Part 15

218 30 2
                                    

Happy reading!!❤️❤️

AUTHOR POV

Entah mengapa malam ini Kelvin merasa sangat bahagia. Sejak Kania pergi dari hidupnya, bahkan untuk tersenyum saja Kelvin tak bisa. Namun malam ini sepertinya senyum itu akan awet di wajah tampannya.

"Napa sih Lo? Senyum-senyum bae!" dino yang melihat itu tak segan-segan memukul kepala sahabatnya dengan bantal.

Kelvin pun langsung melotot ke arah Dino, "Apaan sih lo? Ngerusak moment bahagia gue aja!" kesalnya.

"Ya lo abis nya senyum-senyum mulu kek orang gila, kan curiga gue"

"Lo curigaan mulu jadi orang!!"

"Ya terus lo kenapa?" tanya dino malas.

"Gue seneng"

Dino kembali memukul kepala Kelvin dengan sebuah bantal, "Gue tau lo seneng, tapi seneng
nya karena apa, pinter?!"

"Nggak tau karena apa"

Dino langsung melotot,"Fix, lo beneran gila!!"

"Alay lo!! Gue seneng aja karena bisa deket sama Rania" jujur Kelvin pada akhirnya.

"Lo suka sama dia?!"

"Nggak lah ogeb!!"

"Ya terus?"

"Gue seneng aja bisa deket sama dia" jawab Kelvin.

"Itu mah namanya suka!!"

"Beda lah artinya, gue belum suka sama dia. Cuma ngerasa nyaman aja"

"Tau ah! Kesel gue, Lo emang sama sekali nggak ngerti definisi cinta"

"Iya deh, kalau pakar cinta udah ngomong, gue mah diem aja"

"Gini Vin, Lo kan seneng tuh deket sama dia, nah berarti lo nyaman kan sama dia?"

"Iya" jawab Kelvin.

"Nahh cinta kan berawal dari rasa nyaman"

"Kayak Risa sama lo ya?" goda Kelvin.

"Iya betul! Pinter juga murid gue ini" puji Dino sambil menepuk-nepuk kepala Kelvin, "Nah berarti tinggal tunggu waktu aja, Lo bakal suka sama dia"

"Gitu ya?"

"Iyaa!"

"Salah nggak sih gue suka sama rania?" tanya Kelvin tiba-tiba.

"Ya nggak lah, malah gue sama yang lainnya dukung banget kalau Lo sama dia"

"Kenapa?"

"Karena dia mirip banget sama Kania, ya walaupun beda sifat sih. Seenggaknya lo bisa ngerasain sama Kania lagi walaupun dalam diri yang berbeda"

"Tapi gue ngerasa bakalan susah deket sama dia" lirih Kelvin, merasa dirinya pasti akan kalah sebelum berjuang.

"Udah tenang aja, lo punya banyak mak comblang. Santuy bro!"

"Kalian dukung gue ya"

"Pastilah, kita bakal dukung lo buat deket sama Rania. Dan itu di mulai dari besok"

"Besok?"

Dino lalu mengangguk, "Lo tinggal ikutin aja alur mainnya, biar temen-temen lo yang bertindak."

****

"Kelvin?" kaget Rania saat dirinya baru saja membuka pintu rumahnya.

"Mau ikut ke rumah sakit nggak? Jenguk Vira lagi" Kelvin menawarkan ajakan itu, yang langsung di sambut anggukan antusias oleh Rania.

"Gue siap-siap dulu ya, lo masuk aja sini" Kelvin mengangguk, lalu masuk dan duduk di salah satu sofa di ruang tamu.

"Jemput Rania?" tiba-tiba suara seseorang terdengar, membuat Kelvin langsung menoleh ke arah suara dan menemukan Reyhan disana.

"Iya, Kak"

"Titip adek gue ya, lo deketin dia pun nggak papa, gue setuju" ujar Reyhan tanpa basa-basi lagi, membuat wajah Kelvin langsung memerah.

"Apaan sih, Kak! Hubungan gue sama dia belum sejauh itu kok" elak Kelvin sambil menahan senyumnya.

"Ya makanya deketin," balas Reyhan sambil terkekeh.

"Liat nantinya aja deh, Kak. Gue juga bingung"

"Yaudah terserah lo deh, intinya gue bakal dukung hubungan kalian"

Kelvin lalu tersenyum, "Thanks, Kak"

****

"Lho ini kan bukan jalan ke Rumah Sakit?" tanya Rania.

"Iya kita ke toko kue dulu, yang lainnya pada nitip" sahut Kelvin sambil tetap fokus menyetir.

Sesampainya di Toko Kue mereka pun berkeliling mencari berbagai jenis kue.

"Lo suka apa?" tanya Kelvin sambil saat dirinya berjalan beriringan dengan Rania.

"Tiramisu" sahut Rania.

Kelvin langsung tersenyum, untuk masalah kue Rania dan Kania ternyata memiliki selera yang sama.

"Lo juga kan?" tanya Rania balik.

"Tau darimana?" tanya Kelvin heran.

"Kania sempet ngasi tau," balasnya yang membuat Kelvin langsung tersenyum miris, teringat bagaimana senyum Kania yang sempat membawakannya banyak kue tiramisu.

"Vin," panggilan Rania langsung menyadarkan Kelvin dari lamunannya.

"Kenapa, Ran?" tanyanya.

"Temen-temen lo beliin yang mana?"

"Red velvet sama tiramisu aja, mereka pasti suka" jawab Kelvin yang langsung dibalas anggukan oleh Rania.

Sesampainya di Kasir, mereka pun membayar pesanan dan langsung meninggalkan toko kue tersebut.

Namun tiba-tiba langkah Rania terhenti, pandangannya langsung terfokus ke arah seorang laki-laki yang sangat ia kenal sedang membukakan pintu untuk seorang gadis seumuran dirinya.

Kelvin yang juga ikut menghentikan langkahnya langsung menatap Rania heran, "Kenapa berhenti?"

"Itu..Kak Vano"

Selesaii...

Jangan lupa vote nya yaa guys, hehe

Thanks for reading ❤️🙏

Publish on
4 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Kde žijí příběhy. Začni objevovat