Part 20

185 29 7
                                    

Happy Reading guys ❤️❤️

AUTHOR POV

"Happy birthday, Rania"

Rania tersenyum, ternyata kejutan ulang tahunnya dimulai malam ini.

"Makasih," balasnya.

Kelvin lalu melirik kue yang sedang di bawanya, "Tiup lilinnya" suruh Kelvin yang langsung dibalas anggukan oleh Rania.

Rania pun berdoa dan tak lama kemudian lilin itu di tiupnya.

"SURPRISEE!!" semuanya pun keluar dari tempat persembunyian mereka sambil membawa beberapa balon, ada juga yang meniupkan terompet agar suasana semakin meriah.

Rania menatap kagum ke arah semuanya, ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka semua terlalu luar biasa, dan Rania terlalu bahagia.

"Happy birthday anak Papa" Revan mendekat, lalu memberikan Rania ciuman di kening nya. Rania yang terlalu bahagia langsung memeluk erat Papa nya.

"Makasih, Pah. Ran suka banget"

Revan mengangguk, lalu melepas pelukannya pada Rania.

"Mereka semua yang punya ide" ucap Revan menatap semua teman-teman Rania.

Rania pun mengangguk, lalu tersenyum, "Makasi banget buat kalian" ucapnya.

Vira, Sintya dan Risa pun memeluk Rania secara bergantian.

"Masih ada kejutan lagi lho tapi" ucap Sintya yang membuat Rania terlihat bingung.

"Apaan?"

Dino dan Rama pun mengambil boneka dan buket bunga yang tadinya mereka sembunyikan, lalu memberikannya pada Kelvin.

"Good luck," bisik Rama.

"Tuh, Ran. Kelvin sweet banget kan" celetuk Dino.

Rafa yang berada di samping Kelvin langsung mendorong-dorong sahabatnya agar segera mendekat ke arah Rania.

Kelvin mendekat, lalu dengan gugup ia memberikan boneka dan buket bunga itu pada Rania.

"Buat lo" ucap Kelvin yang membuat Rania dengan senang hati menerimanya.

"Thank you" balasnya.

"Ah nggak romantis!" keluh Dino merasa kesal dengan Kelvin.

"Emang lo mau Kelvin gimana? Bilang 'ini buat lo sayang'?" tanya Sintya jengah.

"Kalau bisa sih iya" jawab Dino cengengesan membuat Kelvin langsung melayangkan tatapan tajamnya.

"Udahlah, mending potong kue nya sekarang aja, Ran" suruh Reyhan.

"Nggak sabar makan kue nih pasti" celetuk Dino.

"Peka banget sih lo" balas Reyhan.

Rania pun memotong kue, potongan pertama ia berikan untuk Revan, lalu potongan kedua tentu saja untuk Reyhan, yang kini jadi pertanyaan, potongan ketiga untuk siapa?

"Vin, maju!" Rama langsung mendorong badan Kelvin agar mendekat ke arah Rania.

Kelvin tentu saja langsung protes, "Kok gue?!" tanyanya kesal.

"Ran, potongan ketiga buat Kelvin kan? Iya kan? Iya aja udah" sahut Dino.

Rania berpikir keras, lalu mau tak mau mengangguk, "Iya deh," balasnya.

"Tuh kan! Buruan maju" Rama kembali mendorong-dorong tubuh Kelvin agar mendekat ke arah Rania.

"Suapin!"

"Suapin!!"

"Diem bisa nggak?!" kesal Kelvin karena mendengar sorakan temannya yang tak tau malu itu.

"Suapin, Ran" ucap Dino selirih mungkin, agar Kelvin tak mendengarnya, namun tetap saja lirihan Dino terdengar sangat jelas di telinga Kelvin.

"Mau gue tabok lo pake kue?!" Dino menggeleng mendengar pertanyaan Kelvin.

"Gue makan sendiri aja" ucap Kelvin sebelum Rania memberikannya suapan kue.

"Yah nggak seru" kesal Dino kembali.

"Tapi kalau lo mau suapin, gue terima aja" lanjut Kelvin yang membuat Rania terkekeh.

Tak lama kemudian sesuap kue pun terarah ke hadapan bibir Kelvin, Kelvin tersenyum, lalu melahap kue yang Rania suapkan untuknya.

"CIEEE!!"

"SWEETT IH!!

"ADUH DUH!!"

Sorakan semua temannya hanya di anggap angin lalu oleh Kelvin dan Rania.

Kelvin lalu mendekat ke arah Rania, "Maklumin ya, mereka rada gesrek" bisiknya.

Rania hanya terkekeh, tak lama kemudian langsung mengangguk.

"Lo nyatain cinta ke Rania, Vin?!"

"Seriosly?!"

"Gercep amatt!" kaget Dino, Rama dan, Rafa secara bergantian.

"Nggak usah fitnah!" ketus Kelvin.

"Kalau bener juga nggak papa kali" celetuk Reyhan.

"Calon kakak ipar lo udah bersabda, Vin!! Tunggu apalagi coba?!"

"Iya bener! Kak Rey, lo dukung Kelvin kan?" pancing Rafa.

Reyhan mengangguk antusias, "100%!!" serunya.

"Yuhuu!!"

"Apaan sih kalian!" kini Rania yang melayangkan protesnya.

"Sudah-sudah, kalian jangan godain mereka terus, kasian itu mukanya udah merah" kini Revan yang memberikan peringatan.

"Malu-malu kucing ya kalian?"

"Ciee salting!!"

"Kalau nggak suka biasa aja kali"

"Eh btw tadi Kelvin bilang dia suka sama lo tau, Ran!" fitnah Dino, "Sumpah gue aja awalnya nggak percaya! Tapi dia bilang malu kalau mau ungkapin ke lo, nggak gantle kan dia?!" lanjutnya.

Plukk!!

"Anjirr muka gue!!" teriak Dino saat sepiring kue mendarat mulus di wajahnya.

Sedangkan yang lainnya tak ada yang berniat membantu, hanya melihat dan mentertawakan Dino saja sudah cukup bagi mereka.

Lagi-lagi Kelvin mendekatkan diri ke arah Rania seraya berbisik,  "Kalau yang dibilang Dino bener, gimana?"

Selesaii..

Thank you for reading❤️

Publish on
10 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن