Part 39

151 20 0
                                    

Happy Reading guys❤️

AUTHOR POV

"KELVIN!!" panggilan itu membuat Kelvin yang baru saja akan melangkahkan kaki menuju tangga mulai berhenti, lalu menoleh ke arah sumber suara.

"Apa?" tanyanya malas, saat ini ia sangat lelah dan ingin tidur beberapa jam kedepan lalu pergi menjenguk Rania lagi.

"Duduk sini!" Raditya langsung melangkah ke arah sofa dan duduk disamping Alexa, diikuti juga oleh Kelvin.

"Darimana kamu? Kenapa semalam nggak pulang?!"

"Di rumah sakit, jagain seseorang"

"Siapa?! Orang yang udah bikin perjodohan kamu sama Alana batal?!"

"Ini bukan salah Rania Pah!"

"Oh namanya Rania?" Kelvin hanya mengangguk menjawab pertanyaan Alexa.

"Perjodohan kamu batal, Vin!! Kamu tau?"

"Kelvin tau" jawab Kelvin sekenanya.

"Kenapa kamu bisa santai gini setelah tau semuanya?! Nggak ada niatan perjuangin Alana lagi?" tanya Alexa berusaha menyudutkan Kelvin.

"Buat apa? Alana udah bahagia sama Pak Vano"

"Mereka belum tunangan, kamu masih ada kesempatan, Vin!"

"Pah! Biarin aja Alana sama Vano!"

"Papa mau Alana yang jadi menantu di rumah ini, bukannya Rania atau yang lainnya!"

"Papa nggak bisa maksa keadaan! Kelvin dan Alana emang nggak jodoh, Pah! Jadi terima aja!"

"Yang nentuin jodoh itu bukan kamu! Dan Papa bilang kamu harus perjuangkan Alana kembali, rebut dia dari Vano!"

"Yang nentuin jodoh aku juga bukan Papa! Dan Papa mau aku rebut Alana dari Vano?! Nggak akan! Aku sama Alana udah bahagia dengan ini!"

"Vin, ngertiin Papa kamu, menantu yang dia mau cuma Alana!" tambah Alexa.

"Papa jodohin aku sama Alana cuma untuk permainan bisnis! Jadi nggak ada guna nya kan aku perjuangin dia?! Aku cinta sama Rania bukannya Alana, Pah! Dan aku yakin dia itu lebih baik dari Alana!"

"Mas, bilangin sama anak kamu! Bahkan kita aja nggak tau Rania itu siapa! Dia selalu aja berbuat seenaknya!" ucap Alexa yang jengkel dengan kelakuan anak tirinya.

"Nggak usah kompor!!"

"Yang sopan sama Mama kamu!" tegas Raditya.

"Udah, Mas. Kelvin udah biasa kayak gitu, yang aku pikirin itu masa depan dia kalau lanjut hubungan sama Rania yang kita aja bahkan nggak tau asal usulnya gimana"

"Lepas aja topeng lo, muak gue liat sifat palsu kek gini!!"

"Kelvin!! Jaga omongan kamu!!"

"Buat apa, Pah? Sopan sama dia nggak guna sama sekali. Sekarang Papa emang belum tau, tapi nanti begitu Papa tau, aku yakin Papa bakal jijik sama dia!!"

"Kamu kenapa sih, Vin? Mama cuma mau yang terbaik buat kamu, kita nggak tau sifat orang kan? Bisa aja Rania itu cuma manfaatin kamu aja, sama kayak mantan kamu yang dulu"

"Mantan gue siapa yang lo maksud?! Kania?! Lo jelek-jelekin dia?! Bahkan sifat lo sama dia tu kontras banget tau!!"

PLAKK...

Kelvin memegang pipi kirinya yang terasa berdenyut, selalu saja, selalu saja Papa nya ini main angkat tangan seenak dirinya sendiri.

"Yang sopan kamu sama orang tua!! Nggak ada sopan santun dan akhlak!! Gimanapun sifat dia, dia tetap Mama kamu sekarang!!"

"Aku bakal sopan, tapi saja orang yang pantas! Papa coba ingat-ingat lagi, kapan Papa pernah ajarin sopan santun sama aku? Yang Papa pernah lakuin cuma main tangan sama anak dan itu nggak ada guna nya sama sekali!!"

Kelvin pergi, tak ingin membuat hatinya sakit jika berada lama-lama bersama kedua orang tua nya yang seperti bukan orang tua.

"Mas, kamu cari tau ya siapa Rania itu. Gimanapun juga kita perlu tau siapa orang yang di suka sama Kelvin"

Raditya mengangguk, "Kamu tenang aja, itu gampang buat aku"

****

"Gimana? Udah siap pulang?" tanya Kelvin yang baru saja memasuki ruang rawat Rania.

Rania yang tadinya hanya melamun, lalu mengangguk ke arah Kelvin.

"Papa sama Kakak lo mana?"

"Udah pulang duluan, gue disuruh balik sama lo, heran gue"

"Lho kenapa?"

"Kenapa mereka nggak ngajak gue balik bareng, kan gue nggak perlu ngerepotin lo terus" jujur Rania.

"Itu karena Papa dan Kakak lo itu pengertian banget, malah kelewatan pangertiannya"

Rania menaikkan sebelah alisnya, memikirkan sesuatu, "Maksud lo?"

"Mereka mau kita lebih deket, lagian gue nggak ngerasa di repotin sama sekali kok. Gue seneng, seneng banget malah"

"Tapi gue yang ngerasa nggak enak" Rania langsung menunduk, memainkan kuku jarinya.

Kelvin hanya terkekeh, "Santai aja, inget kalau gue malah seneng di repotin sama lo. Jadi jangan sedih"

****

Kelvin yang baru saja turun dari mobilnya langsung di sambut oleh tatapan mau sang Papa yang sudah menunggu nya di teras.

"Kelvin capek, apalagi sih, Pah?"

Raditya melempar beberapa berkas data seseorang ke tubuh Kelvin, menyuruh agar putra tunggal nya itu membacanya.

"Ini apa?" tanya Kelvin tak mengerti.

"Orang ini yang kamu cinta, hm?"

Selesai...

Thank you for reading guys ❤️

Publish
12 Juni 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now