Part 49

110 13 0
                                    

Happy reading guys❤️

AUTHOR POV

"Permisi, Pak. Maaf di depan ada tamu yang complain lagi, Pak"

Kelvin lagi-lagi memijat kening nya yang terasa pening. Bagaimana tidak? Hari ini sudah ada 3 orang pelanggan cafe ini yang mendapat masalah dan mengadu padanya.

Selaku manager, tentu Kelvin harus menyelesaikan masalah ini.

"Sebentar, saya akan menemui dia" Kelvin langsung bangkit dari duduknya, kemudian menghampiri tamu yang katanya mempunyai masalah itu.

"Selamat malam, saya selaku manager di cafe ini. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Kelvin sesopan mungkin pada pria paruh baya seumuran Papa nya yang sedang berkacak pinggang di hadapannya.

"Kenapa pegawai disini nggak bener sih kelakuannya?! Liat nih baju saya ketumpahan kuah sup! Mana panas banget lagi!"

Kelvin melirik salah satu pegawai yang berada di sebelahnya, pegawai itu nampak takut-takut menatap ke arah Kelvin.

Kelvin terdiam, hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, "Saya mewakili pegawai ini meminta maaf atas kesalahan yang dia buat pak. Mohon pemakluman nya"

"Gimana bisa?! Seharusnya kalau emang nggak bisa kerja ya jangan di pekerjakan! Anda sebagai manager harusnya bisa memilah mana pekerja yang pantas mana yang tidak! Kalau begini terus bukan hanya saya yang di rugikan! Pasti ada pihak lain juga yang rugi Pak!"

"Ya saya minta maaf, Pak. Mohon pemakluman nya sekali lagi, dia tidak sengaja melakukannya. Sa---"

"Mau sengaja atau tidak, intinya dia tetap bersalah!" tegasnya, lalu ia kembali memperhatikan Kelvin dari atas sampai bawah, "Sepertinya kamu masih terlalu muda untuk menjadi seorang manager, berapa usia kamu?"

"Saya...usia saya masih 17 tahun"

"17 tahun?!" tanyanya tak menyangka, yang membuat Kelvin langsung mengangguk.

"Usia saya tidak penting, dan itu bukan pembahasan kita untuk kali ini. Bisa kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik, Pak? Bagaimana pun juga dia tidak sengaja melakukannya"

"17 tahun sudah menjadi manager, pantas saja pelayanan cafe nya sangat kurang" cibirnya secara terang-terangan.

"Maaf, bukannya usia bukan penghalang segalanya? Saya memang masih sangat muda, tapi jika saya ingin berusaha dan belajar, apa itu salah?"

"Salah sih tidak, Nak. Tapi ya kamu kalau mau belajar tentang bisnis, jangan langsung terjun ke lapangan, gimana bisa seorang manager berumur 17 tahun. Yang ada hancur cafe ini, karena kamu masih terlalu muda"

Kelvin mengepalkan tangannya, raut nya mulai nampak tak suka. Orang di hadapannya ini terlalu ikut campur, iya sih memang Kelvin masih terlalu sangat muda untuk menjadi manager, tapi kan ia sangat membutuhkan pekerjaan untuk saat ini.

"Gimana sih didikan orang tua kamu? Anak seusia kamu tuh harusnya sekolah yang bener, ini malah cari kerjaan, yang jabatannya tinggi lagi! Sangat tidak pantas!"

Sedangkan seorang laki-laki paruh baya yang sedang duduk di salah meja mulai mengepalkan tangannya, wajahnya yang tertutup buku menu mulai menahan amarah. Bagaimana bisa anaknya di hina seperti itu?!

"Kamu seharusnya nggak perlu dan nggak pantas dapat perlakuan gini, Vin. Kalau aja kamu ikuti saran Papa, kamu nggak bakal hidup gini" lirih Raditya yang mengawasi Kelvin sejak siang tadi, ia hanya khawatir pada keadaan putra tunggalnya.

****

Kelvin merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang, tak menyangka bahwa cafe milik Rafa ternyata seramai ini. Bahkan sejak tadi ia tidak sempat membuka aplikasi WhatsApp di handphone nya.

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now