15. Lunch

166K 20.5K 3.9K
                                    

o0o
H A P P Y
R E A D I N G
o0o

Tania melangkah memasuki bangunan kaca yang menampakan jejeran jutaan buku di dalam-nya. Defferlet Library, perpustakaan terbesar di negara ini. Sedari dulu ia ingin sekali berkunjung kemari, namun melihat kondisi-nya, itu sama sekali tidak memungkin-kan.

Dan sekarang, ia takkan menyia- nyiakan kesempatan emas ini. Tania menoleh menatap kedua wanita berpakaian formal di samping-nya masing-masing. "Jika kalian disini, jangan terlalu dekat dengan-ku. Kalian bisa pantau dari jarak jauh, lagipula aku tidak akan kabur!" Ungkap-nya.

Dua wanita berwajah dingin dan tegas itu, adalah orang suruhan Alexa untuk menjaga-nya. Tania sudah menduga itu, Alex takkan membiarkan dirinya sebebas itu. Lelaki itu pasti sudah menempatkan orang-orangnya untuk memantau- nya.

"Baik Nona," Kedua wanita itu berlalu mencari posisi yang tepat untuk memantau Nona muda mereka.

Sontak Tania menghembuskan nafas kasar, diiringi usapan di wajah-nya. Ia melangkah menuju jejeran buku yang memang ia ingin-kan. Jemari lentik-nya menyusuri novel-nivel bersampul cantik itu. Ia mengambil salah satu novel yang sangat menarik perhatian-nya.

Novel berjudul 'Complicated' karya salah satu penulis terkenal yang sedang naik daun di tahun ini. Ia pernah mendengar, bahwa karya ini di adaptasi di aplikasi berwarna Orange yang bernama Wattpad.

Mata beriris coklat gelap itu menyusuri setiap kata demi kata yang tertera di belakang buku atau tepat-nya ia tengah membaca sinopsis-nya.

Ia melangkah-kan kaki-nya dengan mata yang terus tertuju dengan novel di tangan-nya. Tak peduli bahwa kelakuan-nya itu bisa berakibat buruk untuk gadis itu. Seperti-----

'Bruk'

Tania yang memang sangat fokus pada novel di tangan-nya, tak melihat bahwa ada seseorang yang tengah berdiri menghadap rak buku. Novel digenggaman-nya pun jatuh. Tania yang tidak sempat menghindar pun, memejamkan mata-nya. Bersiap untuk jatuh, karena seseorang yang ia tabrak nampak-nya memiliki tubuh yang sangat kuat.

Sesaat ia mengerjap, ia tak merasakan apa-apa. Tak ada suara bedebum atau apapun itu, yang ada hanya tangan kekar yang kini melingkar di pinggang kecil-nya. Dan juga jemari lentik-nya ikut mencekram kuat baju seseorang itu.

Sontak ia mengernyit heran, dengan ragu ia membuka mata-nya. Spontan ia melotot terkejut. Mata sayu itu kini menampakan sorot yang tak percaya melihat wajah yang sangat dekat didepan wajah-nya. Sekitar satu menit, baru Tania menguasai diri.

Dan dengan sekali hentakan ia melangkah mundur, melepaskan posisi yang seharusnya tidak pernah terjadi. Tania melirik ke kanan dan kiri, berusaha mencari dia wanita yang kini mengawasinya. Semoga saja mereka tidak melihat kejadian tadi.

"Tania," Suara berat itu, membuat Tania mengerjap dan menoleh ke arah lelaki yang tadi ditabrak-nya.

"Ya-- maaf, aku nggak sengaja." Kata Tania sembari menunduk takut.

"Santai saja," Lelaki yang mempunyai senyum menawan itu terkekeh melihat gadis di hadapan-nya. Dia Alden.

"Lain kali hati-hati," Kata Alden.

Fate Of Tania Where stories live. Discover now