61 - Asher Mengamuk

1.4K 223 0
                                    

Mereka bersepuluh mendaratkan kaki di taman ketiga Istana Clexarius. Taman itu dulunya penuh dengan bunga lily, sekarang hanya menyisakan semak perdu dan kotor oleh jatuhnya dedaunan kering dan salju turun yang tak sempat dibersihkan. Seingat Sharley, ini taman milik Yang Mulia Ratu. Masih ada taman-taman lain, bervariasi ukurannya, tapi nyaris selalu sepi.

Portal bertepi cahaya kebiruan menutup di belakang mereka. Ini kedua kalinya Sharley merasakan sensasi melintas portal, tapi kali ini dia tak mabuk. Portal benar-benar nyaman dilewati.

Istana Clexarius berdiri megah di hadapan mereka. Catnya didominasi warna merah dan putih gading. Tingginya barangkali mirip Istana Noctis, cuma beberapa inci lebih rendah. Sharley pernah beberapa kali ke istana, tapi itu hanya saat ada acara-acara penting yang diselenggarakan di aula depan. Dia tak tahu betul seperti apa seluk-beluk istana.

Biasanya istana itu damai, nyaman, sejuk dipandang mata. Berbagai jenis pohon dan bunga mengelilinginya bak lautan tak terperikan. Sungai juga mengalir di sisi istana yang lain, menambah elok pemandangan. Kolam-kolam dan air mancur jumlahnya puluhan.

Namun sekarang, aura yang terpancar dari istana suram bak rumah hantu. Seolah istana dikukung oleh sesuatu yang sangat mengerikan. Kota pun sama suram, tak ada suara-suara bising seperti biasanya. Langit mendung, matahari tak menampakkan wujudnya.

Sharley mendongak, menatap elang-elang raksasa di atas sana, tengah berjaga. Jumlahnya cuma sembilan dan Sharley merasa dirinya menggigil tapi bukan karena dingin. Dia memandang ke kejauhan, mencoba melihat keadaan kota.

Dia menahan ringisan ketika melihat sebagian besar bangunan Akademi Mavexy tinggal puing-puingnya saja. Banyak sekali rumah penduduk yang roboh, entah bangsawan ataupun warga biasa. Jalanan sepi, dilalui oleh beberapa orang saja. Kesibukan dan kebisingan ibukota Kerajaan Clexarius menyusut seratus delapan puluh derajat. Kota Haresna menjadi kawasan bekas perang dalam sehari.

Para penduduk Negeri Hyacintho memperhatikan istana dengan seksama. Barangkali membanding-bandingkan semua istana di negeri dengan istana di sini. Susah, karena nyaris sama mewahnya. Hanya saja berbeda aura.

Sharley memperhatikan Cleon dan Asher. Mereka memasang ekspresi keras dan menahan emosi. Terlebih Asher, meskipun hanya pangeran kedua dan bukannya putra mahkota, dia tetaplah bertanggung-jawab melindungi kerajaan. Hampir dua minggu sudah dia meninggalkan kerajaan dan sekarang keadaan benar-benar kacau.

Beban seorang pangeran memang berat, batin Sharley, lupa kalau dia adalah Tuan Putri dan pewaris sah tahta Kerajaan Noctis. Padahal bebannya sama-sama berat dengan Asher.

"Sekarang, kita langsung menyerbu atau mengendap-endap?" tanya Cliff sambil menggosokkan kedua tangannya.

Sharley refleks memegang kristal di tangan, mendadak benda itu terasa lebih dingin. Tegangnya tak bisa dikendurkan walau kristal bisa membuatnya tenang. Ketika kristal berusaha membuatnya tenang, sisi lain Sharley akan memberontak.

Menyebalkan. "Mengendap-endap saja, tapi alihkan perhatian pasukan Persee ketika mereka sadar ada penyusup. Masing-masing dua, tapi kita tak tahu di mana keberadaan Persee saat ini," balas Rezvon.

Asher bersedekap dada, takut dan getir terlihat jelas dalam wajahnya. Dia memikirkan nasib rakyat dan kelurga kerajaan. Sharley belum pernah melihat Asher segetir ini, biasanya Asher berwajah topeng; terlihat tenang di luar, tapi bergemuruh di dalam. Sekarang Asher menunjukkan ekspresi getir blak-blakan dan Sharley tak berniat merekamnya dalam pikiran guna dijadikan olok-olokan.

Makasih, tapi dia masih sayang nyawa, tak ingin dirotan oleh Asher.

"Aku bisa menebak di mana dia berada, ruang singgasana. Itu terletak di lantai enam, sebelah barat paviliun pangeran Albarez. Tak ada jalur artenatif ataupun pintu rahasia, kita harus lewat pintu depan. Ada sekitar tiga belokan lorong untuk sampai di ruangan," jelasnya.

The Eternal Country (1) : Lost In A Foreign Land (√)Where stories live. Discover now