Part 3

472 50 18
                                    

"Wajah yang sama, di dalam diri yang berbeda?"


•••••••

AUTHOR POV

"Vin udah napa"

"Iya, Vin. Lo udah minum banyak tuh"

Kelvin membanting gelas ke limanya. Iya, saat ini ia sedang berada di club bersama ketiga temannya.

Suasana hati yang kacau, membuat Kelvin memutuskan untuk pergi ke sini daripada ia terus berada di rumah yang hanya membuatnya sengsara.

"Kania, Kan---"

"Vin pulang sekarang! Gue yang bakal anter" Rafa bangkit dari duduknya. Merebut paksa gelas yang berisi alkohol di tangan Kelvin.

Kelvin malah melepas tangan Rafa dari lengannya, "Gue nggak mau pulang! Buat apa pulang kalau rumah udah nggak senyaman dulu?" ujarnya.

"Udah lah, lo nginep di rumah gue aja" usul Dino.

"Iya, Vin. Yang penting lo pulang. Ini udah pagi" Rama melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 3 pagi.

"Tapi gue nggak bawa baju seko--"

"Pake baju gue! Ribet banget lo! Ayo pulang!!" Dino menarik paksa tangan Kelvin.

Di dalam mobil, Kelvin hanya meracau tak jelas sambil sesekali memanggil nama Kania.

Sedangkan Dino yang sedang menyetir hanya memijat pelan kepalanya yang pusing mendengar ocehan dari orang di sebelahnya.

"Vin! Diem napa! Kalau nggak diem gue siram nih!"

"Kan--"

Byurr!

Benar saja, Dino tak segan-segan dengan ucapannya.

"Anj---"

"Apa lo?! Mau marah-marah?!" tanya Dino galak membuat Kelvin mengurungkan niatnya untuk berkata kasar.

"Makanya sekali gue suruh diem tuh ya diem!! Dari tadi ngoceh mulu!"

"Gue udah diem ini!" sahut Kelvin sambil memijat kepalanya yang terasa pusing.

Dino lalu mengecek handphone nya, tak lama kemudian ia membantingnya ke belakang.

"Santai bro! Emosi mulu lo! Ada masalah?" tanya kelvin.

"Risa marah gara-gara gue deket sama adik kelas. Padahal adik kelasnya yang emang genit!!"

"Jelasin baik-baik, nggak usah pake emosi"

"Gimana mau jelasin, orang nomornya aja nggak aktif dari tadi!"

"Yaudah besok omongin di sekolah aja" saran Kelvin.

"Arghh! Emang susah ngertiin cewek!"

"Putusin aja" sahut Kelvin asal sambil memejamkan matanya, membuat Dino langsung mendelik tajam ke arahnya.

"Ngomong gitu lagi, gue siram lo!" ancaman Dino membuat Kelvin hanya terkekeh.

Kritt!!

Dino langsung mengerem mobilnya dengan cepat. Membuat Kelvin otomatis membuka matanya karena kepalanya yang tadi terbentur dashboard mobil.

"Kenapa lagi ini?!" tanya Kelvin frustasi, baru saja dirinya akan beristirahat namun ada saja yang menganggu.

"Lo kenapa?" tanya Kelvin sekali lagi, saat melihat wajah Dino yang panik.

"Gue nabrak orang." jawaban Dino membuat mata Kelvin seketika melotot.

"Nabrak orang?!" Dino langsung mengangguk.

"Anjir! Kalau lo nabrak orang ya langsung tolong, jangan malah diem kek gini!!" Kelvin langsung mengambil jaketnya yang berada di jok belakang untuk menutupi kepalanya dari derasnya hujan.

"Vin," panggil Dino, namun percuma. Kelvin sudah keluar dari mobilnya terlebih dahulu.

"Ck!" Dino berdecak sebal, lalu turun dari mobilnya dengan menggunakan payung.

"Vin! Angkat aja ke mobil gue" suruh Dino.

"Vin, buruan!" ucap Dino sekali lagi, namun tak ada respon apapun dari Kelvin.

"Lo ken---" ucapan Dino terhenti, saat melihat wajah orang yang baru saja di tabraknya.

"Dia?" tanya Dino, Kelvin tak menjawab. Ia langsung menggendong gadis itu dan membawanya ke mobil dino.

*****

Setelah sampai di rumah Dino, Kelvin pun langsung membaringkan gadis itu di atas kasur.

"Ini gimana?" tanya Kelvin.

"Tenang aja, ada Bi Mirna" ucap Dino, "Bi, tolong gantiin baju cewek ini, kasian bajunya basah" ujarnya.

"Pakai bajunya siapa, den?"

"Baju punyanya Dina aja"

"Iya, den"

"Yuk, Vin. Kita keluar" ajak Dino. Kelvin pun melirik sekilas pada gadis yang sedang tak sadarkan diri itu. Lalu pergi keluar mengikuti langkah Dino.

"Gimana bisa?"

"Ya bisa ajalah" jawab Dino tak jelas.

"Iya gue tau, maksud gue kenapa bisa dia---"

"Dia orang yang mirip sama Kania kan, ada gunanya juga gue nabrak dia. Jadi kita bisa cepet tau semuanya" balas Dino.

"Tapi dia bakal baik-baik aja kan, Din?" tanya Kelvin nampak khawatir.

"Tenang, mungkin dia pingsan karena shock. Bahkan dia nggak luka sedikit pun"

"Gue penasaran siapa dia sebenernya"

"Bukan cuma lo, gue juga" aku Dino, "Makanya besok kita minta penjelasan dari cewek itu" sarannya.

"Oke."

****

Kelvin pun terbangun karena cahaya matahari yang menyilaukan matanya.
Sejak beberapa jam yang lalu, ia memutuskan untuk tidur di sofa yang berada di kamar yang sama dengan gadis semalam.

Ia mengubah posisinya menjadi duduk, lalu mengusap matanya karena masih mengantuk. Lalu tanpa sadar Kelvin mengarah ke arah ranjang yang berada di belakangnya.

Ranjangnya kosong? Apakah dia kabur? Gadis itu pasti sudah kabur!!

Selesai.

Thanks for reading all...

Publish on
19 Sep 2019

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now