Part 31

164 19 0
                                    

Happy Reading❤️

AUTHOR POV

"PAH!!" panggil Kelvin pada sosok Raditya yang sedang duduk sambil mengobrol dengan Alana dan pria paruh baya di sebelahnya.

Raditya tersenyum memandang Kelvin, "Duduk dulu sini, di sebelah Papa" suruh Raditya.

Kelvin mau tak mau mengangguk, lalu duduk tepat di sebelah Raditya.

"Nah kenalin ini namanya Om Aldo" ujar Raditya.

Kelvin mengangguk dan tersenyum tipis sembari mencium tangan Aldo, "Kelvin, Om" ucapnya sopan.

"Kalau yang di sebelahnya Om Aldo kamu udah kenal kan" ucap Raditya sambil terkekeh bersama Aldo.

Sedangkan Alana dan Kelvin tetap memasang wajah datar mereka.

"Kenapa Papa nyuruh aku kesini?" tanya Kelvin to the point.

"Papa kan udah bilang tentang perjodohan kamu sama Alana beberapa hari yang lalu"

Kelvin mendengus kesal, bukannya ia juga sudah bilang pada Papa nya kalau ia jelas menolak perjodohan ini?

"Terus?" tanya Kelvin yang masih saja tak paham dengan situasi ini.

"Kamu juga perlu kenal lebih dekat sama Alana dan Papanya kan"

Kelvin manggut-manggut, kini ia sudah mengerti alasan mengapa dirinya di suruh kesini.

Alana menatap Aldo, lalu membisikkan sesuatu. Tak lama kemudian Aldo mengelus tangan Alana, meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.

"Pah kita perlu lurusin semuanya! Biar nggak ada kesalahpahaman apapun"

"Maksud kamu?" tanya Raditya tak paham.

Kelvin menatap ke arah depan, dimana Aldo dan Alana duduk.

"Maaf, Om. Ini salah paham, saya udah bilang sebelumnya kalau saya nggak terima perjodohan ini dan sepertinya anak Om juga tidak menerima ini, sama seperti saya" jelas Kelvin menatap penuh harap ke arah Aldo.

"Vin! Kita udah bahas ini kemarin!" ujar Raditya memberi peringatan.

"Tapi pembahasan itu cuma mengandalkan satu pihak! Papa nggak pernah minta pendapat Kelvin! Papa selalu berbuat semau Papa tanpa mikirin Kelvin"

"Papa udah bilang, ini untuk kebaikan kamu. Kamu bisa nggak sih ngertiin papa dikit aja?!"

"Papa juga harus ngertiin aku dan Alana. Yang ngejalanin ini aku dan dia, Pah! Bukannya Papa, Om Aldo atau yang lainnya!"

"Papa udah ngatur semua tentang masa depan kamu, Papa peduli sama kamu. Jadi kamu tinggal turutin apa yang Papa bilang, Papa jamin kamu bakal bahagia!"

Kelvin menggeleng, "Bahagia aku bukan di Alana dan bahagianya Alana juga nggak ada di aku!"

Aldo dan Alana hanya terdiam memandang perdebatan antara ayah dan anak tersebut.

"Pah," panggil Alana pada Aldo.

"Seharusnya kalau Kelvin nggak mau, kita bisa pertimbangkan ini lagi, Dit" ujar Aldo menjadi penengah.

Raditya menggeleng, "Kita udah buat rencana ini sejak awal, dan apapun yang terjadi, ini harus kita lanjutkan"

Alana mendengus kesal, mengapa Papanya Kelvin tetap memaksa? Padahal gadis lain yang lebih dari dirinya itu banyak!

"Om maaf, tapi yang Kak Kelvin katakan memang benar, Om. Maaf sebelumnya, tapi Alana memang dari awal kurang setuju" kini Alana mulai angkat suara, ia tak bisa membiarkan Kelvin berjuang sendiri, bukan?

Raditya menggeleng, "Om tau, untuk saat ini kalian jelas nolak karena kalian belum ada perasaan apapun. Tapi bukannya cinta datang karena terbiasa? Semakin biasa kalian bersama, cinta akan tumbuh dengan sendirinya" jelas Raditya berusaha meyakinkan.

"Papa benar, definisi cinta emang gitu. Tapi bukannya cinta juga nggak bisa di paksa ya? Kelvin sama Alana nggak saling suka dan kalau Papa tetap maksa, kita nggak tau ke depannya gimana, Pah!"

Aldo menghela nafasnya pasrah, "Om tau kalian nggak saling suka. Tapi kalian berusaha saling suka nggak ada salahnya kan? Kalau emang benar-benar nggak bisa, kita bisa pertimbangkan ini lagi"

Kelvin menarik nafasnya dalam-dalam, "Maaf, Om. Saya sudah memiliki kekasih" ujarnya dengan mantap, membuat Aldo menatapnya dengan raut terkejut.

"Siapa pacar kamu? Jangan bohong, Vin!" tegas Raditya.

"Perlu Kelvin bawa kehadapan kalian sekarang?" tanyanya menantang, mungkin ia memang harus mengikuti cara Rafa dulu.

Alana tersenyum melihat keterdiaman Raditya dan Papanya.

"Alana juga!" sahutnya ikut-ikutan.

Aldo dan Raditya kembali menatap putra dan putrinya tak percaya. Mengapa semuanya jadi begini?

"Jadi gimana? Bisa batalkan semuanya?" tanya Kelvin dengan dingin.

"Vin--"

"Pah! Sesuatu yang dipaksa nggak akan berakhir baik, dan Papa seharusnya tau itu!"

"Alana dan Kelvin udah punya pasangan masing-masing, Om, Pah! Jadi tolong batalkan ya" pinta Alana.

Aldo dan Raditya saling memandang, kemudian menghela nafasnya dengan berat.

"Kalian harus lanjutkan ini, apapun yang terjadi!" ucap Raditya dengan egois, membuat Alana dan Kelvin menatapnya dengan tak percaya.

Aldo hanya terdiam, memandang penuh prihatin ke arah Putri satu-satunya.

"Nggak guna ngomong sama Papa!" Kelvin langsung meninggalkan ketiga orang yang sedang duduk disana. Malas melakukan hal yang tak ada guna nya.

Dia sendiri sudah bingung harus berbicara menggunakan bahasa apa dengan Papa nya sendiri agar Papa nya bisa memahami perasaan nya sedikit.

Sedikit saja, yang Kelvin butuhkan hanyalah pengertian Raditya terhadap dirinya.

Namun nyatanya, semua sangat sulit diraihnya.

Selesai....

Thank you for reading ❤️❤️

Publish on
29 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now