57 - Selamat datang dan Selamat Terkejut

1.3K 267 13
                                    

Sharley menjejakkan kaki di tepian sungai yang telah membeku sepenuhnya. Pemandangan yang terhampar di depannya membuat sensasi menakjubkan sekaligus merinding. Dia merapatkan badan ke leher Pegasus, berharap bisa mendapat kehangatan, tapi bulu Pegasus pun terasa sama dinginnya.

Asher dan Cleon berdiri di samping Sharley, menyarungkan tangan ke saku sembari menatap kastil.

Betul. Tempat penyimpanan Kristal Bulan Biru adalah kastil. Kastil itu kuno dengan dinding batu, atap-atap kubah berjendela, patung gergoyle dan hewan-hewan bersayap lainnya –– Pegasus, elang, Griffin –– di bagian depan kastil. Dinding batunya berwarna kelabu, dirambati tanaman seperti di griya trio demon.

Pintunya setinggi tujuh meter dengan ukiran serigala. Kepala serigala sendiri tertampang di atas pintu, diawetkan, menatap dengan tajam dan moncongnya menunjukkan barisan taring. Suluh-suluh elf menempel pada seputaran dinding, cahayanya berpendar dalam suramnya siang ini.

Puncak kastil tak kelihatan saking tingginya, tertutupi awan tebal di atas sana. Jendelanya berjumlah ratusan, semuanya tertutup dan bersih sempurna. Sharley bahkan merasa kalau ada mata yang mengawasi mereka dari salah satu jendela, kemudian berpikir kalau itu mungkin hanya halusinasi semata.

Kastil itu berlantai ratusan –– entah berapa lebih tepatnya, mengalahkan jumlah lantai Istana Noctis. Bentuknya memanjang daripada melebar. Sharley dapat melihat menara di bagian paling belakang kastil, terletak ratusan meter darisini.

Tidak ada gerbang di bagian depan. Hanya sekumpulan pohon redwood yang tingginya membuat leher kesakitan. Jalan setapak selebar dua meter mengarah ke kastil, pinggirannya ditumbuhi pohon itu.

Sebuah jembatan lengkung berdiri di ujung jalan setapak, bawahnya terdapat kali yang alirannya melenggok-lenggok, menghilang di balik pepohonan. Entah ke mana ujungnya. Lantas jalan menyambung lagi, dengan pinggirannya ganti ditumbuhi semak-semak dan pagar tanaman.

Undakan tangga merupakan ujung jalan, selebar lima meter. Di bawahnya ada pilar-pilar kekuningan dengan patung, berjejeran. Di atas tangga, barulah ada pintu masuk. Sisi-sisinya berupa jendela sempit nan kinclong.

Serius, Sharley merasa kalau dia bakalan masuk rumah hantu. Harap-harap saja dia takkan menemukan Pak Drakula di dalam sana.

Dia memandang kedua tebing yang mengapit kastil. Tebing tak terlalu curam, tapi tetap berisiko membuat bencana longsor. Sisi kanan kastil adalah sungai dan sisi kirinya adalah hutan. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar sini, bahkan dia tak melihat adanya elang melintas.

Seolah-olah kawasan ini sudah ditandai dengan palang 'DILARANG MELINTAS, BANYAK TERJADI LONGSOR'. Betul kalau tak ada yang bisa melihat kastil itu, tapi Sharley penasaran dengan apa yang dilihat orang lain di kawasan ini. Sihir ilusi jelaslah bekerja di sini.

"Tempat ini, bagaimana pendapat yang lain? Maksudku, para kaum di gunung," kata Sharley. Mendadak nyalinya menciut dan kepingin lari dan menjerit-jerit, tapi dia menunjukkan keberanian dan keteguhan dari luar.

Asher dan Cleon mengikatkan tapi kekang Pegasus ke pohon terdekat. Ketiga Pegasus merupakan pemberian dari desa. Sekelompok elf pergi dari gunung ketika waktu mereka tiba, kemudian kembali dengan tiga Pegasus. Itu adalah hewan transportasi yang tiba-tiba dirindukan Sharley dan dia sangat senang ketika melihat Pegasus di depan rumah.

"Mereka hanya melihat hutan yang berbahaya. Tempat ini sejak dulu diyakini memiliki puluhan jenis spesies ganas. Tidak ada yang berani mendekat kecuali kalau orang itu benar-benar menginginkan tantangan, tapi memang seringkali ditemukan mayat-mayat entah kaum ataupun hewan lain di sini," jelas Asher selepas mengikat tali kekang Pegasus.

The Eternal Country (1) : Lost In A Foreign Land (√)Where stories live. Discover now