luka, membuat ia kerap meremaa dada-nya karena terlalu sesak.

"Berhenti bertingkah seperti orang gila." Suara dingin itu, membuat Alena segera menyeka air mata-nya. Ia lantas menoleh menatap tajam Suami-nya yang kini berdiri di hadapan-nya.

"Kenapa kamu harus seperti ini? Kapan aku akan mengerti bahwa aku sangat menyayanginya. Aku sungguh tersiksa dengan keadaan ini, Alka!"

Alka hanya diam tak bergeming. Ia nampak terpaku pada sebuah tulisan di meja. Ini merupakan kamar Tania, dan hal itu pasti ditulis oleh Tania langsung.

To Papa,

When do you love Tania?

ILY

Tertanda,
Putrimu yang cantik tapi bodoh.

Tulisan itu di tulis rapi di selembar origami kecil. Alka merasa, ada seusuatu yang aneh ketika ia membaca kalimat sederhana itu. Sesuatu tak kasat mata yang dengan tega memeras hati-nya, membuat denyut nyeri yang kian terasa. Ia berusaha mengabaikan itu.

"Apa yang kamu banggakan dari dia, hingga kamu seperti ini?!" Tanya Alka dengan nada tajam.

"Aku---" Alena menyeka air mata-nya. "Aku ibu-nya, aku yang merawat-nya dari ia kecil hingga sekarang. Aku yang mengajarinya dengan penuh kesabaran. Aku yang akan membela siapapun yang melukai Tania, aku yang berdiri di depan ketika ia kesakitan. Aku yang akan menangis ketika ia terluka karena kelakuan kamu dan Karin. Aku ya---"

Tangis Alena pecah saat mengingat betapa pilu-nya kehidupan Tania selama ini. Putri-nya tak bersalah, tetapi takdir yang begitu jahat, hingga merebut semua kebahagian Tania sedari kecil. Entah ia harus bersyukur atau tidak, ketika Tania keluar dari rumah ini. Gadis itu sudah menemukan malaikat-nya, malaikat yang akan menghadirkan kebahagian yang baru.

Tapi Alena ingin egois, ia ingin bersama Tania. Tania putri-nya, tak boleh ada yang memisahkan-nya. Tetapi, jika Tania bersama-nya, hanya akan ada luka pada gadis itu. Ia bingung, ia terjerat dalam kebimbangan yang tak kunjung mereda.

Fate Of Tania Where stories live. Discover now