Part 21

202 29 3
                                    

Happy Reading ❤️❤️

AUTHOR POV

Lagi-lagi Kelvin mendekatkan diri ke arah Rania seraya berbisik,  "Kalau yang dibilang Dino bener, gimana?"

Rania terdiam, tak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh Kelvin.

"Bercanda Ran" lanjut Kelvin pada akhirnya, Rania pun kini bisa bernafas lega.

"Lanjut, Ran. Gue minta kue nya, tapi jangan di suapin ya, bebeb gue nanti cemburu" peringat Dino yang membuat teman-temannya greget ingin menghujat.

"Ada ya orang gr kayak Lo!"

"Siapa juga yang mau nyuapin lo ogeb!"

"Tangan masih utuh kan? Ambil sendiri sana!"

Dan ya, Dino hanya bisa menghela nafasnya pasrah.

****

Tak terasa kini sudah hari Jumat, hari yang di nantikan oleh 8 sekawan itu karena sebentar lagi mereka akan berlibur guna menghilangkan penat selama bersekolah.

"Bawa mobil masing-masing aja ya!!" ucap Rafa. Iya, kini mereka memang di haruskan untuk berkumpul di rumah Rafa, barulah mereka akan ke Villa bersama-sama.

"Kenapa nggak 1 mobil aja sih" keluh Kelvin.

"Sempit Vin" sahut Rama yang kini sudah masuk ke mobilnya, di ikuti juga oleh Sintya.

"Lo sama Rania ya! Bye sohibkuu!!" teriak Dino yang berjalan mendekati mobilnya bersama dengan Risa.

"Yuk, Ran. Masuk mobil" ajak Kelvin yang langsung di balas anggukan oleh Rania.

Setelah menempuh waktu perjalanan kurang lebih 1 setengah jam, mereka semua pun akhirnya sampai di sebuah Villa.

"Yuhuu!!" sorak Dino gembira.

"Sejuk banget ih"

"Rania mana, Kak?" tanya Vira yang tak melihat Rania di antara yang lainnya.

"Tidur, gue nggak tega bangunin" sahut Kelvin yang baru saja keluar dari mobilnya

"Kalau gitu gendong aja" sahut Rafa yang kini sudah mengeluarkan barang-barang nya.

"Gue bangunin aja deh" ucap Kelvin pada akhirnya, lalu kembali membuka pintu mobilnya.

"Ran, bangun" ucap Kelvin sembari menepuk pelan pipi Rania.

"Ran," panggilnya sekali lagi, namun tak ada pergerakan sama sekali.

"Rania bangun" panggil Kelvin lagi, kini ia bahkan sudah menepuk pipi dan pundak gadis itu.

"Ughh" Rania pun membuka matanya, ia merasa kaget karena posisi Kelvin yang sangat dekat dengan wajahnya, bahkan membuatnya bisa merasakan deru nafas Kelvin.

"Eh, sorry" ucap Kelvin yang sudah gugup, lalu menjauhkan wajahnya dari Rania.

"Iya nggak papa"

"Masuk woy! Jangan lama-lama dalem mobil berduaan! Nanti kita curiga!" teriak si biang onar, Dino Alvaro.

"Yuk buruan, itu mulut petasan udah mulai ribut." Rania pun mengangguk, lalu turun dari mobil dan menuju bagasi untuk mengambil barang-barangnya.

"Biar gue bantu" kini tas di tangan Rania sudah berada di tangan Kelvin.

"Thanks" ucap Rania yang dibalas anggukan oleh Kelvin. Lalu mereka berdua pun mulai memasuki Villa.

"Disini ada 4 kamar, jadi 1 kamar ada 2 orang ya!!" Rama memberikan instruksi nya.

"Gue sama bebeb Risa ya?"

Plakk!!

Sebuah pukulan telak mulai mendarat di kepala Dino.

"Lo sama gue!!" tegas Rama yang membuat Dino hanya terkekeh.

"Gue sama lo ya, Ran" ucap Vira yang hanya dibalas anggukan oleh Rania.

Mereka semua pun kini melangkah menuju kamar masing-masing untuk merapikan barang dan mengistirahatkan diri.

"Vir," panggil Rania saat dirinya dan Vira baru saja merebahkan diri setelah membereskan barang-barang.

"Kenapa?"

"Gue mau nanya, boleh?"

Vira terkekeh, "Tanya aja kali"

"Kenapa gue ngerasa kalau kalian semua nyomblangin gue sama Kelvin ya?"

Vira langsung menoleh ke arah Rania, bingung akan menjawab apa, "Hm, maaf kalau sifat kita udah buat lo risih atau gimana Ran. Niat kita cu--"

"Nggak papa, gue nggak risih kok. Cuma bingung aja gitu"

"Sebenarnya kita liat lo sama Kelvin itu cocok, dan apa lo tau setelah Kania pergi Kelvin bener-bener nggak tersentuh sama cewek lain. Dia bener-bener nggak bisa nyari pengganti Kania, sampai lo dateng dan ngerubah semuanya"

"Segitu cintanya ya Kelvin sama Kania?"

Vira mengangguk cepat, "Jelas, sampai-sampai ngelupain Kania itu hal tersulit yang harus Kak Kelvin lakukan, dan gue tetep ngerasa bersalah karena hal itu" lirih Vira, kini wajahnya sudah menunduk dan menunjukkan penyesalan yang mendalam.

"Ini bukan salah lo, Vir. Siapa yang mau kalau Kania pergi ninggalin kita semua" balas Rania lalu memeluk erat Vira.

Vira mencoba menahan air matanya, di peluk Rania saat ini tentu mengingatkannya dengan pelukan hangat Kania dulu.

"Gue cuma mau bantu Kak Kelvin buat buka hatinya lagi, dan nggak sembarang orang yang bisa buat itu" lirih Vira, masih berada di dalam pelukan Rania.

"Dan gue rasa, orang itu cuma lo"

Selesaii...

Thank you for reading guys❤️

Publish on
11 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang