Part 12

376 35 11
                                    

Happy Reading💖

AUTHOR POV

"Mau bicara apa?" Tanya Rania saat Kelvin baru saja duduk di sofa miliknya.

"Lo kenal Navyra kan?" Rania mengangguk mendengar pertanyaan Kelvin.

"Sekarang dia lagi sakit"

"Hubungannya sama gue?"

"Gue mohon sama lo, jenguk dia sekali aja"

"Kenapa harus gue?"

"Lo tau, dia sakit karena kepikiran kata-kata lo hari itu" Rania terdiam, "Please jenguk dia sekali aja" bujuk Kelvin.

"Apa ini pembicaraan yang lo anggap penting?" tanya Rania sinis.

"Mungkin ini nggak penting bagi lo,tapi ini itu penting bagi banyak orang. Setelah denger kata-kata lo hari itu, Vira langsung berubah drastis, dia ngerasa sangat bersalah sama lo" jelas Kelvin.

"Gue tau dia nggak salah,tapi entah kenapa gue belum siap ketemu dia. Ngeliat mata Kania ngebuat gue---"

"Gue ngerti, tapi gue mohon sama lo. Kasian Vira, gue tau pasti sebenarnya lo nggak tega nyakitin dia dengan kata-kata lo"

Lama Rania terdiam, jujur ia bingung akan menjawab dan melakukan apa.

"Ran?"

"Oke, besok gue jenguk dia" final Rania, membuat Kelvin akhirnya tersenyum lega.

****

Keesokan harinya.

Sesuai dengan rencana mereka kemarin, Kelvin pun mengantar Rania ke rumah sakit tempat Vira di rawat.

Kini mereka telah sampai di depan pintu ruang rawat Vira.

"Ayo masuk" ajak Kelvin.

Baru saja mereka masuk, terlihat Vira yang sedang makan dengan di suapi oleh Rafa.

Vira terdiam melihat kedatangan Rania, sedangkan Rafa tersenyum melihat Kelvin. Sepertinya rencana mereka kali ini berhasil.

"Hai" Rania mendekati ranjang Vira.

"Eh? Lo...lo ngapain ke sini?" tanya Vira canggung.

"Gue---" Rania melirik Kelvin sekilas, Kelvin langsung mengangguk.

"Gue mau minta maaf, maaf karena ucapan gue waktu itu"

Vira tersenyum, akhirnya masalah yang selama ini ia pikirkan berakhir juga.

"Lo nggak perlu minta maaf, karena lo emang nggak salah" balas Vira.

Rania tersenyum lalu mendekat ke arah Vira.

Tanpa semua orang duga, Rania memeluk erat Vira, sangat erat.

"Gue pengen sekali aja ngerasain gimana rasanya meluk seorang sahabat" lirih Rania karena selama ini ia tak pernah mempunyai sahabat seorang pun.

"Sekarang gue sahabat lo Ran, kita sahabatan"

"Lo bisa anggap gue sebagai Kania, walaupun gue nggak bakal bisa ganti posisi dia sepenuhnya"

"Dengan lo maafin gue dan mau jadi sahabat gue aja udah lebih dari cukup. Gue nggak minta hal apapun lagi" ucap Vira.

"Kita sahabatan?" Rania menunjukkan jari kelingkingnya, dan Vira pun mengaitkan jari kelingkingnya di jari Rania.

Itulah lambang persahabatan mereka.
Sedangkan Kelvin dan Rafa yang melihat hal itu turut senang.

Karena sekarang semuanya akan terasa damai.

Tak lama kemudian yang lainnya pun datang.

Rama datang dengan Sintya, dan Dino tentu saja dengan Risa.

"Lo?" Risa kaget melihat Rania yang sangat mirip dengan Kania. Ia tak menyangka bahwa yang di ceritakan Sintya memang benar.

"Kenalin Ran, ini temen-temen gue" Kelvin mulai memperkenalkan keempatnya, sedangkan Rania hanya membalasnya dengan senyuman.

"Gue nggak nyangka kalau kalian bener-bener mirip, mirip banget sumpah!!" Risa terlihat heboh sendiri.

"Iyalah sayang, namanya juga kembar"

"Oh iya Vira, gimana keadaan lo?" Tanya Sintya yang mendekati ranjang Vira, di susul juga oleh Risa.

"Udah, jauh lebih mendingan dari kemarin-kemarin"

"Syukur deh, khawatir gue sama lo yang kemarin"

"Udahlah, semuanya juga udah lewat. Sekarang Rania sama Vira udah baikan dan jadi sahabat" ucap Rafa.

"Berarti kalau Vira udah sahabatan sama Rania, kita juga dong?" tanya Risa.

"Gue sahabat kalian" sahut Rania tetap tersenyum.

"Akhirnya baikan juga semua. Nih Abang Dino bawa cemilan untuk kalian semua" Dino menaruh sekantong cemilan yang ia bawa.

"YEAYY!!"

"Lo bawa roti nggak Din?" Tanya Rafa.

"Bawa, tuh ambil aja"

Rafa langsung mengambilkan roti dan memberikannya untuk Vira karena Vira tentu saja tak boleh memakan snack.

"Kamu makan sekarang ya, tadi kan cuma makan dikit"

"Iya tapi suapin" balas Vira.

Puk... Puk... Puk..

Dino menepuk-nepuk tangannya di udara, seolah-olah sedang menepuk nyamuk.

"Kita jadi nyamuk guys!"

"Lo aja, gue bukan nyamuk. Iya kan yang?" Tanya Rama pada Sintya yang langsung dibalas anggukan.

"Kamu anggap aku apa?!" Risa terlihat kesal dengan Dino.

"Nggak sayang, aku salah ngomong. Bukan kita yang nyamuk!" Dino mulai membela dirinya

"Nggak usah ngeles kamu! Jujur aja, kamu nggak anggap aku pacar kamu kan? Iya kan?!"

"Nggak gitu sayang"

"Terus tadi kamu ngapain bilang kita nyamuk, serasa jomblo tau nggak!!"

"Ih kamu nggak jelas deh sayang, pms ya?" tuduh Dino, membuat Risa makin melototkan matanya.

"Kamu jangan ngalihin topik deh!! Kalau salah ya ngaku aja!"

"Aduh iya deh maaf-maaf sayang, jangan ngambek ya?"

"Iya!"

"Ris, Din. Bukan kita yang jadi nyamuk" ucap Sintya tiba-tiba.

"Terus?" tanya Risa.

Rama, Sintya dan Dino sama-sama melirik ke arah dua orang yang sedang melihat mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kelvin dan Rania?"

Hayoo!!

Ada yang setuju mereka jadian nggak? Ayo lah setuju ajaa.

Jangan lupa vote nya yaaa.

Salam author ❤❤

Publish on
11 Januari 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now