Part 43

133 17 0
                                    

Happy reading guys❤️🍭

AUTHOR POV

"Hari ini spesial, buat kita"

Rania menahan agar tidak tersenyum, "Jelasin aja, jangan kode-kode segala"

"Nanti ajalah, mending kita makan dulu sekarang"

Tak lama kemudian, seorang laki-laki datang dengan membawa makanan.

"Gimana lo tau makanan kesukaan gue?" tanya Rania menatap penuh minat ke arah chicken cordon blue yang ada di hadapannya.

"Bukan cuma makanan, gue juga nantinya bakal tau semua tentang lo, tunggu nanti aja"

"Kalau gitu, kasi tau gue semua tentang lo, biar gue juga tau"

"Semua hal tentang gue udah gue ceritain ke lo, apa yang lo lihat dan denger, itulah gue"

Mereka berdua pun makan dengan tenang. Setelah selesai makan, Kelvin langsung menuju sudut rooftop dan mengambil sebuah gitar.

"Suara gue emang nggak terlalu bagus, tapi gue pengen nyanyiin sebuah lagi buat lo, semoga aja lo suka"

Rania tersenyum lalu mengangguk. Barulah Kelvin mulai memetik gitar nya.

Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
'Kan teramat panjang puisi
'Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berfikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini?

Aku selalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Dan telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Untukmu hidup dan matiku

Bila musim berganti
Sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci
'Ku 'kan tetap di sini

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu.

"Katanya nggak pinter nyanyi, tapi suaranya merdu banget gini" ujar Rania sambil bertepuk tangan bangga.

Kelvin tersenyum, mengabaikan pernyataan Rania tadi. Ia lalu berjalan menghampiri Rania, menggenggam tangan hangat milik gadis itu.

"Vi--vin?"

"Ran, gue emang bukan cowok romantis kayak Dino, gue juga bukan cowok yang bisa lakuin hal apa aja buat ceweknya kayak Rafa, juga bukan cowok posesif yang terang-terangan nunjukin takut kehilangan kayak Rama"

"Gue ya gue, cowok yang cuma bisa janji bakal selalu ada di samping lo apapun yang terjadi nanti."

Rania terdiam, merasakan genggaman lembut dan hangat milik tangan Kelvin, rasa hangat itu menelusup ke dalam hatinya, membuat jantungnya kini berdebar tak karuan.

Kelvin berjalan, mengambil sebuket bunga Lily yang sejak tadi belum ia berikan pada Rania.

"Gue tau ini telat banget, harusnya gue lakuin ini sejak dulu, sejak gue yakin bahwa perasaan gue ke lo nggak main-main Ran."

Kelvin berlutut di hadapan Rania, menyodorkan sebuket bunga Lily itu ke hadapan Rania.

Tiba-tiba Tumbler Lamp yang berada disana langsung menyala, membuat suasana malam ini semakin terang.

"Gue suka sama lo" ungkap Kelvin.

Rania tak bisa menahan untuk tidak tersenyum, hatinya berbunga-bunga, melihat bunga yang ada di hadapan Kelvin saat ini.

"Gue suka sama lo, ambil bunga ini kalau lo punya perasaan yang sama kayak gue, dan jadi pacar gue"

"Gue suka sama lo" balas Rania, namun belum mengambil bunga yang Kelvin sodorkan untuknya.

"Kalau gitu ambil bunga nya" pinta Kelvin.

Rania menggeleng, "Gue emang suka sama lo, tapi gue rasa, gue nggak pantas dapet hal berharga kayak gini"

Kelvin berdiri, "Apa lagi yang buat lo khawatir? Penyakit lo?"

"Iya" lirih Rania lalu menunduk, tak berani menatap wajah Kelvin.

"Lo takut gue nggak terima sama semua itu?" lagi-lagi Rania mengangguk.

"Kalau gue keberatan dengan penyakit lo, gue nggak akan lakuin hal ini sekarang"

"Ran dengerin gue, mau gimanapun lo, itu nggak akan ngerubah perasaan gue ke lo sedikitpun"

"Jangan khawatir tentang penyakit lo, karena gue nggak mempermasalahkan itu sama sekali, gue terima lo gimanapun keadaan lo"

"Lo bilang lo nggak pantas buat gue? Yang nentuin itu gue Ran, dan gue ngerasa lo sangat pantas dapetin hati gue"

"Gue cinta sama lo, nggak peduli apapun yang terjadi. Gue mau kita hadapi semuanya sama-sama, gue mau terima apapun yang ada di diri lo"

"Jadi? Apa lo masih ragu sama perasaan gue?" Rania menggeleng, merasa sangat bahagia mendengar ucapan Kelvin.

"So, Will you be my girlfriend?" tanya Kelvin, untuk kedua kalinya ia berlutut dan menyodorkan buket bunga Lily itu pada Rania, berharap dengan sangat agar Rania mengambilnya.

"Ran?"

Rania mengambil bunga yang diberikan Kelvin dengan senyuman dan wajah yang memerah, "I Will!"

Selesaii...

Thank you for reading guys!!❤️❤️

Publish on
19 Juni 2020


Back in Love✔ [COMPLETE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant