Part 29

158 24 2
                                    

Happy Reading all..
Have a nice dayy!!❤️

AUTHOR POV

"YUHUU! ABANG DATANG!" dengan tak tau malunya Dino langsung memasuki kamar milik Rafa.

"Mana nasi gorengnya? Kalau nggak bawa, jangan masuk!" Rafa langsung menaruh stick PS nya dan berjalan menghampiri Dino.

Sedangkan Dino mengangkat tinggi-tinggi sekantong plastik yang sedari tadi dibawanya.

"Tenang! Abang Dino selain baik hati juga pantang ingkar janji. Yu---"

"Lho?" kaget Rama saat melihat Risa, Sintya, Vira dan Rania memasuki kamar Rafa, tak menyangka jika gadis-gadis itu akan ikut.

"Lo ikut, Nav? Kok nggak bilang gue? Kan bisa gue yang jemput" ujar Rafa.

Dino lalu duduk, "Yaelah santai aja kali, Raf. Tadi gue jemput Vira juga di rumahnya Rania" sahut Dino.

Rafa mengangguk, "Kalian duduk dulu, gue ambilin sendok sama minuman" ujar Rafa.

"Kak gue bantu" sahut Vira.

Rafa mengangguk, "Yuk" jawabnya.

Rafa pun membuka pintu kamarnya, saat membuka pintu kamar, ia melihat Rizky yang kebetulan tengah lewat di hadapannya.

"Ngapain, Kak?" tanya Rizky basa-basi, lalu pandangannya beralih ke arah Vira yang berada tepat di sebelah Rafa.

Ia tersenyum miris, karena gadis yang kini telah menjadi kekasih dari kakaknya itu masih saja menempati sebagian dari ruang hatinya.

"Mau ambil minum, yuk Nav" ajak Rafa sekali lagi, saat melihat pandangan adiknya itu tak lepas dari Vira.

"Iya" jawab Vira seadanya, lalu berjalan mengikuti langkah Rafa.

"Kenapa lo bisa ikut, Ran?" tanya Kelvin yang baru saja duduk lesehan di sebelah Rania.

Rania tersenyum, "Itu Kak Dino tiba-tiba aja jemput ngajakin kesini dan kebetulan juga ada Vira"

"Biar makin rame aja" sahut Dino sambil memainkan handphone nya.

Tak lama kemudian Rafa dan Vira pun datang dengan beberapa sendok dan minuman di tangan mereka.

"Buruan makan! Laper nih gue" keluh Dino.

Rama mencibir, "Kelakuan lo kek orang nggak makan sebulan!"

"Gue diet! Belum makan dari pagi!" jawabnya, lalu memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Diet? Bukannya lo di sekolah makan 2 piring? Pulang sekolah juga numpang makan di cafe nya Rafa!" cerca Kelvin.

Dino mendengus kesal, "Jangan bongkar rahasia dong!" kesalnya.

"Eh btw, selesai makan enak nya ngapain nih?" tanya Risa.

"Kak, film horor yang kita beli tadi mana?" tanya Vira pada Rafa.

"Itu di sebelah kasur, nonton horor aja gimana?" usul Rafa yang di balas anggukan antuasias oleh semuanya.

Seperti rencana mereka tadi, kini film horor lah yang menamani mereka.

Rafa, Vira, Rania dan Kelvin duduk di sofa sedangkan sisanya memilih untuk duduk lesehan di bawah karpet.

"Raf, cemilan lo kurang nih kayaknya"  protes Dino.

Rafa mendengus kesal, "Yaelah, film baru aja dimulai, cemilan udah keburu abis" omel Rafa, namun tetap beranjak menuju kulkas nya untuk mengambil beberapa cemilan untuk sahabatnya yang masih saja kelaparan itu.

"Nih makan, kalau kurang jangan minta lagi" peringat Rafa yang tentu hanya candaan sambil memberikan beberapa cemilan dan minuman kotak untuk Dino dan juga Rama.

"Cukup kok cukup. Lo sih, Ram. Rakus banget! Kasian snack nya Rafa abis banyak!" ujar Dino yang malah menyalahkan Rama.

"Anjir gue cuma makan pop corn! Ini aja belum abis bagi dua sama Sintya. Lo sendiri udah ngabisin berapa banyak? Ngaca please!" cerca Rama yang hanya dibalas kekehan oleh Dino.

Film semakin tegang, membuat keadaan semakin hening dan semuanya fokus menonton.

"Ngantuk, Nav? Sini senderan" Rafa menepuk bahunya, menyuruh agar Vira meletakan kepalanya di bahu Rafa.

Tak menunggu lama lagi, kepala Vira pun telah bersandar di bahu kokoh milik kekasihnya.

Rama memberi kode pada Kelvin"Vin! Buruan praktekin!!" suruh Rama.

Kelvin yang sedari tadi fokus menonton, kini menoleh pada Rama, "Praktekin apa?" tanyanya bingung.

"Ajarannya Rafa"

"Ajaran apa sih?" tanya Kelvin yang masih saja tak mengerti.

"Susah ngomong sama orang kelamaan jomblo!" sahut Dino sambil mengunyah snack nya.

Rama mendengus kesal, berusaha lebih sabar untuk mengajarkan sahabatnya yang satu itu, "Liat tuh Rafa" suruhnya.

Kelvin pun melihat Vira yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu Rafa.

Kelvin langsung manggut-manggut,"Ohh" ucapnya singkat.

Rama berdecak sebal, "Buruan" suruhnya tak sabaran.

"Ran," panggil Kelvin.

Rania langsung menoleh, "Kenapa?" tanyanya.

Tanpa aba-aba, Kelvin langsung menarik lembut kepala Rania agar bersandar di bahunya.

"Eh?" kaget Rania saat mendapat perlakukan seperti itu oleh Kelvin.

"Senderan aja, biar romantis" bisiknya tepat di telinga Rania

Selesai....

Thank you for reading guys❤️

Publish on
23 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now