7 - Portal

2.9K 392 10
                                    

Aura sihir hitam yang dikeluarkan Persee menyeruak, membuat Asher bergidik ngeri. Persee berkomat-kamit, seperti membaca mantra. Angin bertiup kencang, menyapu pecahan kaca, debu, reruntuhan bangunan, dan yang lain.

"Apa yang akan dia lakukan?" guman Asher heran. Dia mendekap tubuh Sharley semakin erat, masa bodoh soal image seorang pangeran berhati dingin, ada yang hal yang lebih penting dibanding mengurus itu.

Petir menyambar begitu terang. Gemuruh terdengar sayup di telinga, diiringi tiupan angin yang makin mengencang.

CTAARRR!

Petir menyambar hingga mengenai lantai aula. Asher langsung mengangkat temeng pelindungnya. Tak berselang waktu lama, muncul putaran lingkaran di tengah aula. Awalnya kecil, tapi makin lama makin membesar.

Portal.

Asher tersentak ketika mengetahui benda apa yang dibuat Persee. Tidak salah lagi, itu portal. Dia mendesis, Asher punya firasat buruk tentang portal itu.

Jangan-jangan dia akan mengirimku ke suatu tempat melalui portal itu? Astaga, bagaimana ini?! batin lelaki bersurai hitam legam itu. Asher mati-matian memasang wajah tenang, padahal jantungnya sudah mau copot tak keruan.

Asher yang biasanya tenang jika dihadapkan masalah. Asher yang biasanya tak mengacuhkan masalah. Asher yang biasanya santai walau masalah bejibun sekalipun. Namun sekarang, dia tak bisa tenang. Soalnya nyawanya berada dalam bahaya.

Asher punya firasat kalau Persee akan mengirimnya ke suatu tempat. Dia akan mendekam di sana, tak bisa pulang. Dan Sharley juga akan ikutan terkena.

Pikirannya berputar cepat, mencari jalan keluar. Sayang, angin yang kencang tak bisa membuatnya berkonsentrasi. Yang ada, pemuda itu malah tambah panik ketika menyadari tubuhnya terseret ke dalam portal. Asher berusaha menjaga keseimbangannya, ditambah Sharley di pelukannya.

"Asher!" teriak seseorang.

Asher mendongak, membuat debu menyelinap masuk ke matanya. Dia mendapati Albarez, kakaknya, tengah menatapnya khawatir. Albarez berdiri tak jauh dari belakang portal. Pertarungannya dengan penyihir Pasukan Hitam berhenti, matanya tertuju pada Asher.

"Jangan mendekat!"

Hanya itu yang bisa dikatakan Asher. Albarez yang mulanya ingin mendekat, kini mundur dua langkah. Batinnya berperang, dia tak mau Asher tersedot ke portal. Tapi di sisi lain, dia sudah mendapat teguran dari Lespard yang juga menyuruhnya supaya tidak mendekat.

Di lain sisi, Cleon mendekati dua orang itu, Asher dan Sharley. Cleon jatuh terduduk di dekat mereka, tak sanggup berdiri lagi. Angin kencang memainkan seragam dan rambut pirangnya. Jarak pandangnya pun terbatas, belum lagi dengan debu yang berhamburan.

"Pangeran, bagaimana ini?" tanyanya berusaha mengalahkan suara angin. Asher menggeleng kaku, "Aku tak tahu apa yang harus kita lakukan. Sihirku tak bisa membantu banyak, kekuatannya jauh lebih besar," jelas Asher.

"Kalian akan menerima akibat berani menentangku sekarang!" teriakan Persee terdengar serak di antara angin kencang. Dia tertawa sinting, membuat Asher makin menggeram.

Ingin sekali pemuda berhati es itu mencabik-cabik wajah rusak Persee, atau bahkan mungkin membunuhnya. Ia pasti akan sangat senang setelah itu. Asher meringis ngeri atas pemikirannya sendiri, bukan apa-apa, hanya saja dia harus berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum memutuskan hal gila itu.

Cleon tak bisa bertahan lama, sihirnya tak kuat lagi menahan deru angin kencang –– karena angin itu sendiri juga dicampur dengan sihir. Perlahan, tubuhnya melayang. Cleon berteriak panik, dia berusaha mengendalikan kekuatannya.

The Eternal Country (1) : Lost In A Foreign Land (√)Where stories live. Discover now