47 - Tanda Penyihir Pertama Kali

1.2K 222 3
                                    

Dulu Sharley pernah bertanya kenapa mata Cleon dalam wujud serigala tetap hijau, sementara werewolf lain berubah menjadi kuning terang. Cleon menjawab ini karena dia adalah blasteran. Darahnya berbeda dengan manusia serigala biasa, dengan campuran darah penyihir.

Sharley pernah tergoda untuk merubah wujudnya juga; menjadi elf. Tetapi ketika niat itu datang, Aldrich tiba-tiba datang. Setelahnya dia melupakan niat menjadi elf –– atau wujud kaum apapun. Dia juga bertanya-tanya apakah merubah wujud akan membuat energinya terkuras habis atau tidak.

Kini melihat Cleon yang melolong ke bulan purnama, dia merasakan kembali keinginan untuk mencoba merubah wujud. Dia melamun dengan bertopang dagu memandang sang serigala. Lolongan Cleon membentuk melodi di telinganya.

Asher masuk ke dalam tenda, membiarkan Cleon dan dirinya di luar. Terakhir kali Sharley melihat kalau sang pangeran sudah tidur. Kemejanya diganti dan luka tusukan telah diperban guna menghentikan aliran darah.

Dia dan Cleon berusaha mengobati Asher saat itu. Sihir penyembuhan menutup luka dengan sempurna dan rasa sakitnya juga menghilang. Namun Asher kehilangan cukup banyak darah dan dia harus beristirahat.

Dengan Asher yang tidur dan Cleon melolong, bukan ide bagus. Itu akan membangunkan Asher, dan Sharley takkan ikut campur kalau-kalau sang pangeran memukul Cleon karena sudah berani mengganggu tidurnya. Tapi sepertinya Asher takkan melakukan hal itu, pikir Sharley.

Di tengah-tengah lamuannya, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Ingatan itu menyambarnya seperti petir, seketika membuat dia duduk tegak.

Suara itu ... suara yang datang dan menyemangatinya.

Dia kembali terbenam dengan pikirannya, bak menyelam ke dalam air. Tapi sejauh apapun dia menyelam, sejauh apapun dia meninggalkan permukaan, dia tak menemukan jawaban. Hanya gelap yang dia temui dan keheningan yang dia rasakan.

Sharley menghela napas. Dia tak punya ide sama sekali tentang suara itu dan apa tujuannya. Anehnya sejak awal dia merasa familiar, seolah dia pernah mendengar suara itu sebelumnya. Namun ketika diingat-ingat, Sharley sama sekali tak menemukan satu orang pun yang memiliki suara tersebut.

Alisnya menukik. Apa dia melupakannya?

Sharley menatap api unggun di depannya. Bola matanya bersinar lebih terang karena api, tapi bahkan dia sendiri tak peduli. Pikirannya tentang suara itu berkecamuk, memelintir setiap inci tubuhnya.

Dia letih tak terkira, sangat ingin menjatuhkan diri dalam balutan selimut. Meringkuk seperti bayi. Dan bisa saja melakukan itu, meminta Cleon untuk berjaga sementara waktu. Namun dia malas bergerak walau tenda jaraknya tak lebih sepuluh meter.

Siapa kau? Kumohon, tunjukkan dirimu. Kalau tidak, beritahu saja namamu, monolognya berusaha memanggil si pemilik suara itu.

Satu menit mencoba, tak ada jawaban sama sekali. Dia seolah menyelam terlalu dalam, membuat dada sesak. Sharley merintih lelah, putus asa, dia menaiki permukaan air. Takkan ada jawaban yang diterima dan dia sudah terlalu dalam menyelam.

Pendar cahaya merebak di sekitarnya. Dia mendorong diri untuk keluar dari air tersebut, tak kuasa berada dalam kegelapan menyesakkan. Ketika dia mencapai permukaan, dan dia membuka mata, Cleon telah berdiri tak jauh darinya dengan wujud serigala.

Ekor Cleon bergerak-gerak kiri-kanan. Bulunya masih kotor oleh coreng darah, tapi tak separah sebelumnya. Cleon membutuhkan air untuk membersihkan bulunya, tapi saat ini mereka tengah berhemat memakai air.

"Sudah puas melolongnya?" Sharley bersuara, menepis pemikiran tentang suara itu.

Cleon mengangguk samar, lalu mendekati Sharley. Dia duduk tepat di depan gadis itu, semakin mengikis jarak mereka. Telinga Cleon bergerak lucu. Sharley tak kuasa untuk tak mengelus serigala itu.

The Eternal Country (1) : Lost In A Foreign Land (√)Where stories live. Discover now