22. Searching

164K 18.5K 4K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Nathan dan Saka tengah serius menatap layar laptop yang menampilkan rekaman seseorang dari hasil CCTV. Walau tidak jelas namun bisa dikenali. Mereka nampak sangat fokus, hingga mengabaikan Tania yang tengah menatap penasaran ke dua orang tersebut.

"Kalian ngapain?" Tanya Tania, yang membuat kedua orang itu mendongak dan menatapnya datar. Tania yang melihat itu sontak meringis, ia nampak kikuk berhadapan dengan kedua teman Alex itu.

"Dari tadi lo belum tidur?" Tanya Saka. Ia pikir diam-nya Tania, berarti gadis itu tengah tidur. Namun melihat binar cerah yang kini menatapnya kikuk, membuat ia sadar bahwa dair tadi gadis itu tengah menatap Ia dan Nathan.

Tania menggeleng, "Kan tadi udah tidur,"

Kini Nathan yang beralih bertanya, "Mau makan?"

Tania mendengus saat pertanyaan- nya tak kunjung dijawab. "Nggak."

"Yaudah," Setelah itu Nathan dan Saka kembali memperhatikan laptop tanpa menghiraukan Tania yang tengah mengerucutkan bibir-nya.

Tania melirik air putih di atas nakas. Karena melihat Nathan dan Saka yang tengah serius, ia mencoba meraih gelar situ dengan susah payah.

Bunyi decitan ranjang tak membuat Nathan dan Saka mengalihkan pandang. Kedua orang itu nampak benar-benar tengah fokus pada laptop.

Tania berdecak saat merasakan tangan-nya begitu lemah. Namun, ia tak menyerah. Ia terus mencoba, walau kepala-nya terasa pusing. Sampai----

Pyar--

Sontak bunyi pecahan itu membuat Nathan dan Saka berdiri tegak, dan berlari menghampiri Tania yang menatap nanar ke arah gelas yang sudah tak terbentuk.

"Lo?!" Saka menggeram gemas, "Kenapa nggak minta tolong?"

"Ka!" Tegur Nathan. Ia bisa merasakan tubuh gadis itu bergetar, saat mendengar pecahan itu. Lagi-lagi trauma gadis itu kembali menguasai.

Saka menghembuskan nafasnya kasar. Ia berusaha meredam emosinya. Saka cemas melihat kelakuan Tania, tapi amarahnya lebih dominan dari pada rasa cemasnya. Ditambah jika hal ini diketahui oleh Alex, matilah dia!

Air mata Tania meluruh saat melihat Saka yang tengah emosi. Ditambah suara pecahan itu terdengar keras ditelinga-nya. "Al---Alex mana--"

Hanya Alex yang mengerti Tania. Dan saat ini ia butuh rangkulan hangat lelaki itu. Alex tidak akan marah seperti Saka, Alex hanya akan mengusap lembut kepala-nya dan menenangkannya. Tania butuh Alex!
Dan lelaki itu tak ada disini, ia benci itu.

Nathan menghela nafas, ia memeluk tubuh bergetar Tania. Mengelus pelan punggung gadis itu. "Nggak papa, jangan nangis. Alex lagi ada urusan, sebentar lagi dia pulang." Katanya.

Tania mencekram kemeja Nathan, ia ikut membalas pelukan itu. Pelukan yang membuat ia merasakan kasih sayang seorang Kakak laki-laki. Terasa sangat nyaman. Namun masih nyaman pelukan Alex.

Saka terdiam melihat kedua insan yang tengah berpelukan itu. Ia merasa lega saat Tania lebih tenang dari pada tadi.

Nathan menguraikan pelukannya, ia mengusap lembut air mata di pipi gadis itu. "Rileks Tania,"

Fate Of Tania Where stories live. Discover now