Part 35

149 20 2
                                    

Happy Reading ❣️

AUTHOR POV

"Perjodohan kita batal" ujar Alana tak lupa dengan senyuman yang tercetak di wajah cantiknya.

Kelvin menatapnya dengan tatapan tak percaya, "Serius?! Gimana bisa?" tanyanya tak mengerti, padahal Kelvin tak ada melakukan hal apapun yang menyebabkan batalnya perjodohan ini.

"Saya dan Alana sebentar lagi akan bertunangan" jawaban Vano lagi-lagi membuat Kelvin menatapnya dengan tak percaya, mengapa semuanya bisa terjadi tanpa pernah ia duga?

"Gimana bisa? Gue nggak ngerti sama sekali." ujar Kelvin.

Alana mengangguk paham, lalu mencoba menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir, sampai tak ada yang tertinggal sedikitpun.

****

Kelvin mengendarai mobilnya dengan santai, sesekali tersenyum sambil mendengarkan lagu yang terdengar sangat indah di telinganya.

Ini semua karena penjelasan Alana dan Vano beberapa saat lalu, penjelasan yang membuat Kelvin merasa sangat bahagia.

"Ran, tunggu gue" gumam Kelvin, mengarahkan stir mobilnya ke arah rumah Rania.

"Kelvin? Kenapa?" tanya Rania saat dirinya baru saja membuka pintu dan melihat wajah Kelvin yang sedang di selimuti kebahagiaan.

"Yuk jalan" ajaknya.

Rania mengerutkan keningnya, "Kemana?" tanyanya.

"Up to you"

Rania tersenyum, lalu mengangguk, "Masuk dulu, gue mau siap-siap"

Kelvin mengangguk, lalu masuk dan duduk di ruang tamu rumah megah Rania.

"Kapan lo nembak adik gue?" tanya Reyhan yang baru saja duduk di sebelah Kelvin.

Kelvin kaget, lalu menengok ke sebelahnya dimana Reyhan berada, "Emm--maunya sih secepatnya" jawabnya gugup.

"Secepatnya aja terus!" sindir Reyhan.

Kelvin lalu tersenyum penuh arti, "Ini serius, Kak. Secepatnya kok" jawabnya meyakinkan.

"Buruan ya, cewek tu butuh kepastian. Adek gue lo ajak jalan aja terus, kepastian nggak ada!"

Kelvin lalu terkekeh, "Lo tenang aja, Kak. Gue nggak bakal nyakitin hati adek lo. Gue cinta ama dia"

"Buktiin ya, gue tunggu!"

"Yaelah, percaya ama gue"

"Kalian ngomong apa?" pertanyaan Rania membuat kedua laki-laki yang tadinya sibuk mengobrol langsung menatap ke arah tangga.

"Ngomongin masa depan kalian" sahut Reyhan asal, namun berhasil membuat pipi Rania merona merah.

"Apaan sih lo?!" elak Kelvin tak terima, jujur sekali Reyhan ini, Kelvin yang malu kan jadinya.

"Udah nggak usah sok malu gitu, buruan berangkat. Jangan pulang malam, entar Papa marah" peringat Reyhan.

"Jam 10 adek lo udah di rumah kok" sahut Kelvin santai, sambil memasukkan handphone nya ke saku.

Reyhan melotot tajam, "Apaan jam 10?! Jam 7 udah harus pulang!"

Kini giliran Kelvin yang melotot, "Apaan jam 7?! Ini aja udah jam 6! Parah lo!" balas Kelvin tak terima.

"Yaudah jam 8" ujar Reyhan.

Kelvin menggeleng, "Jam 9 aja ya?" pintanya.

"Jam 8 atau nggak sama sekali?" tanya Reyhan yang membuat Rania dan Kelvin mengangguk spontan.

"Iya jam 8" ujar Rania pasrah, lalu menuju ke arah Reyhan guna menyalim tangan kakak satu-satunya itu, "Rania berangkat" pamitnya.

"Iya hati-hati, jagain adek gue ya" ucap Reyhan pada Kelvin.

"Pasti!" sahut Kelvin, lalu menarik lembut tangan Rania menuju ke luar rumah.

Namun baru saja sampai di depan pintu, Kelvin berbalik lagi menatap ke arah Reyhan, "Kak Rey!!" panggilnya.

Reyhan yang sedang menonton TV langsung menoleh, "Apa lagi?"

"Lo jangan di rumah aja, kemana kek gitu. Biar nggak terlalu kelihatan jomblo nya!!"

Reyhan terlihat kesal, tidak sadar diri sekali Kelvin itu, "Sial! Ngaca njir!" umpatnya.

"Gue udah ada gandengan! Lah lo mana?" goda Kelvin, membuat Reyhan sudah siap-siap ingin melemparnya dengan remote TV yang sedari tadi di genggaman nya.

Namun Kelvin jelas mengelak, sambil tertawa, ia menarik tangan Rania untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Kita mau kemana?" tanya Kelvin yang masih fokus pada stir kemudi nya.

Rania menoleh ke arah Kelvin, "Kan lo yang ngajak jalan" sahutnya.

"Terserah lo mau kemana, gue ngikut aja"

"Hhm kemana ya?" Rania bingung sendiri.

"Mau ke mall?" tanya Kelvin.

Rania menggeleng, "Jangan, pasti rame, gue nggak suka"

"Hhm cafe?"

Rania diam sejenak, lalu mengangguk, "Boleh deh, sekalian makan"

"Siapp!"

Kelvin langsung melakukan mobilnya ke arah Cafe favoritnya.

Setelah memesan makanan, tak menunggu lama makanan pun tersaji di hadapan mereka.

"Mau coba punya gue?" tanya Kelvin.

Rania terdiam, lalu mengangguk. Membuat sepotong steik langsung masuk ke dalam mulut Rania.

"Enak?" tanya Kelvin.

Rania mengangguk antusias, "Banget!"

Lalu mereka pun melanjutkan acara makan mereka, namun lagi-lagi Rania dibuat terkejut karena sapuan lembut jari Kelvin yang berada di dekat bibirnya.

"Eh?"

"Ada saos" jawab Kelvin sambil menunjukkan jari nya yang terkena saos dari bibir Rania.

"Makasih" ujar Rania.

Kelvin mengangguk, lalu kini dirinya yang dibuat kaget karena sebuah garpu berisi spaghetti tersodor tepat depan mulutnya.

"Ran?"

"Giliran, gue suapin"

Selesaii...

Thank you for reading ❤️

Publish on
5 Juni 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now