Part 14

330 34 1
                                    

Happy reading guys!! 💖

AUTHOR POV

"Yes Kelvin!!"

"Akhirnya yang gue tunggu-tunggu nih!" sorak Rafa dan Dino secara bergantian.

"Cepetan anjir!"kesal Kelvin.

"Santai bro, Raf cepetan!"

"Truth or dare?" tanya Rafa.

"Udah dare aja, dari tadi kan truth mulu"

"Iya dare aja" balas Rania.

"Ok dare!"

"Yaelah baru Rania yang nyuruh langsung mau"

"Bukannya gitu ogeb!"

"Yaudah gue kasi lo tantangan, bentar gue mikir dulu" Rafa nampak memikirkan sesuatu, "Apaan ya?" tanya Rafa pada Dino dan Rama.

"Sini Raf," Dino langsung membisikkan sesuatu pada Rafa, Rafa pun akhirnya mengangguk setuju.

"Kok gue nggak yakin ya" ucap Kelvin mulai curiga.

"Tenang Vin, lo bakal suka. Gampang ini mah" Dino berusaha menenangkan Kelvin.

"Ya cepetan kasi tau!"

"Genggam tangan Rania sampai permainan ini selesai!"

Kelvin dan Rania langsung tersentak kaget. Apalagi Rania, kini ia sudah menatap Kelvin dengan pandangan ragu.

"Kenapa gitu? Nggak bisa lah!" protes Kelvin.

"Jelas bisa lah! Kan intinya tantangan!"

"Iya Vin, gampang kan? Udah lakuin aja"

"Tapi---"

"Tapi apalagi?"

"Gue nggak tau Rania mau apa nggak?"

"Gimana Ran, lo mau kan ya? Please" bujuk Risa.

"Iya Ran, biar seru"

"Hhm iya deh" jawab Rania yang diberi sorakan oleh semuanya.

Dino tiba-tiba bangkit dari duduknya menuju ke arah Kelvin dan Rania. Lalu ia mengambil tangan Rania dan meletakkanya di paha Kelvin.

"Pegang Vin, jan sampe lepas"

"Asik nih"

Rania menatap Kelvin dan tersenyum, Kelvin yang merasa tak enak karena ulah teman-teman gilanya ini langsung meminta maaf.

"Sorry banget" bisik Kelvin yang hanya di balas anggukan oleh Rania.

"Pake bisik-bisik segala lagi"

"Jangan-jangan Kelvin bilang i love you ke Rania!! Sumpah kok lo sweet banget sih?!" heboh Risa.

"Nggak lah njir! Lo mah suka fitnah!"

"Kalau bener juga nggak papa kali Vin" balas Rama.

"Udahlah lanjut aja game nya"

Dan game pun berlanjut hingga 1 jam kedepan.

"Gue balik ya, sekalian nganter Rania" pamit Kelvin.

"Yoi bro! Ati-ati lo" ucap Rafa.

"Vin," panggil Dino.

"Apaan lagi?"

"Gue tunggu kabar kalian selanjutnya yak!"

"Kabar apaan?" kini Rania yang bertanya.

"Iya pokoknya kabar tentang kalian lah" Dino langsung mendorong Kelvin dan Rania menuju pintu keluar, "Udah kalian lanjut berduaan lagi aja. Byee gais!!" ucapnya, setelah itu dengan sadisnya si Dino itu menutup pintu.

"Maaf, dia emang rada gila. Maklumin aja ya" ucap Kelvin.

"Nggak papa, gue malah seneng"

"Kenapa?"

"Ternyata temen-temen lo asik semua. Gue baru tau persahabatan itu ternyata seseru ini"

"Emang selama ini lo nggak punya sahabat?"

"Nggak, gue nggak mau punya sahabat. Karena sehabat yang berpotensi besar buat nusuk kita dari belakang" ucap Rania, "Tapi setelah kenal temen-temen lo, gue mulai hilangin prinsip itu" lanjutnya.

"Mereka juga sekarang temen-temen lo Ran, jadi kapan pun lo mau ketemu mereka ya bilang aja" ucap Kelvin yang di balas anggukan oleh Rania.

"Thanks buat hari ini" ucap Rania tiba-tiba saat mereka baru saja sampai di dalam mobil.

"Sama-sama, gue juga mau bilang makasi ke lo"

"Untuk apa?"

"Bukan cuma lo yang bahagia hari ini, gue juga. Dan nggak tau kenapa, hati gue ngerasa lebih lega dari sebelumnya" ucap Kelvin dengan senyumannya.

Rania yang mendengar itu langsung ikut tersenyum. Senyuman Kelvin terlihat sangat tulus dan Rania suka dengan hal itu.

"Bye lo hati-hati yaa!" pesan Rania pada Kelvin setelah mengantarnya pulang.

"Iya lo juga langsung istirahat ya, gue tau lo capek" ucap Kelvin yang di balas anggukan oleh Rania.

Sesampainya di dalam rumah, Rania melihat Reyhan yang sedang bermain PS di ruang tamu.

Tunggu dulu, Reyhan tidak sendiri. Ada sosok laki-laki lain yang ikut bermain dengannya dan jelas itu bukan Papanya.

"Kak Rey," panggil Rania lalu Reyhan pun menoleh, bukan hanya Reyhan. Tapi sosok itu pun juga ikut menoleh.

"Kamu dari mana Ran?" bukan, bukan Rehan yang bertanya. Melainkan orang yang berada di sebelah Reyhan.

"Abis jalan sama temen" jawab Rania, pernyataan itu pun membuat Vano mengernyit heran, sejak kapan Rania mempunyai teman dan mudah bergaul?

"Kelvin nggak mampir Ran?" tanya Reyhan.

"Nggak Kak, dia langsung pulang tadi"

"Gimana? Seru tadi?" Reyhan kembali bertanya, karena ia tau bahwa Rania adalah tipe orang yang sulit bergaul. Ia juga penasaran berhasil kah Kelvin merubah Rania.

Sedangkan Rania yang mendengar itu langsung tersenyum kembali, hari ini sangatlah menyenangkan baginya.

"Seru banget!! Kelvin sama temen-temennya baik banget sama Rania. Dan Rania nyaman sama mereka" jelasnya dengan semangat.

"Berarti kamu nyaman kan deket sama Kelvin?"

"Iya Kak"

"Awas lho jadi suka" goda Reyhan, seketika itu wajah Rania langsung memerah, tentu saja ia malu. Tapi dengan cepat ia menyangkal itu semua.

"Nggak mungkin lah Kak, Kelvin itu mantannya Kania. Aku nggak mungkin suka sama dia"

"Kania mungkin aja seneng liat kamu sama Kelvin Ran--"

"Udah ah Kak, Rania naik dulu mau istirahat" Rania langsung menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Reyhan.

Sedangkan Reyhan hanya tersenyum, ia sangat mendukung hubungan Kelvin dan Rania. Semoga saja mereka memang berjodoh.

"Cuma Kelvin yang bisa buat Rania berubah kaya gini. Gue harap Kelvin juga bisa rebut hati Rania" Reyhan berbicara pada Vano sambil mengambil kembali stick PS nya.

"Van, kok lo diem?" Tanya Reyhan karena tak kunjung mendapat jawaban dari Vano.

"Eh nggak papa kok, iya gue harap juga gitu" balas Vano seadanya, lalu lanjut bermain game dengan tatapan yang sulit di artikan.

Selesaiii!!

Thank you for reading guys❤️

Semoga kalian tetep baca cerita ini walaupun author nya jarang update yaa, hehe.

Jangan lupa vote nya juga gaiss❤️

Publish on
28 Maret 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now