Part 16

196 27 1
                                    

Happy Reading all
Have a nice dayyy ❤️

AUTHOR POV

Vano yang melihat Rania berjalan bersama Kelvin juga tak kalah kaget. Ia langsung berjalan bersama seorang gadis untuk menghampiri Rania yang juga sedang menatapnya.

"Dia siapa?" pertanyaan itu secara langsung keluar dari bibir Rania.

"Dia---" Vano sendiri bingung akan menjelaskan apa, namun tiba-tiba gadis yang berada di sebelah Vano mengulurkan tangannya ke arah Rania.

"Haii, gue Alana" sapanya dengan antusias.

Rania mau tak mau membalas jabatan tangan Alana dengan ekspresi yang masih datar, "Rania" sahutnya.

Tiba-tiba ekspresi Alana langsung berubah, ia menoleh ke arah Vano yang sedang menatapnya.

"Yaudah kakak masuk dulu ya, Ran" pamit Vano lalu melirik ke arah Kelvin yang juga sedang meliriknya.

"Iya" sahut Rania singkat, padahal dia sebenarnya sangat ingin mengetahui siapa gadis yang sedang jalan bersama Vano tadi.

"Ran," panggil Kelvin menyadarkan lamunan Rania.

"Eh.. apa?"

"Yukk, yang lainnya pasti udah nunggu" ucap Kelvin yang hanya di balas anggukan oleh Rania.

****

"Yeayy kue dateng!!" sorakan dari teman-temannya langsung menyambut Kelvin dan Rania yang baru saja memasuki ruangan.

"Nggak usah heboh deh" tegur Kelvin yang melihat ke alay-an teman-temannya.

"Ran, duduk sini" Risa menepuk sofa yang berada tepat di sampingnya, membuat Rania langsung mengangguk dan menghampirinya.

"Gue kira lo nggak bakal dateng" ucap Sintya.

"Nggak ada alasan buat gue nggak datang" jawab Rania sambil terkekeh.

"Piring nya kok cuma 4?" tanya Kelvin pada teman-temannya.

"Yaudah bagi-bagi ajalah, kita-kita malu minjem piring banyak ke suster tadi" sahut Dino sambil membuka kue nya.

"Ya mana cukup, Bambang!" kesal Kelvin.

"Cukup, Vin. Lo mah nggak percaya"

"Gini aja, Dino sana Risa sepiring, Rama sama Sintya, gue sama Vira terus lo--"

"Gue sama Rania?"

"Iyupp" sahut Rafa.

"Nggak usah ngaco deh, biar gue yang minjem lagi"

"Malu, Vin. Ini aja udah minjem banyak"

"Kalian kenapa sih nggak bilang ke gue, kan gue bisa bawa dari rumah"

"Lupa, hehe" sahut Dino sambil memotong kue nya dan berjalan menuju Risa.

"Gue suapin, yang" Risa mengangguk, lalu menerima suapan dari Dino.

"Nahh gitu kan sweet, gue juga ah" Rafa langsung mengambil kue dan menyuapi Vira yang masih ada di atas ranjangnya.

Rama dan Sintya pun tak mau kalah, mereka juga mengikuti jejak keempat temannya yang lain.

Sedangkan Kelvin mengumpat kesal dalam hatinya, teman-temannya ini memang tak tau situasi, masa Kelvin juga harus menyuapi Rania? Pasti Rania tak akan mau!

"Vin, buruan makan. Entar keburu abis" ucap Sintya sambil menyuapi Rama.

Kelvin langsung melihat ke arah Rania yang masih saja duduk di sebelah Risa, ia ingin mendengar jawaban langsung dari gadis itu.

"Gimana, Ran"

"Ngikut aja" sahutnya, yang membuat keenam teman Kelvin sudah senyum-senyum tak jelas.

"Tuh Rania udah mau, buruan ambil kue nya. Entar keburu abis sama temen-temen lo yang pada kelaperan ini" sahut Dino yang membuat Kelvin langsung gerak cepat mengambil sepotong kue dan langsung duduk di sebelah Rania.

"Lo duluan" ucap Kelvin sambil memberikan sendok ke arah Rania.

"Lo aja" jawab Rania.

"Ladies first"

"Tapi--"

"Udahlah nggak usah ribet, saling suap-suapan aja" celetuk Dino yang terdengar menyebalkan di telinga Kelvin.

Namun sedetik kemudian, Rania langsung melahap sesendok kue yang di bawakan oleh Kelvin, sebagai tanda bahwa dirinya bisa makan sendiri.

"Giliran lo" ucap Rania sambil menyerahkan sendoknya pada Kelvin.

"Suapin dong, yang" celetuk Dino dengan suara yang di imut-imut kan, membuat Rama langsung melempar bantal ke arah kepalanya.

"AWHH!"

"Jijik njir" hujat Rama setelah melempar bantal ke arah Dino.

Rafa yang melihat itu langsung tertawa melihat kegilaan teman-temannya.

"Nav, seru kan suap-suapan gini ya" Rafa mengedipkan matanya ke arah Vira sebagai sebuah tanda.

"Seru lah, makin mempererat hubungan kita. Sweet dan juga hemat piring" sahut Vira yang membuat Rafa terkekeh gemas.

"Nggak mau nyoba, Vin, Ran?" tanya Sintya yang dibalas gelengan tegas oleh keduanya.

"Yahh, sayang lho. Kesempatan di buang-buang gini. Padahal kan kalian pasti jarang di suapin" ucap Dino dengan nada sedihnya, membuat Kelvin yang geram langsung mengenai wajah Dino dengan kue yang ada di tangannya.

"Muka gue njirr!" kesal Dino tak terima, padahal baru saja semalam dirinya melakukan perawatan wajah menggunakan masker.

"Makanya jangan ngaco!! Udah abis nih kesabaran gue" balas Kelvin sambil terkekeh.

"Lo---" perkataan Dino tiba-tiba terhenti saat sebuah tangan menyapu lembut wajahnya, menghilangkan jejak kue tadi.

"Makasi sayangnya Dino" ucap Dino sambil tersenyum manis ke arah Risa.

"Makanya lo jangan rese deh, udah tau Kelvin lagi kesel" balas Risa.

"Kan---"

Dino dan teman-temannya langsung melongo tak percaya dengan apa yang  baru saja mereka lihat.

"Ran?" sedangkan Kelvin jauh lebih kaget daripada keenam temannya. Bagaimana tidak? Di hadapannya saat ini sedang ada Rania yang menyodorkan sesendok kue ke arah mulutnya.

"Gue suapin"

Selesaii....

Thank you for reading all❤️❤️

Publish on
5 Mei 2020



Back in Love✔ [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin