Part 6

460 45 18
                                    

"Aku ingin kita bertemu lagi, meminta kejelasan atas semua masalah ini"

•••••

AUTHOR POV

Kelvin terbangun, terbangun dari mimpi yang terasa sangat nyata baginya.

"Apa ini petunjuk dari lo, Kan? Petunjuk kalau cewek itu bukan lo melainkan orang lain?" tanya Kelvin pada dirinya sendiri.

****

Kelvin terduduk di halaman sekolah, memandang lapangan basket yang biasa ia gunakan untuk latihan.

Dan di tempat ia duduk saat ini adalah tempat Kania biasanya duduk sambil menonton dirinya ketika bermain basket.

"Ternyata waktu itu berharga banget, andai aja semuanya bisa ke ulang lagi"

"Gue kangen saat-saat itu Kan, dimana ada lo disini. Saat dimana tawa lo selalu bahagiain hari-hari gue"

Kelvin melamun, namun tak lama kemudian sebuah tangan menyentuh pundak kanannya, berhasil mengagetkan Kelvin.

"Jangan galau mulu" Rama langsung duduk di samping Kelvin.

"Gue juga nggak pengen ada di situasi ini" balas Kelvin.

"Nyatanya setiap orang pasti bakal pernah ngalamin saat-saat kayak lo" Rama menghadap ke arah Kelvin, "entah karena kesedihan atas kehilangan seseorang ataupun masalah lainnya" lanjut Rama.

"Lo bener"

"Tapi lo jangan pernah nyerah, gue yakin semuanya pasti ada jalan keluarnya"

"Selama ada lo, Rafa dan Dino. Gue nggak akan pernah nyerah"

"Gue harap lo selalu kuat kayak gini dan jangan pernah tutup-tutupin masalah dari kita-kita"

"Pasti, karena cuma kalian yang gue punya sekarang."

*****

Malam ini Kelvin akan ke club malam bersama Rama dan Dino. Seperti biasa, hanya untuk melupakan semua masalahnya sejenak.

Setelah bersiap-siap, Kelvin menuruni tangga per tangga. Namun tanpa sengaja ia melihat Mama tirinya yang sedang membawa laki-laki lain ke dalam rumah.

Kelvin hanya menatapnya sekilas, hal ini bukanlah pemandangan yang mengejutkan, sudah biasa Alexa membawa lelaki lain ke rumah ini, tentunya Raditya tidak tau.

"Murahan," cibir Kelvin saat dirinya melewati Alexa, tentu saja Alexa dapat mendengarnya dengan jelas.

"Dan orang yang kamu sebut murahan adalah Mamamu sendiri"

"Nggak sudi gue!" balas Kelvin, lalu menuju pintu keluar rumahnya, malas melihat wajah Alexa yang sangat menyebalkan.

Di dalam mobil, Kelvin melajukan mobilnya di atas rata-rata sambil mencengkram kuat setir mobilnya.

"Jijik gue punya Ibu tiri kayak lo!!" umpatnya, lalu memukul setirnya untuk menyalurkan semua kekesalannya.

Krittt...

"Itu---" Kelvin langsung turun dari mobilnya, menghampiri seorang gadis yang sedang duduk sendirian di pinggir trotoar jalan.

"Lo?!" gadis itu langsung menatap Kelvin sekilas, lalu beranjak dari tempatnya.

Namun Kelvin dengan sigap menahan tangan gadis itu.

"Jangan pergi lagi!"

"Gue bingung sama semuanya! Tentang siapa lo! Apa hubungan lo sama Kania! Dan kenapa lo selalu ngehindar dari gue! Gue butuh jawaban itu sekarang!" tuntut Kelvin.

"Gue---gue nggak bisa jawab sekarang" Rania ingin pergi, namun Kelvin malah makin mencengkram kuat tangannya, tak membiarkan Rania pergi begitu saja.

"Lepasin gue!" Rania berusaha melepaskan tangan Kelvin dari tangannya, namun semuanya sia-sia.

"Kasi gue satu alasan, kenapa gue harus lepasin lo sekarang" bisik Kelvin.

"Karena itu kemauan gue! Dan lo nggak bisa nolak itu!"

"Tapi gue nggak akan turuti itu semua!"

"Lo apa-apaan sih?!" Rania yang jengah pun mulai membentak Kelvin.

"Lo yang apaan?! Lo dateng di hidup gue dengan wajah yang sama persis kayak Kania! Lalu sekarang lo selalu nyoba menghindar dari gue!" jelas Kelvin, "Lo pikir ini drama apaan?!".

"Lo ternyata sama persis sama yang di ceritain Kania," Kelvin langsung melotot tak percaya.

"Maksudnya?"

"Lo tipe orang yang nggak sabaran, dan cepet emosian!"

"Lo si---"

"Gue Rania, adiknya Kania!" Rania pun akhirnya memberitahu Kelvin, "Udah puas lo setelah tau semuanya?!" tanya Rania.

"Kenapa bisa?" Kelvin bingung sendiri, setahunya Kania tidaklah memiliki saudari.

"Ya bisa aja, Tuhan ngasi Mama gue bayi kembar. Lalu lahirlah gue dan Kania di rahim yang sama. Udah cukup penjelasan gue?" tanya Rania malas.

"Bukan itu maksud gue!!" Kelvin menatap kesal ke arah Rania, "Udahlah lupain aja! Sekarang gue mau nanya kenapa lo selalu ngehindar tiap ketemu gue" tanya Kelvin.

"Gue belum siap bahas Kania, dan seperti dugaan gue. Saat kita ketemu lo bakal nanya semua tentang hubungan gue dan Kania. Yang nantinya itu bakal buat gue sedih"

Kelvin hanya terdiam, masih mencerna semua cerita dari Rania.

"Mikir jangan kelamaan! Gue balik dulu!" Rania pun pergi dari hadapan Kelvin.

"TUNGGU!!" Rania berbalik, melihat Kelvin yang baru saja memanggilnya.

"Apa kita bisa ketemu lagi nantinya?" tanya Kelvin.

"Terserah takdir." jawab Rania.

Selesai untuk part ini...

Maaf karena aku udah lama banget nggak update cerita :(
Jangan lupa vote nya ya guys.
Thank youuu 💗

Publish on
13 oktober 2019

Back in Love✔ [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin