Part 33

156 20 2
                                    

Happy Reading ❤️

AUTHOR POV

Pagi Kelvin yang cerah ini, kini mendadak menjadi suram karena ulah Papanya yang selalu saja seenaknya.

Bagaimana tidak? Baru saja Kelvin melangkahkan kakinya menuju dapur, ia sudah melihat Alana yang sedang memasak bersama Alexa disana.

"Lho Vin, tumben udah bangun" sapa Alexa.

Kelvin hanya menatapnya malas, "Pengen aja" lalu pandangan Kelvin mengarah pada Alana yang juga sedang menatapnya, "Dia ngapain disini?"

"Aku---"

"Papa kamu yang nyuruh, katanya kamu juga harus deket sama Alana, makanya nanti kalian jalan bareng ya. Kemana kek gitu, mau ke mall atau taman juga boleh" jelas Alexa yang mengingat perkataan Raditya tadi.

"Harus?"

"Iyalah harus! Ini perintah Papa kamu! Kalau kamu mau ngomel, sana ke Papa kamu" balas Alexa yang membuat Kelvin melangkahkan kakinya menuju kamar Sang Papa.

"Pah," panggilan Kelvin membuat Raditya yang tadinya fokus menonton berita mulai melihat ke arah putra tunggal nya itu.

"Kenapa, Vin?"

Kelvin melangkahkan kakinya menuju Raditya, lalu duduk di sebelah Papanya.

"Papa ngapain nyuruh aku sama Alana jalan? Papa kan tau kalau aku nggak suka dia"

"Cuma jalan bareng apa salahnya sih, lagian kasian Alana udah kesini, percuma dong"

"Kelvin yang bakalan anter dia pulang"

"Jangan! Kalian jalan dulu, nanti sore kamu baru boleh anter dia pulang.  Katanya Alana, Om Aldo lusa ulang tahun, kamu sekalian bantu Alana beli kado"

"Tap---"

"Vin! Cuma beli kado!"

"Ok! Beli kado abis itu pulang!"

****

"Ini Alana yang masak semua?" tanya Raditya menatap kagum ke arah meja makan yang penuh dengan masakan kesukaannya.

"Tante Alexa, Om. Alana cuma bantu aja"

"Alana pinter banget masak lho, Mas. Padahal biasanya anak seumuran dia kan masuk dapur aja malas" sahut Alexa memuji Alana.

Kelvin yang melihat adegan itu hanya memilih untuk tetap diam sambil memakan makanannya.

"Hebat banget, Om jadi yakin kalau kamu sama Kelvin itu cocok"

Lagi-lagi Kelvin memilih untuk tetap diam, sedangkan Alana hanya tersenyum kecil, menghargai ucapan Raditya.

"Kamu nanti beli kado sama Kelvin ya, Lan"

Alana tak menjawab, ia melirik ke arah Kelvin yang sedari tadi hanya diam.

"Om udah bilang ke dia, jadi nanti kalian tinggal jalan"

"Iya, Om" sahut Alana pasrah.

****

"Kak," panggilan Alana membuat Kelvin yang tadinya sedang fokus menyetir menolehnya sekilas.

"Kenapa?"

"Lo nggak nyaman ya kalau kita jalan cuma berdua?"

"Lo pasti udah tau jawabannya" sahut Kelvin.

"Gini aja, lo ajak pacar lo. Nanti lo antar aja gue ke mall, setelah itu lo bebas jalan kemana aja bareng pacar lo itu" Alana mulai menjelaskan rencananya.

Kelvin terdiam, "Kak, gimana?" tanya Alana sekali lagi.

Kelvin langsung tersenyum, "Gue suka ide lo"

Tak lama kemudian.

Disinilah Alana, menunggu di dalam mobil Kelvin sementara Kelvin sedang masuk ke dalam rumah megah yang ada di hadapannya.

Kini Alana bisa melihat Kelvin yang sedang berjalan menuju mobil ini dengan menggandeng seorang wanita yang....yang hm tampak familiar di matanya.

"Rania? Haii!" sapa Alana dengan ramah seperti biasanya dari jok belakang.

Rania menoleh ke belakang, sedikit kaget melihat keberadaan Alana, "Lo...kenapa disini?"

"Papa gue nyuruh gue jalan bareng sama dia. Jadi ya gue ajak aja lo, Ran" jawab Kelvin.

"Berarti gue ganggu kalian" sahut Rania.

Alana menggeleng dengan cepat, "Nggak lah! Gue sama Kak Kelvin udah sepakat nggak akan setuju sama hubungan ini. Jadi nanti lo sama dia bisa jalan bareng, gue cuma nebeng ke mall doang, hehe" jelas Alana.

Rania langsung tersenyum, kagum akan sifat Alana. Padahal ia kira Alana akan menjadi saingannya, nyatanya semuanya malah tak sesuai bayangannya.

Sesampainya di mall, Alana turun terlebih dahulu dengan cepat.

"Kalian mau kemana?" tanyanya.

"Mau ke tempat lain, Rania nggak suka tempat ramai" jawab Kelvin.

"Iya, bising banget di mall" tambah Rania.

Alana malah terkekeh, "Oke, makasi tebengannya. Have fun yaa kalian!!"

Kelvin mengangguk, "Thank banget ya, Lan" ucapnya.

Alana mengangguk, "Santai aja kali, yaudah kalian buruan pergi, gue juga mau masuk, panas nih. Bye ya!!" Alana dengan buru-buru masuk ke dalam Mall.

Kelvin dan Rania yang melihat itu hanya tersenyum, "Beruntung orang yang di jodohin sama lo itu Alana. Dia baik banget" puji Rania serius.

"Lebih beruntung lagi kalau gue nggak di jodohin sama siapa-siapa. Biar gue cuma fokus ke lo" jawab Kelvin lebih serius.

Di dalam Mall, Alana tersenyum lega, bangga pada dirinya sendiri karena berhasil tak merusak hubungan antara Kelvin dan Rania.

Sejujurnya ia juga tak menyukai Kelvin, makanya sangat mudah untuknya melakukan semua ini.

Saat Alana sedang berjalan-jalan melihat beberapa kemeja di Toko fashion khusus pria, matanya mulai menangkap satu sosok yang sangat ia kenal.

"Pak Vano?" gumamnya.

Selesaiii...

Thank you for reading guys❤️

Publish on
1 Juni 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now