Part 59

117 14 0
                                    

HAPPY READING GUYSS🥰

AUTHOR POV

Yang dilakukan Rania saat ini hanya menangis di kamarnya, mengenang segala hal menyenangkan yang ia pernah lewati bersama Kelvin.

Walaupun ia tau, mungkin moment itu tak akan pernah terulang kembali.

Tokk...tok...

Tok...tokk!!

"Rania," panggilan lembut itu terdengar oleh Rania, ia tentu saja mengenal siapa pemilik suara itu, Alana Aurora.

"Rania, ini gue Alana" panggil Alana kembali saat tak mendengar balasan dari Rania.

Ceklek..

Rania membukakan pintu kamarnya untuk Alana, mempersilahkan gadis dengan rambut panjang sepunggung yang sedikit ikal di bawahnya itu untuk masuk.

"Jangan nangis lagi dong," ujar Alana setelah duduk di atas kasur milik Rania, tentu siapapun yang melihat Rania saat ini pasti tau kalau gadis ini baru saja menangis.

Rania tersenyum tipis, "Nggak, kok"

Alana menggeleng, tak percaya dengan perkataan Rania, "Jangan bohong, Pak Vano udah cerita ke gue"

"Dia cerita?" tanya Rania kaget, bukankah ia sudah bilang pada Vano untuk tidak menceritakannya pada siapapun?

"Iya, tapi jangan salahin Pak Vano ya, Ran. Dia cerita ke gue karena kepaksa juga"

"Kepaksa gimana?"

"Gue bilang kalau hubungan kita mending udahan aja, kan gue kira kalian saling suka. Niatnya sih ngerelain kalian bahagia bareng" jelas Alana sambil terkekeh mengingat kejadian kemarin.

"Terus?"

"Ya terus Pak Vano ceritain ke gue deh semuanya"

Rania tersenyum setelah mendengarnya, "Gue udah duga juga kan! Kak Vano mah orangnya gengsi an banget! Mana mau ngaku!"

"Ngaku apaan?" tanya Alana tak mengerti.

"Ngaku dia suka sama lo lah"

Alana membelalakkan matanya, "Suka sama gue?" Alana menunjuk dirinya sendiri, "Nggak mungkin lah!"

"Kemarin dia mohon-mohon ke gue buat cerita semuanya, dia bilang lo jadi menjauh karena itu, dia nggak mau lo menjauh dari dia" jelas Rania yang membuat wajah Alana memerah malu.

Alana yang salting langsung berusaha mengalihkan topik, "Kok malah ngomongin Pak Vano, sih?! Gue ke sini mau ngasi lo pencerahan"

"Pencerahan apa?"

"Biar lo nyadar kalau hubungan lo sama Kak Kelvin nggak harusnya selesai"

Rania menggeleng tegas, "Seharusnya emang gini, Lan"

"Nggak, nggak gini harusnya Ran. Emang kalau pisah gini kalian bakal saling bahagia? Nggak kan?" tanya Alana, "Lo aja baru abis nangis, Kak Kelvin juga di sekolah mendadak murung, kasihan temen-temennya pada di cuekkin" jelas Alana memberitahu sifat Kelvin di sekolah yang ia ketahui.

"Gue juga bingung harus gimana, menurut gue ini yang terbaik"

"Pisah bukan jalan keluar, kalau emang saling cinta kenapa harus ada jarak?"

"Kelvin nggak bahagia kalau sama gue, Lan. Dia bahkan keluar dari rumah dan ninggalin orang tuanya karena gue? Gimana bisa gue egois dengan tetap mempertahankan dia?"

"Seharusnya lo emang pertahanin dia, malah lo bakal egois kalau minta pisah. Kak Kelvin rela ninggalin orang tuanya buat lo, dia segitunya belain lo, terus ini balasan lo?"

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now