18. Ruckus

167K 19.5K 1.6K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Tania menuruni undakan tangga dengan langkah tergesa. Ia takut jika ia terlambat datang ke sekolah. Sebab, lelaki yang kini memegang kendali atas kehidupan-nya itu, menyuruh semua para pekerja rumah, untuk tidak membangunkan-nya. Menyebalkan!

Tania bahkan hampir tersungkur karena terlalu cepat berjalan, namun dapat di tahan oleh tangan kekar yang menarik lengan-nya.

"Tania!" Tegur Alex keras. Gadis ini benar-benar bisa membuat-nya jantungan. "Hati-hati,"

Sontak Tania meringis kecil, "Iya."

"Ini juga gara-gara kamu!" Ketus Tania sembari melanjutkan langkah-nya dengan Alex di samping-nya.

Alex mengernyit, "Kenapa?"

"Kamu sengaja kan, nyuruh semua orang nggak bangunin aku supaya aku nggak sekolah!"

Alex mendengus tak suka, "Kamu masih sakit."

"Berapa kali aku udah bilang, aku udha sembuh. Lagi pula kan kemarin aku libur, masa sekarang libur lagi." Keluh Tania.

Setelah kejadian alergi Tania yang membuat gadis itu demam semalamam, membuat Alex sempat dilanda kecemasan. Namun demam Tania mulai turun di pagi hari. Dan gadis itu ngotot ingin sekolah, namun dibantah oleh Alex.

Tania butuh istirahat, dia baru saja sembuh dari demam-nya. Waktu itu Tania terus merengek, hingga membuat Caroline pun merasa iba. Caroline pun memberi saran, bahwa Tania harus istirahat sehari dan besok-nya ia bisa pergi ke sekolah.

Dan saran itu di tolak mentah-mentah oleh Alex. Ia berpikir, satu hari tidak cukup untuk memulihkan keadaan. Menurutnya seminggu adalah waktu yang cukup. Namun, Tania menyetujui ucapan Caroline. Dan mengancam Alex, jika besok ia tidak sekolah, ia akan melancarkan aksi mogok makan dan mogok bicara.

Sontak hal itu membuat Alex mendengus tak terima. Walau dalam hati masih tak menyetujui. Namun tak urung ia memberi izin kepada gadis itu.

Dan tadi pagi, ia sengaja menyuruh para pekerja rumah untuk tidak membangunkan Tania. Ia hanya ingin Tania beristirahat sejenak di rumah. Ia tak mau gadis itu kenapa-napa di sekolah. Ia tak mau repot akan hal itu.

Ajaib-nya, gadis itu bangun sendiri walau lebih siang dari biasa-nya. Lihat-lah wajah cemberut Tania membuat Alex merasa gemas sendiri.

"Jangan ngingkarin janji, nggak baik!" Kata Tania.

"Hm,"

"Pagi-pagi kok udah ribut sih, ayo sarapan dulu!" Suara Caroline membuat kedua orang itu segera menempati kursi-nya masing-masing.

"Apa yang kamu rasain sekarang Tania?" Tanya Caroline, seraya menempelkan punggung tangan-nya di kening Tania. Ia mengangguk saat tak merasakan panas di kening Tania.

"Aku kan udah sehat Ma," Ungkap Tania. Ia menenggak segelas susu hangat yang ada dihadapan-nya.

"Yasudah. Nanti kalau ke sekolah bawa bekal saja ya, sekalian itu obat-nya dibawa." Ujar Caroline.

"Nggak---"

"Roseline!" Panggil Alex, memotong ucapan Tania. Membuat gadis itu menghela nafas.

Fate Of Tania Where stories live. Discover now