Part 1

774 53 20
                                    

Melupakan mu itu sulit, tidak semudah mencintai mu.

••••••

Happy reading..
Selamat datang di cerita aku ya,semoga kalian suka💗

AUTHOR POV

Kelvin Radero dan ketiga orang sahabatnya kini sedang menongkrong di salah satu cafe.

Cuaca yang panas, membuat Kelvin memesan vanila latte dan meminumnya hingga tersisa setengah gelas.

Lalu ia termenung sendiri mengingat Kania, kekasihnya yang baru meninggal 3 minggu yang lalu.

Vanila latte adalah minuman favorit Kania, dan sejak saat ini juga menjadi minuman favoritnya.

"Jangan bengong gitu, kesambet tau rasa lo!" ujar Dino, orang yang paling ceplas ceplos di antara mereka berempat.

"Berisik lo!" nah kalau ini Rama, Rama Ardian. Orang nya ganteng tapi rada jutek.

"Lo ngapain senyam-senyum gitu anjir?!" pekik Dino alay, melihat Rafa yang sedang ber chat ria dengan pacarnya.

"Kepo lo! Cari pacar sana!" suruh Rafa, nama lengkapnya Rafael Gandhi. Ketua geng mereka.

"Gue udah punya ya. Itu noh si Kelvin belum. Masih aja jomblo" ungkit Dino.
"Din! Nyebut, Din!" peringat Rafa, lalu Dino menutup mulutnya sendiri sambil melirik ke arah Kelvin yang sedang menatapnya horor.

Dino bergidik ngeri, ia lupa kalau Kelvin sangat emosional jika menyangkut masalah Kania.

"Sorry, Vin. Santai" Dino meminta maaf, membuat Kelvin menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue harus gimana?!!" Kelvin langsung menenggelamkan kepalanya di sela tumpuan tangannya.

"Lo jangan terburu-buru lupain Kania bro, baru juga tiga minggu Kania meninggal. Perlahan aja, lo pasti bisa!!"

"Tapi gue nggak yakin bisa. Sekarang aja bayang-bayang dia masih ada di pikiran gue"

"Menurut gue sih lo harus segera cari penggantinya Kania, Vin" ujar Rama, "Gini nih ya, kalau lo udah bisa jatuh cinta lagi sama orang lain, otomatis Kania nggak bakal ada lagi di hati lo" lanjut Rama.

"Kalau itu sih gue setuju. Lo nggak bisa gini terus, Vin. Kania udah tenang disana dan lo juga disini harus bisa bahagia" ucap Rafa menyetujui.

"Gue kenalin sama sepupu gue mau nggak? Orangnya cakep gila!" Dino memberikan usulan, membuat ketiganya pun menatap sinis ke arah Dino.

"Santai guys santai. Kalau nggak suka usulan gue ya jangan di ikutin!" Dino mengomel balik.

"Sepupu lo si Viona itu?! Yakin lo mau ngenalin dia sama Kelvin? gue aja ogah!" tolak Rama.

"Gue apalagi, tuh cewek udah hobi clubbing, keluar masuk BK, gonta-ganti cowok!!" ucap Rafa.

"Tapi sekarang dia udah berubah, udah mulai jarang clubbing tuh anak"

"Udahlah! Pokoknya gue nggak mau sama dia! Sama yang lainnya juga! Ini bukan waktu yang pas buat gue cari pasangan lagi" tolak Kelvin.

"Terus lo maunya kapan?"

"Ya...ya nggak tau sih"

"Udah lah, Vin. Santai aja. Lo cakep, tinggal pilih aja. Cewek-cewek di sekolah juga pasti pada mau sama lo"

"Tapi Kelvin yang nggak mau sama mereka" balas Rama.

"Yaudah jomblo aja!" kesal Dino.

Drtt.. Drttt...

Kelvin langsung merogoh saku celana nya, membaca chat yang terlihat disana.

Lalu ia menghela nafasnya pelan dan bangkit dari duduknya.

"Gue balik duluan ya"

"Lah? Kok cepet?"

"Papa nyuruh pulang, katanya mau ngomongin hal penting" ucap Kelvin malas-malasan.

"Ok, semangat bro! Entar inget kontrol emosi lo"

"Thanks. Gue balik ya"

"Gue juga deh" Rafa memasukkan handphone ke dalam sakunya, "mau pergi bareng Vira" lanjut Rafa.

"Gue juga, mau beliin Mama gue kado bareng Sintya" ucap Rama, membuat Dino bingung sendiri.

"Ini kalian beneran mau pergi?" pertanyaan Dino membuat ketiganya mengangguk.

"Yah gue sendiri dong, yaudah deh gue pulang aja" Dino kemudian membereskan barang-barangnya.

"Ikut-ikut aja lo" ledek Rafa.

"Biarin! Daripada gue disini kek jomblo!"

"Lah kan emang!"

"Eh! Risa kalian anggap apa?!"

"Alay lo! Buruan beres-beres!" Dino kemudian memasukkan beberapa kertas-kertas dan bukunya. Karena tadi ia sempat membuat tugasnya disini.

"Santai-santai" Dino memasukkan sebuah laptop ke tas nya, "Udah yuk!"

Mereka ber empat pun segera keluar dari cafe.

"Gue duluan ya, mobil gue di sebrang sana tuh" ucap Kelvin.

"Oke" balas ketiganya.

Kelvin pun berjalan, untung saja jalanan sepi. Jadi ia bisa dengan mudahnya menyebrang.

"Vin!!" panggil Dino, membuat Kelvin menoleh, "kartu ATM lo nih, ada di gue" lanjut Dino.

Kelvin menepuk jidatnya pelan, ah kenapa ia bisa menjadi sangat pelupa?

Ia pun akhirnya buru-buru menyebrang, mengambil kartu ATM nya yang berada di tangan Dino.

Bruk..

Hingga Kelvin tak sengaja menabrak seorang gadis yang juga saat ini sedang buru-buru.

Gadis itu hampir terjatuh, membuat Kelvin langsung memegang pinggang gadis itu, tak membiarkannya terjatuh.

Buket bunga lily di tangan gadis itu pun terlempar ke atas, membuat kelopak bunga-bunga itu berjatuhan ke bawah mengenai dirinya dan Kelvin

Thank you for reading all 💗

Jangan lupa vote nya ya!

Publish on
13 Sep 2019

Back in Love✔ [COMPLETE]Where stories live. Discover now